Redirect to TarakanBais

Rabu, 29 September 2010

Syukurlah! Akhirnya Gubernur Damaikan Konflik Tarakan

. Rabu, 29 September 2010

Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak beserta sejumlah pejabat pemerintahan, Rabu (29/9/2010) malam, berhasil mendamaikan dua kelompok warga yang bertikai di Tarakan.

Kesepakatan damai itu tercapai dalam suatu pertemuan yang dilaksanakan di ruangan rapat VIP Bandara Internasional Juwata. Dalam kesepakatan tersebut, Fokum Komunikasi Rumpun Tidung (FKRT) bertindak sebagai pihak pertama dan Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) sebagai pihak kedua, menyepakati sepuluh butir perdamaian.

Kesepakatan ditandatangani Yancong mewakili KKSS dan Sabirin Sanyong mewakili FKRT, pukul 18.03 WITA. Penandatangan kesepakatan disaksikan Awang Faroek Ishak, anggota DPD Luther Kombong, Ketua DPRD Kaltim Mukmin Faisyal, Pangdam VI Mulawarman Mayjen TNI Tan Aspan, Asop Kapolri Irjen Pol Sunarko DA, Wakapolda Kaltim Brigjen Pol Ngadino, Wali Kota Tarakan Udin Hianggio, Bupati Bulungan Budiman Arifin, Bupati Kabupaten Tana Tidung Undunsyah, dan Wakil Bupati Malinau Muhammad Nasir.

Inti kesepakatan, kedua belah pihak mengakhiri segala bentuk pertikaian dan membangun kerjasama harmonis demi kelanjutan pembangunan Kota Tarakan. Kedua belah pihak memahami bahwa apa yang terjadi merupakan murni tindak pidana dan merupakan persoalan individu.

Selanjutnya, disepakati pembubaran konsentrasi massa di semua tempat, sekaligus melarang dan atau mencegah penggunaan senjata tajam dan senjata lainnya di tempat-tempat umum.

Selain itu masyarakat yang berasal dari luar Kota Tarakan yang berniat membantu penyelesaian perselisihan agar segera kembali ke daerah masing-masing selambat-lambatnya 1 kali 24 jam. Sedangkan para pengungsi di semua lokasi akan dipulangkan ke rumah masing-masing, difasilitasi Pemkot Tarakan dan aparat keamanan.

Apabila kesepakatan damai dilanggar, aparat akan mengambil tindakan tegas sesuai perundang-undangan. Usai penandatangan kesepakatan, seluruh pihak yang terlibat langsung melakukan sosialisasi ke kelompok yang bertikai di awali ke kelompok massa di Jalan Gajah Mada, Simpang Tiga Grand Tarakan Mall.

Hasil kesepakatan itu dibacakan Yancong di Masjid Babul Haq tempat berkumpulnya massa. Selanjutnya rombongan menuju Masjid Agung AL-Ma'Arif, Jalan KH Agus Salim, Kelurahan Selumit, Kecamatan Tarakan Tengah, tempat massa lainnya terkonsentrasi.

Awang Faroek mengatakan, seluruh pihak yang terlibat mulai Pemprov Kaltim, Pemkot Tarakan, Polri maupun TNI akan mengawasi jalannya kesepakatan tersebut.

"Saya sudah katakan, Tarakan ini dibangun semua pemangku kepetningan. Tidak hanya pemerintah tetapi semua stake holder," ujarnya. Awang juga menyampaikan komitmen Pemprov Kaltim untuk menyumbang 10 ton beras serta uang sebanyak Rp 200 juta bagi para pengungsi.

Sumber: TribunNews (Rabu, 29 September 2010 23:27 WIB) Borneo

Klik disini untuk melanjutkan »»

Kronologi Bentrok Warga di Tarakan

.

Kronologi Bentrok/Konflik Warga di Tarakan - Kaltim BorneoKronologi Konflik Warga (Kerusuhan Antar Etnis) di Tarakan Kaltim Borneo - Divisi Humas Mabes Polri merilis kronologi bentrok antar kelompok warga yang terjadi di Kampung Juata Permai, Tarakan, Kalimantan Timur, Selasa (28/9/2010). Peristiwa tersebut mengakibatkan satu orang tewas.

Berikut konologi yang dirilis via jejaring sosial facebook oleh Divisi Humas Mabes Polri.

Minggu tanggal 26 September 2010 sekitar pukul 22.30 WITA.
Pada saat Abdul Rahmansyah, Warga Kel Juanta Permai sedang melintas di Perum Korpri Jl. Seranai III, Juata Kec Tarakan Utara, Kota Tarakan, secara tiba-tiba dikeroyok 5 (lima) orang tidak dikenal, sehingga sdr Abdul Rahmansyah mengalami luka-luka ditelapak tangan. Selanjutnya Sdr Abdul Rahmansyah pulang ke rumah untuk meminta pertolongan dan diantar pihak keluarga ke RSU Tarakan untuk berobat.

Senin 27 September 2010
Sekitar pukul 00.30 WITA, Sdr Abdullah (56), Warga Kel Juata Permai, Orang Tua Sdr Abdul Rahmansyah beserta 6 (enam) orang yang merupakan keluarga dari Suku Tidung berusaha mencari para pelaku pengroyokan dengan membawa senjata tajam berupa mandau, parang dan tombak. Mereka mendatangi sebuah rumah yang diduga sebagai rumah tingga salah seorang dari pengroyok di Perum Korpri Jl Seranai III, Juata, Tarakan Utara Kota Tarakan. Penghuni rumah yang mengetahui bahwa rumahnya akan diserang segera mempersenjatai diri dengan senjata tajam berupa badik dan parang. Kemudian terjadilah perkelahian antara kelompok Sdr Abdullah (warga Suku Tidung) dengan penghuni rumah tersebut (kebetulan warga Suku Bugis Latta). Akibatnya Sdr Abdullah meninggal dunia akibat sabetan senjata tajam.

