Redirect to TarakanBais

Minggu, 02 Agustus 2009

Hariyadi : “Tarakan Gak Bakalan Tenggelam”

. Minggu, 02 Agustus 2009

Tarakan Gak Bakalan TenggelamSwiss-bellHotel, - Sebagai usaha dalam meningkatkan pemahaman mengenai kegiatan industri migas kepada rekan – rekan media cetak dan elektronik maka PT. Medco E&P mengadakan workshop “Jurnalistik Dalam Industri Minyak Dan Gas Bumi” beberapa waktu lalu, Sabtu (18/07).

Selama ini masih banyak masyarakat termasuk awak media masih belum terlalu memahami mengenai dunia industri minyak dan gas (Migas). Ir Hariyadi, MT (Dosen Teknik Perminyakan UPN Jogjakarta) yang menjadi salah satu pembicara memberikan ilustrasi yang paling mudah.

“Jika saya bertanya, dari mana asalnya minyak bumi yang kita konsumsi untuk keperluan sehari hari, apa yang anda bayangkan?” tanya Hariyadi.

“Kebanyakan orang membayangkan dibawah lapisan tanah ini ada kolam atau sungai minyak mentah,” terang dosen UPN yang diamini oleh peserta workshop. Padahal minyak dan gas bumi yang kita eksplorasi berasal dari bebatuan yang bahan dasarnya dari mahluk hidup (plankton) yang terkubur ribuan bahkan jutaan tahun lalu.

Namun untuk mengupasnya secara mendalam dibutuhkan waktu yang tidak sebentar, sementara workshop ini hanya dua hari, dan Hariyadi pun hanya bericara satu sesi selama kurang lebih dua jam. “siang hari ini saya harus memadatkan materi 5 tahun menjadi 2 jam, jadi mohon disimak secara seksama,” Ujar Hariyadi.

Setelah menyampaikan materi Oil & Gas Industry – Introduction secara padat, sesi selanjutnya adalah Tanya jawab. Salah satu pertanyaan yang menarik dari peserta adalah apakah benar rumor di khalayak bahwa Pulau Tarakan bisa tenggelam? Yang merupakan ekses dari eksplorasi Migas yang telah berlangsung sejak puluhan tahun lalu.

Di jawab hariyadi tidak perlu khawatir dengan hal tersebut karena ada “material balance” (red, kesetimbangan materi) maksudnya air formasi yang diekplorasi di injeksi dengan jumlah yang sama. Misalnya yang diproduksi 100.000 barrel, maka yang diisi kembali 100.000 barrel, “jadi ada kesetimbangan materi di tarakan ini,” jelas Dosen beranak dua ini.

Justru yang dikhawatirkan adalah DKI Jakarta, karena diproduksi air tanah bersih secara besar-besaran. “Nah yang mengganti air tanah tersebut siapa? Tidak ada selain air laut,” jelas Hariyadi. Namun untungnya masih ada lebaran, karena bila lebaran Pulau Jawa miring ke arah timur (red, maksudnya Jabodetabek banyak di tinggal warganya mudik ke arah Jateng dan Jatim) sehingga wilayah Jabodetabek keangkat. (DD, Humas & Informatika)

Sumber : TarakanKota.go.id (27 Juli 2009)

Entri Populer

Label

 

Link Banner

Total Tayangan Halaman

Powered By Blogger

Sahabat Tarakan

Tarakan Borneo Lovers is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com