Pukul 01.00 WITA, di Perum Korpri Jl. Seranai III, tarakan Utara, Kota Tarakan terjadi penyerangan yang dilakukan sekitar 50 orang (Warga Suku Tidung) yang bersenjatakan mandau, parang dan tombak. Terjadi pengrusakan terhadap rumah milik Sdr Noodin (Warga Suku Bugis Letta), Warga t 20 Kel Juata Permai, Tarakan Utara.

Pada pukul 05.30 WITA terjadi lagi aksi pembakaran terhadap rumah milik Sdr Sarifudin (Warga Suku Bugis Latta), Warga Perum Korpri Jl. Seranai Rt 20 Kel Juata Permai, tarakan Utara. Pada pukul 06.00 WITA, sekitar 50 orang (Warga Suku Tidung) mencari Sdr Asnah (Warga Suku Bugis Latta), namun berhasil diamankan anggota Brimob.

Pada pukul 10.00 WITA, massa kembali mendatangi rumah tinggal Sdr Noodin (Warga Suku Bugis Latta) dan langsung membakarnya.

Pada pukul 11.00 WITA, massa kembali melakukan pengrusakan terhadap 4 (empat) sepeda motor yang berada dirumah Sdr Noodin.

Pada pukul 14.30 WITA, korban meninggal Sdr Abdullah dimakamkan di Gunung Daeng Kel Sebengkok Kec tarakan Tengah Kota Tarakan.

Pada pukul 18.00 WITA, terjadi pengeroyokan terhadap Sdr Samsul Tani ( Warga Suku Bugis), Warga Memburungan Rt 15 Kec Tarakan Timur, Kota Tarakan, oleh orang tidak dikenal.

Pukul 18.00 WITA, personil gabungan dari Polres Tarakan (Sat Intelkam, Sat Reskrim dan Sat Samapta) diperbantukan untuk mengamankan TKP.

Pada pukul 20.30 WITA s/d 22.30 WITA bertempat di Kantor Camat tarakan Utara berlangsung pertemuan yang dihadiri untur Pemda setempat seperti Walikota Tarakan, Sekda Kota Tarakan, Dandim Tarakan, Dirintelkam Polda Kaltim, Dansat Brimob Polda Kaltim, Wadir Reskrim Polda Kaltim serta perwakilan dari Suku Bugis dan Suku Tidung.

Hasil pertemuan tersebut di antaranya, sepakat untuk melihat permasalahan tersebut sebagai masalah individu, sepakat untuk menyerahkan kasus tersebut kepada hukum yang berlaku, segera mencari pelaku, seluruh kegiatan pemerintahan dan perekonomian berjalan seperti biasa, elemen masyarakat, tokoh masyarakat dan tokoh agama mendukung upaya penegakkan hukum, mengatasi akar permasalahan secara tuntas, tidak menciptakan pemukiman yang homogeny, seluruh tokoh elemen masyarakat memberikan pemahaman kepada warganya agar dapat menahan diri, dan peranan pemerintah secara intern terhadap kelom pok etnis.

Selasa 28 September 2010
Pada pukul 11.30 WITA, telah diamankan 2 (dua) orang yang diduga kuat sebagai pelaku pembunuhan sdr Abdullah. Mereka adalah Baharudin alias Bahar (20), berperan sebagai penebas parang dan Badarudin alias Ada (16) yang berperan sebagai pembantu.

Pada pukul 20.21 WITA, terjadi lagi bentrokan warga dan aksi pembakaran terhadap rumah milik H SANI (salah seorang tokoh Suku Bugis Latte Pinrang. Massa yang diperkirakan berjumlah 300 orang melakukan aksi tersebut yang mengakibatkan 1 (satu) rumah terbakar, 2 (dua) korban meninggal dunia atas nama: PUGUT (37) dan MURSIDUL ARMIN, dan 4 luka-luka.

Mabes Polri telah mengirimkan 172 personil Brimob dari Kelapa dua untuk memback up ke Polres Tarakan. Pasukan telah diberangkatkan pukul 04.00 WIB dari Bandara Soekarno Hatta tiba di Tarakan pukul 07.30 WITA. (divhumas Polri)

Foto Bentrok/Konflik Warga (Kerusuhan Antar Etnis) di Tarakan Kaltim Borneo :

Kronologi Bentrok/Konflik Warga (Kerusuhan Antar Etnis) di Tarakan Kaltim Borneo
Kronologi Bentrok/Konflik Warga (Kerusuhan Antar Etnis) di Tarakan Kaltim Borneo
Kronologi Bentrok/Konflik Warga (Kerusuhan Antar Etnis) di Tarakan Kaltim Borneo
Kronologi Bentrok/Konflik Warga (Kerusuhan Antar Etnis) di Tarakan Kaltim Borneo
Kronologi Bentrok/Konflik Warga (Kerusuhan Antar Etnis) di Tarakan Kaltim Borneo
Kronologi Bentrok/Konflik Warga (Kerusuhan Antar Etnis) di Tarakan Kaltim Borneo
Kronologi Bentrok/Konflik Warga (Kerusuhan Antar Etnis) di Tarakan Kaltim Borneo
Kronologi Bentrok/Konflik Warga (Kerusuhan Antar Etnis) di Tarakan Kaltim Borneo
Kronologi Bentrok/Konflik Warga (Kerusuhan Antar Etnis) di Tarakan Kaltim Borneo
Kronologi Bentrok/Konflik Warga (Kerusuhan Antar Etnis) di Tarakan Kaltim Borneo
Kronologi Bentrok/Konflik Warga (Kerusuhan Antar Etnis) di Tarakan Kaltim Borneo
Kronologi Bentrok/Konflik Warga (Kerusuhan Antar Etnis) di Tarakan Kaltim Borneo
Kronologi Bentrok/Konflik Warga (Kerusuhan Antar Etnis) di Tarakan Kaltim Borneo
Kronologi Bentrok/Konflik Warga (Kerusuhan Antar Etnis) di Tarakan Kaltim Borneo
Kronologi Bentrok/Konflik Warga (Kerusuhan Antar Etnis) di Tarakan Kaltim Borneo
Kronologi Bentrok/Konflik Warga (Kerusuhan Antar Etnis) di Tarakan Kaltim Borneo
Kronologi Bentrok/Konflik Warga (Kerusuhan Antar Etnis) di Tarakan Kaltim Borneo
Kronologi Bentrok/Konflik Warga (Kerusuhan Antar Etnis) di Tarakan Kaltim Borneo
Kronologi Bentrok/Konflik Warga (Kerusuhan Antar Etnis) di Tarakan Kaltim Borneo
Kronologi Bentrok/Konflik Warga (Kerusuhan Antar Etnis) di Tarakan Kaltim Borneo
Kronologi Bentrok/Konflik Warga (Kerusuhan Antar Etnis) di Tarakan Kaltim Borneo
Kronologi Bentrok/Konflik Warga (Kerusuhan Antar Etnis) di Tarakan Kaltim Borneo
Kronologi Bentrok/Konflik Warga (Kerusuhan Antar Etnis) di Tarakan Kaltim Borneo
Kronologi Bentrok/Konflik Warga (Kerusuhan Antar Etnis) di Tarakan Kaltim Borneo
Kronologi Bentrok/Konflik Warga (Kerusuhan Antar Etnis) di Tarakan Kaltim Borneo
Kronologi Bentrok/Konflik Warga (Kerusuhan Antar Etnis) di Tarakan Kaltim Borneo
Kronologi Bentrok/Konflik Warga (Kerusuhan Antar Etnis) di Tarakan Kaltim Borneo
Kronologi Bentrok/Konflik Warga (Kerusuhan Antar Etnis) di Tarakan Kaltim Borneo
Kronologi Bentrok/Konflik Warga (Kerusuhan Antar Etnis) di Tarakan Kaltim Borneo
Kronologi Bentrok/Konflik Warga (Kerusuhan Antar Etnis) di Tarakan Kaltim Borneo
Kronologi Bentrok/Konflik Warga (Kerusuhan Antar Etnis) di Tarakan Kaltim Borneo
Kronologi Bentrok/Konflik Warga (Kerusuhan Antar Etnis) di Tarakan Kaltim Borneo
Kronologi Bentrok/Konflik Warga (Kerusuhan Antar Etnis) di Tarakan Kaltim Borneo
Kronologi Bentrok/Konflik Warga (Kerusuhan Antar Etnis) di Tarakan Kaltim Borneo
Kronologi Bentrok/Konflik Warga (Kerusuhan Antar Etnis) di Tarakan Kaltim Borneo
Kronologi Bentrok/Konflik Warga (Kerusuhan Antar Etnis) di Tarakan Kaltim Borneo
Kronologi Bentrok/Konflik Warga (Kerusuhan Antar Etnis) di Tarakan Kaltim Borneo
Kronologi Bentrok/Konflik Warga (Kerusuhan Antar Etnis) di Tarakan Kaltim Borneo
Kronologi Bentrok/Konflik Warga (Kerusuhan Antar Etnis) di Tarakan Kaltim Borneo
Sumber Foto Bentrok/Konflik Warga (Kerusuhan Antar Etnis) di Tarakan Kaltim Borneo : Dari Berbagai Sumber.

Sumber: TribunNews (29 September 2010) Borneo

Klik disini untuk melanjutkan »»

Selasa, 28 September 2010

Gubernur Sulsel Ikut Redakan Konflik di Tarakan

. Selasa, 28 September 2010

Gubernur Sulsel Ikut Redakan Konflik di Tarakan - Kaltim BorneoGubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Syahrul Yasin Limpo ikut berupaya agar kerusuhan di Tarakan, Kalimantan Timur (Kaltim), tidak meluas. Turun tangannya Yasin Limpo ini lantaran konflik yang memakan satu korban tewas itu melibatkan warga dari suku Bugis.

"Pak Gubernur Sulsel juga sudah membantu, menelepon kepada masyarakat Sulawesi yang ada di sana (tarakan, red)," ujar Mendagri Gamawan Fauzi kepada wartawan di kantornya, Selasa (28/9).

Gamawan mengatakan hal tersebut saat ditanya apakah ada upaya pemerintah untuk mempertemukan tokoh suku Tidung dengan tokoh suku Bugis, guna mencegah merembetnya konflik ini. Gamawan menjelaskan, nantinya juga akan diupayakan pertemuan antartokoh kedua suku itu.

"Ya nanti tentu ya arahnya ke sana," kata Gamawan. Untuk saat ini, karena bau kerusuhan masih hangat, maka pemerintah bersama aparat keamanan lebih memprioritaskan aspek pengamanannya. "Sementara keamanan dulu diprioritaskan," terangnya.

Seperti diberitakan, sepanjang Senin (27/9), suasana mencekam akibat kerusuhan melanda Tarakan, Kalimantan Timur. Beberapa warga dengan senjata tajam di tangan melakukan aksi sweeping terhadap warga lainnya. Dua rumah juga dibakar massa dan 4 rumah lainnya rusak.

Rusuh dipicu atas tewasnya Abdullah bin H Salim (58) karena dikeroyok 6 pemuda di wilayah Juata Permai, Tarakan Utara. Meninggalnya Abdullah Bin H. Salim ini terjadi pada Minggu malam, atau Senin (27/9) dinihari, setelah sebelumnya terjadi pertengkaran antara anak Abdullah bin H Salim yang bernama Abdul Rahman dengan 6 pemuda. Pertengkaran terjadi usai Abdul Rahman membeli rokok sekitar pukul 22.00, Minggu (26/9) malam lalu. (sam/jpnn)

Sumber: Jpnn.com (28 September 2010) Borneo

Klik disini untuk melanjutkan »»

Kota Tarakan Sepi

.

Kota Tarakan Sepi - Kaltim BorneoTarakan Konflik warga pendatang dan suku asli di Tarakan, Kalimantan Timur, sudah mereda. Namun, aktifitas warga Tarakan belum normal seperti semula. Sejumlah toko, pasar dan perkantoran masih sepi. Volume kendaraan yang melintas di jalan raya tidak seramai hari biasanya.

Dari beberapa titik yang terpantau, seperti pasar tradisonal, pusat-pusat perbelanjaan sembako tidak ramai didatangi pengunjung. Para penjual mengakui pelanggan yang biasa membeli barang tidak datang. Suasana lengang juga terlihat di gedung pendidikan di beberapa tempat di Kota Tarakan meski sekolah dinyatakan tidak ditutup. Namun, hampir seluruh sekolah yang beroperasi hari ini memilih mengunci pintu pagar saat berlangsung proses belajar mengajar.

Warga mengaku tidak berani keluar terlalu jauh. Sebab, hingga saat ini belum ada jaminan suasana menjadi kondusif dari aparat. Apalagi, warga asli masih lalu lalang dengan senjata tajam. Suasana kembali mulai memanas saat sekitar 500 warga kembali berkonsentrasi di Masjid Al-Muarif menuntut polisi segera menangkap pelaku pembunuhan warga suku asli. (M Sakir/DOR)

Sumber: MetroTV News (28 September 2010) Borneo


Polisi dari Empat Polres Dikerahkan ke Tarakan

Samarinda Polisi dari empat polres dikerahkan untuk membantu pengamanan Kota Tarakan, Kalimantan Timur, setelah peristiwa kerusuhan di kota itu. Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Kalimantan Timur Komisaris Besar Antonius Wisnu Sutirta menyatakan, pengerahan personel empat polres itu untuk mengantisipasi meluasnya kerusuhan.

"Sejak pagi tadi, personel empat polres terdekat dengan kekuatan sekitar 500 hingga 600 personel sudah dikerahkan ke Tarakan untuk membantu pengamanan di sana," kata Antonius Wisnu Sutirta. Polres yang anggotanya dikirim ke Tarakan itu adalah Polres Malinau, Berau, Bulungan, dan Polres Nunukan.

Secara umum, kata Sutirta, situasi keamanan di Kota Tarakan setelah bentrok warga yang menewaskan seorang tokoh masyarakat setempat itu masih terkendali. "Tadi malam sudah dilakukan pertemuan antara kedua kelompok yang bertikai yang difasilitasi pemerintah setempat dan juga dihadiri tokoh masyarakat, tokoh agama, pemuka adat serta dari Polri dan TNI telah menemukan kata sepakat," ujar Sutirta.

Kesepakatan itu, kata Sutirta, menyebutkan bahwa kedua kelompok sepakat peristiwa itu merupakan tindak pidana penganiayaan yang menyebabkan orang lain meninggal dunia. Pada kesepakatan itu juga, kata Sutirta, kedua pihak menyerahkan masalah itu ke pihak kepolisian untuk mengusut dan menangkap para pelaku. "Kelompok yang bertikai itu juga sepakat akan memberikan pengertian kepada massanya untuk menciptakan situasi kamtibmas yang kondusif di Tarakan," katanya.

Menurut dia, polisi masih memeriksa sembilan orang saksi untuk menyelidiki motif dan pelaku penganiayaan tersebut. Bentrok antarwarga itu dipicu tewasnya Abdullah (50), seorang tokoh masyarakat, di Perumahan Juwata Permai, Ahad lmalam. Pada Senin siang, warga yang marah kemudian membakar dua rumah yang diduga milik para pelaku pembunuhan tersebut.(Ant/DOR)

Sumber: MetroTV News (28 September 2010) Borneo


Kota Tarakan Kembali Tegang

Kota Tarakan Kembali Tegang - Warga Datangi Kapolres Tarakan - Kaltim BorneoTarakan - Situasi Kota Tarakan, Riau, Selasa (28/9), kembali mencekam. Massa suku asli melakukan konvoi di jalan dengan menenteng berbagai senjata tajam. Sejumlah pohon di sepanjang taman jalan utama Kota Tarakan ditebas sebagai reaksi tuntutan warga suku asli agar polisi menangkap pelaku pembunuh warga.

Ketegangan memuncak saat konvoi massa hendak menuju lokasi tempat pembunuhan di Jalan Juata Teritik. Sebab, di tengah perjalanan mereka dihadang blokade barisan TNI Yonif 613 Raja Alam Tarakan. Ini dilakukan untuk menghindari bentrokan. Sebab, di lokasi tempat pembunuhan sedang dilakukan pembicaraan antara Ketua Adat Besar Tidung dengan pihak keluarga pelaku pembunuhan.

Jalan di depan Markas TNI 613 Raja Alam macet. Sebab, tak satupun warga diloloskan menembus blokade meski warga tersebut penduduk yang bermungkim di sekitar tempat pembunuhan. Aparat TNI yang dilengkapi senjata laras panjang dapat menahan massa konvoi yang hendak ke Jalan Juata. Massa berbalik pulang meski sekitar dua jam sempat terjadi adu mulut antara massa dan aparat TNI.

Massa kembali ke jalan jalan utama melanjutkan. Menurut mereka, konvoi ini terus dilakukan, bahkan jumlahnya lebih besar, sepanjang pelaku pembunuhan warga tidak ditangkap aparat kepolisian. Sejak pukul 14.00 siang tadi Kota Tarakan kembali sepi. Toko maupun rumah di dalam kota kembali tutup. Sedangkan kendaraan yang lalu lalang didominasi oleh kendaraan aparat keamanan dan barisan konvoi suku asli. (M. Sakir/DOR)

Sumber: MetroTV News (28 September 2010) Borneo


Ribuan Warga Dayak Tidung Kepung Polresta Tarakan

Ribuan Warga Kepung Polresta Tarakan - Kaltim BorneoTarakan Suasana Kota Tarakan, Kalimantan Timur, kembali mencekam. Ribuan warga adat dayak Tidung yang tergabung dalam Persatuan Suku Asli Kalimantan (Pusaka) mendatangi dan mengepung Kepolisian Resor Kota Tarakan, Selasa (28/9).

Mereka menuntut aparat agar segera menangkap pembunuh Abdullah (pemangku adat dayak Tidung). Warga yang datang ke kantor polresta melengkapi diri dengan berbagai senjata tajam jenis mandau (pedang), badik, dan golok. Sementara puluhan aparat polresta berjaga-jaga di sekitar kantor.

Akibat kedatangan massa, situasi di sekitar kantor Polresta Tarakan memanas. Massa juga melakukan orasi, selain mendesak kepolisian segera menangkap pembunuh Abdullah, juga mengusir etnis pelaku pembunuhan dari Kota Tarakan.

Sementara itu, Kapolres Tarakan Ajun Komisaris Besar Dharu Siswanto mengatakan masih terus memburu pelaku pembunuhan. "Kami masih terus mencari para pelakunya. Kami harap pelaku dapat segera kami temukan, sehingga permasalahan ini dapat segera diatasi," ujarnya.

Menurut Dharu, sampai saat ini pihaknya masih memeriksa sembilan orang saksi untuk dimintai keterangan atas peristiwa pertikaian tersebut. "Kami masih periksa saksi. Kami harap dengan keterangan saksi, pelaku dapat ditemukan," kata Dharu. (MI/RIZ)

Sumber: MetroTV News (28 September 2010) Borneo


Usai Temui Kapolres Tarakan dan Pejabat Polda, Massa Membubarkan Diri

Tarakan Sepi - Usai Temui Kapolres Tarakan dan Pejabat Polda, Massa Membubarkan Diri - Kaltim BorneoTARAKAN - Perwakilan massa di Tarakan mengadakan pertemuan dengan Kapolresta AKBP Dharu Siswanto dan sejumlah pejabat Polda Kaltim di Mapolresta Tarakan, Selasa (28/9/2010). Massa diwakili Udin Bahlok atau disebut Panglima Kumbang, Haji Muktar, Ketua Tidung Kaltim, dan beberapa orang lainnya.

Usai pertemuan, Udin langsung menemui massa dan mengatakan, polisi sudah menangkap dua tersangka yang terlibat pembunuhan Abdullah (45). "Satu tersangka sudah ditangkap. Masih ada dua atau tiga tersangka lagi dalam proses pencarian, dan dalam waktu dekat pasti ditangkap polisi," ujar Udin kepada massa.

Kepala Adat Tidung Kaltim Haji Mukhtar Idris juga membenarkan, polisi sudah menangkap salah seorang tersangka. Tersangka tersebut saaat ini digunakan untuk memancing rekan- rekannya agar segera ditangkap juga.

Selanjutnya, Udin Bahlok meminta massa tenang dan membubarkan diri. Beberapa saat kemudian massa pun membubarkan diri dan meninggalkan mapolresta.(*)

Sumber: TribunKaltim (28 September 2010) Borneo

Klik disini untuk melanjutkan »»

Senin, 27 September 2010

Kedua Kubu di Tarakan Sudah Berdamai

. Senin, 27 September 2010

Kondisi Tarakan Kondusif

Kedua Kubu di Tarakan Sudah Berdamai - Kondisi Tarakan Kondusif - Kaltim - BorneoTARAKAN - Konflik antarkelompok di Tarakan, Kalimantan Timur, mulai mereda setelah pertemuan di kantor Kecamatan Tarakan Utara, Senin (27/9/2010) malam.

Pertemuan berlangsung selama dua jam sejak pukul 20.30 WITA. Ada sembilan poin kesepakatan, yang terpenting yaitu kasus pembunuhan Abdullah diselesaikan secara hukum.

Pertemuan yang dipicu konflik antarkelompok di daerah Kopri, Kelurahan Juwata Permai, Kecamatan Tarakan Utara itu dihadiri Wali Kota Tarakan Udin Hianggio, Wakil Wali Kota Suhardjo Trianto berserta unsur Muspida.

Tokoh-tokoh masyarakat dari berbagai etnis juga hadir termasuk mantan Wali Kota Tarakan Yusuf Serang Kasim, dan mantan Wakil Wali Kota Thamrin.

Sembilan kesepakatan ini dibacakan Sekretaris Pemerintah Kota Tarakan Badrun, antara lain:

- Sepakat masalah yang telah terjadi merupakan masalah individu, dan bukan masalah kelompok, suku, dan agama.
- Masalah diproses sesuai dengan hukum yang berlak
- Dengan segala upaya pelaku ditemukan
- Seluruh kegiatan pemerintah dan masyarakat tetap harus berjalan seperti biasa
- Seluruh elemen masyarakat tokoh agama dan masyaakat mendukung segala upaya dalam proses menyelesaikan permasalahan dengan ketentuan yang berlaku
- Secara bersama mencegah perstiwa yang berulang
- Mengupayakan permukiman yang homogen
- Semua tokoh etnis senantiasa melaksanakan pembinaan di komunitas masing-masing
- Pemerintah meningkatkan pembinaan terhadap elemen masyarakat dan komunitas.

"Saya minta untuk dapat saling menahan diri, permasalahan ini akan kami selesaikan." - Sekretaris Pemerintah Kota Tarakan, Badrun

Badrun mengatakan, dengan sembilan poin kesepakatan ini diharapkan dapat menyelesaikan pertikaian antara kedua kelompok. "Diharapkan sembilan poin ini dapat dijalankan dan dilakukan dengan sebaik-baiknya," ujarnya.

Sedangkan dalam pertemuan ini, Udin meminta kepada dua kelompok yang bertikai untuk dapat saling menahan diri, demi menjaga keamanan Kota Tarakan. "Saya minta untuk dapat saling menahan diri, permasalahan ini akan kami selesaikan," ujarnya

Meski telah didapati sembilan poin kesepakatan, hingga Senin malam, personel Polri masih berjaga-jaga dan mengeliling beberapa tempat yang dianggap dapat memicu pertikaian. Kelompok masyarakat juga masih berjaga-jaga dengan membawa senjata tajam.(*)

Sumber: TribunKaltim (28 September 2010 ) Borneo

Berita Sebelumnya :

Seorang Tokoh Masyarakat Tewas Diserang Sejumlah Pemuda

Kedua Kubu di Tarakan Sudah Berdamai - Kondisi Tarakan Kondusif - Kaltim - BorneoTARAKAN - Perang antarkelompok pecah di Tarakan, Kalimantan Timur, Minggu (26/9/2010) sekitar pukul 23.00 WIB. Akibat peristiwa itu, seorang warga bernama Abdullah tewas mengenaskan dengan sejumlah luka di sekujur tubuh.

Suasana di Kota Tarakan pascabentrok langsung mencekam. Ratusan orang dari Kampung Tidung, maupun kerabat Abdullah, memadati sejumlah ruas jalan.

Mereka tak menerima kematian Abdullah dan berjanji akan membalas serangan yang diduga dilakukan sekelompok pemuda yang hingga kini masih dalam pencarian polisi.

Konflik yang terjadi antarkelompok di Tarakan berawal ketika salah seorang anak Abdullah melintas di sebuah gang yang dijaga sejumlah pria dewasa.

Pria itu kemudian mencegat putra Abdullah lalu memalak dengan alasan untuk membeli sesuatu. Namun putra Abdullah menolak memberi uang yang diminta pria tersebut.

Keributan kecil pun sempat terjadi. Anak Abdullah marah, sementara sejumlah pria tersebut mengeluarkan kata-kata umpatan. Sesaat setelah kejadian itu, Abdullah datang menghampiri pria tersebut setelah mendapat laporan dari putranya.

"Maksud kedatangan korban saat itu untuk mendamaikan putranya dengan sejumlah pria yang mencegatnya," ujar kerabat dekat Abdullah kepada Tribun Kaltim, Senin (27/9/2010).

Namun hanya dalam hitungan menit setelah pertemuan itu berlangsung di gang, tiba-tiba sekelompok orang datang menyerang Abdullah di rumahnya. Abdullah, yang dikenal sebagai tokoh masyarakat daerah setempat, ditemukan tewas sekitar pukul 03.00 Senin dini hari.

Mayatnya ditemukan di semak-semak dengan luka di sekujur tubuh. bahkan, kedua tangannya terpotong akibat ditebas senjata tajam. Sementara putranya mengalami luka serius akibat turut dianiaya.

Sesaat setelah jenazah Abdullah ditemukan, situasi di Tarakan langsung mencekam. Puluhan bahkan ratusan warga, maupun kerabat korban, berupaya menyerang balik. Mereka menyisir setiap daerah, gang, dan rumah-rumah mencari pelaku pembunuhan dengan menggunakan senjata tajam. (*)

Satu Warga Tarakan Tewas dan Dua Rumah Dibakar

Kedua Kubu di Tarakan Sudah Berdamai - Kondisi Tarakan Kondusif - Kaltim - BorneoSuasana Kota Tarakan, Senin (27/9/2010) hingga siang ini, mencekam. Kondisi ini disebabkan bentrokan antarwarga yang berlangsung sejak tadi pagi di Kelurahan Juwata Permai, Kecamatan Tarakan Utara.

Seorang warga dilaporkan tewas, dua warga mengalami luka-luka dan dua rumah penduduk dibakar. Korban tewas bernama Abdullah. Kondisinya mengenaskan karena dihujam senjata tajam.

Informasi yang dihimpun Tribunkaltim.co.id, bentrokan berawal dari pengeroyokan antarwarga setempat yang terjadi Minggu (26/9/2010) pukul 23.00. Pagi tadi, bentrokan pun berlangsung sebagai aksi balas dendam.(*)

Kota Tarakan Mencekam, Semua Pertokoan Tutup

Kedua Kubu di Tarakan Sudah Berdamai - Kondisi Tarakan Kondusif - Kaltim - BorneoBentrokan warga yang berakibat korban jiwa menimbulkan dampak luas. Suasana kota hari ini Senin (27/9/2010), benar-benar mencekam. Pertokoan di Jalan Mulawarman, Jl Yos Sudarso dan Jl Sudirman, tutup.

Sementara aparat kepolisian dari Polresta Tarakan, Brimob Polda Kaltim dan TNI saat ini bersiaga di jalan-jalan kota dengan persenjataan lengkap.

Tak hanya itu. Prajurit Batalyon Infanteri (Yonif) 613/Araja Alam kini melakukan sweeping setiap pria yang melintasi Jl Mulawarman atau depan markas yonif. (*)

Keluarga Korban Deadline Polisi 2X24 Jam

Kedua Kubu di Tarakan Sudah Berdamai - Kondisi Tarakan Kondusif - Kaltim - BorneoDari pantauan Tribun, ratusan warga yang bermukim di kawasan Juwata Permai masih berkerumun di sejumlah titik maupun lokasi. Sejak pagi hingga siang tadi berada di rumah Abdullah (45), seorang tokoh masyarakat yang tewas diserang sekelompok pemuda di rumahnya pada Minggu (26/9/2010) sekitar pukul 23.00 WIB.

Siang tadi sekitar pukul 14.00 WIB, jenazah Abdullah dimakamkan, diantar keluarga dan seluruh kerabatnya. Bahkan, ratusan warga Juwata Permai yang ikut mengantar jenazah ke pemakaman terlihat membawa senjata tajam berupa golok, tombak, bahkan di antaranya membawa senjata sejenis badik.

Mereka tampaknya masih menyimpan amarah atas pertikaian yang menewaskan warga mereka, Abdullah. Bahkan, kerabat korban mendesak polisi agar segera menangkap pelaku dalam waktu 2X24 jam.

"Kami mendesak polisi agar pelaku pembunuhan segera ditangkap dalam waktu 2X24 jam, jika tidak, kami sendiri yang akan bertindak," ungkap seorang kerabat korban yang enggan disebutkan identitasnya.

Dari informasi yang dihimpun Tribun, konflik yang melibatkan dua kelompok tersebut sudah yang keenam kalinya terjadi di Tarakan. (*)

Klik disini untuk melanjutkan »»

Tarakan Berhasil Tata Transportasi Publik

.

Tarakan Berhasil Tata Transportasi Publik - Kaltara - BorneoTARAKAN - Kota Tarakan kembali meraih penghargaan dari pemerintah pusat. Kali ini, Tarakan menerima piala Wahana Tata Nugraha (WTN) karena dinilai berhasil menata transportasi publik dan tertib berlalulintas. Ini merupakan keduakalinya Tarakan mendapatkan WTN untuk kategori kota sedang.

Penghargaan WTN ini, rencananya akan diserahkan Menteri Perhubungan Freddy Numberi, Selasa (28/9/2010) di Gedung Mataram Kementerian Perhubungan Jalan Merdeka Barat No 8 Jakarta kepada Walikota Tarakan Udin Hianggio.

Sebelum bertolak ke Jakarta, Minggu (26/9/2010), Walikota Udin Hianggio mengatakan, penghargaan ini berkat kerja keras seluruh komponen masyarakat Kota Tarakan. (*)

Sumber: TribunNews (26 September 2010) Borneo

Klik disini untuk melanjutkan »»

Jumat, 24 September 2010

At Tarakan, Commission II of DPR Welcomed Fresh Meal Ritual

. Jumat, 24 September 2010

TARAKAN Borneo - Arrivals House of Representatives Commission II team to Tarakan, related to the acceleration of the formation of the Province of North Borneo (Kaltara), Friday (9/24/2010) was greeted by hundreds of residents of Tarakan.

Starting from the Airport to the Port of Tarakan Juwata Tengkayu, the group led by Jufri was greeted enthusiastically community. Once down the stairs Mandala plane, the group welcomed the ritual meal of fresh, dance jepen, and tambourine.

Once the entourage out of the airport VIP room, immediately greeted reog Ponorogo featured attraction Pakuwaja community. Then the entourage who use the bus to the Port City Government of Tarakan Tengkayu accompanied by 28 motorgede and dozens of other two-wheeled vehicles.

While along the road that passed through the group ranging from Jl Jl Yos Sudarso Mulawarman and gathered hundreds of people. From the airport gate seen hundreds of public transportation parking at the edges of the road by installing banners that read Kaltara Yes.

Also seen hundreds of elementary students to bring red and white flag and banners supporting the formation Kaltara Province. They shouted Kaltara Yes, Kaltara Yes. Similarly, at the crossroad of THM have dozens of members of the Islamic Students Association (HMI), who also supports Kaltara Province.

Commission II of DPR team leader, Jufri, stating very moved by remarks by residents of Tarakan to support the acceleration of the Province Kaltara. "What is clear, we will mengakomodiasi public's willingness to support the acceleration of Kaltara Province," he said. (*)

Source: TribunKaltim (24 September 2010)

Klik disini untuk melanjutkan »»

At Tarakan, Commission II of DPR RI So Kaltara Heroes

.

TARAKAN Borneo - Hundreds of people from various elements, welcomed the arrival of members of Commission II of the House of Representatives who visited the city of Tarakan. Starting from the element of officials, students, students from elementary to the appearance of various art performances. They welcomed the fighter division of North Kalimantan Province (Kaltara).

A resident Ikhsan said the expansion will Kaltara is set in stone and must be fought. Very reasonable if done great reception, because the hero must be respected and appreciated.

"We are willing in time to the street, to welcome them the teams and fighters Kaltara, because I'm sure if Kaltara formed, will bear prosperity for the region" he explained on this media.

Meanwhile, the welcoming committee coordinator Hairin Madjid said. Reception was done, to give encouragement to members of Parliament, about the full support of the community.

"This is encouraging for those who will fight for the expansion Kaltara, they are heroes and we do welcome reasonable" he told reporters earlier the Tarakan FM Grass Friday afternoon, (09/24/2010) at the port of the Tarakan tengkayu a momentary lead the team towards Bulungan .

In addition, hundreds of public transport is also seen lining up right in front of Tarakan airport, they welcomed the arrival of two House of Representatives Commission entourage.

"Yes we welcome them, so Tarakan so the Capital" he said innocently.

After arriving at the airport Juata Tarakan, the troupe members of two House of Representatives of the Commission, directly to the Port of Tengkayu 1 Tarakan, for contrary to the district Bulungan. On the way, toward Tengkayu 1 Tarakan, see the kids march chanted Kaltara expansion, when the group passed. (Yoko - grass fm Tarakan)

Source: GrassFM

Klik disini untuk melanjutkan »»

Kamis, 23 September 2010

BKD Tarakan CPNSD Open Enrollment October 2010

. Kamis, 23 September 2010

TARAKAN Borneo - Regional Personnel Agency (BKD) Tarakan, opening reception Candidates Local Civil Servants (CPNSD), in october 2010. Currently, the government receives the quota to 267 positions, including as many as 120 people to educators, 61 people for health workers and the remaining 86 of technical personnel.

Head of Regional Personnel Agency (BKD) Tarakan Asmuni said the applicant claims administration, including SKCK, health letter, legalized diploma, photo fit, domicile certificate and any other file.

"To file requirements, standards are all rolled into one folder and then sent to BKD Tarakan" said Asmuni on this media.

According to him, pernyaratan administration needs to be done carefully, to avoid confusion. As verified who signed - signed, by the Dean or the Rector. And Chairman for the High School, and Director for the Diploma 3.

"For this year, BKD Tarakan just opened applicants graduate equivalent diploma S1 and 3" he said. (Kornel - grass fm Tarakan)

Source: GrassFM

Klik disini untuk melanjutkan »»

October, the City Government of Tarakan Go acceptance CPNS

.

TARAKAN Borneo - City Government (City Government) Tarakan Candidates will be open enrollment for Civil Servants (CPNS) Tarakan City in October 2010.

Thus expressed the Head of Civil Service Agency (BKD) Tarakan City, Asmuni. "To conduct implementation date of receipt of certainty when we do not know CPNS. The schedule we are still awaiting receipt of information from the National Personnel Agency (BKN)," he said.

Asmuni said CPNS to quotas, the City of Tarakan received quota from the central government as much as 276 CPNS, with formation qualification of teachers, health personnel to other agencies such as district and village.

"The most formative teachers and health workers, because for teachers and health workers we are still lacking," he said. (Jnh)

Source: TribunKaltim (11 September 2010)

Klik disini untuk melanjutkan »»

Governor of East Kalimantan Tarakan Admire Islamic Centre Development

.

TARAKAN Borneo - Governor of East Kalimantan (Kaltim) Awang Faroek Isaac along with entourage, on the sidelines of the visit of Ramadhan Safari in the City of Tarakan, on Friday (03/09/2010) made time to see some development in the town of Tarakan, one development in the Islamic Centre Four Villages.

Tarakan City menguyur rain, did not dampen the spirit of Awang Faroek along party review of the mosque. Awang who was accompanied by Mayor of Tarakan, Udin Hianggio and Vice Mayor of Tarakan, Suhardjo Trianto arrived at the Islamic Centre by bus City Government of Tarakan.

When set foot into the inside of the mosque, the number one in East Kalimantan instantly amazed with kemengahan Islamic Centre. "Well ya nice mosque, building high tower," he said a few times praise.

Looking at a fairly high minarets, Awang asked the Deputy Project Manager for PT Prambanan as a contractor for the construction of Islamic centers, Jati Kusuma. "How is high," said Awang, pointing to the tower. Jati Kusuma was immediately answered 24 meters. Well yes is very tall, "he said.

After that Awang who was also accompanied by the Provincial Secretary (Sekprov) Kaltim, Irianto Lambrie entourage went up to the second floor. On the second floor was Awang returned impressed with the plaza.

"Why this great plasanya also yes, this can also be used for prayer," celetuknya.
Awang also suggested that the nuances of this outdoor plaza created an umbrella, like the one in Medina.

"If it could be made an umbrella that can open the lid like the one in Medina. Sure the price is quite expensive, but who knows just the Mayor of Tarakan want to help," Awang said, smiling. Udin Hianggio only smiles to hear the statement Awang. (*)

Source: TribunKaltim (3 September 2010)

Klik disini untuk melanjutkan »»

Want to cite this as Sadau Island Marine Tourism

.

Build-Tarakan Island Bridge Sadau

Tarakan Borneo - Want to cite this as Sadau Island Tours BahariTARAKAN - Head of Culture, Tourism, Youth and Sports (Disbudparpora) City of Tarakan Muhammad Idrus said many tourism concept can still be unearthed in the city of Tarakan. Sadau Island is no exception. However, like what is gamblangnya concept, will be presented Disbudparpora after Eid told local leaders and the parliament.

"We have made tourism potential exploration program that is still promising. With planning, there will now be developed and we'll dig another. That's what we seek, "said Idrus told reporters yesterday. According to him, the City of Tarakan has a good quality of tourism is quite large and promising, but unfortunately it all has not been excavated to the maximum. "So we will create exposure to potential exploration tours, multi-theme in Tarakan," he said.

Especially for Sadau Island, he added, is already diperdakan to be a tourist area. In fact, Disbudparpora has a plan to make Sadau Island as a tourist island with the concept of marine tourism, traditional fishing and maritime tourism. "In the future there is a traditional fishermen's houses, boats, fishing gear and even a traditional restaurant. All the traditional department so that later we will see the traditional special island and tourists can use the direct traditional facilities that exist there, "he explained.

Including if there are tourists from overseas, they could stay a week and even more on the island. Even so, it still will not eliminate the main livelihood as fishermen Sadau island residents. "We are just helping make the infrastructure supporting them," said Idrus.

For planning, the Disbudparpora will cooperate with the Department of Public Works and Spatial Planning (DPUTR). "Because of Public Works will make the bridge crossing the island of Tarakan-Sadau from Juata. And later will be expanded to Bulungan, "he said.

The concept of the island, similar to the Sentosa Island in Singapore which has an icon Lion statue. So it is possible, will be built on the island Sadau statue that would become the hallmark icon Tarakan. "We just explained the concept of tourism alone, all in the hands of decision makers. If it would be funded would be no change fast, if not we submit to policy makers alone, "he concluded. (Ddq)

Source: RadarTarakan (24 August 2010)

Klik disini untuk melanjutkan »»

Mayor of Tarakan Thank Satyalencana Development Award

.

TARAKAN Borneo - Mayor of Tarakan, Udin Hianggio Satyalencana Development awarded 2010 from President Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Tuesday (17/08/2010) in the Office of the Ministry of Interior.

This award is given directly Minister of the Interior (Home Affairs) Gamawan Fauzi, to the number one in Tarakan. Mayor of Tarakan Hianggio Udin said, grateful for this award.

"This award can be achieved can not be separated from the support of all SKPD in municipal government and community Tarakan Tarakan Tarakan in development in the City," he said.

In the meantime, Udin was awarded after the assessment team from the Ministry of Home Affairs officials and the Secretary of State (Sekneg) assessed the development of all sectors in the city of Tarakan. Not only that, to get the award Satyalencana Development, one of the requirements must have the recommendations of the Corruption Eradication Commission (KPK), the Republic of Indonesia. (*)

Source: TribunKaltim (17 August 2010)

Klik disini untuk melanjutkan »»

Winner wins the Best Stand Tarakan in Indonesia City Expo I 2010

.

Tarakan Borneo - One title back disabet prestigious event in the City of Tarakan Indonesia City Expo (ICE) in 2010 which lasted for five days (July 26 to 30) in the field Gasibu, namely Winner Best Stand I of 77 booths available.

During the City Expo, the City Government of Tarakan Stand pretty crowded by the visitors. In general, they want to know the original product to be seeded from Tarakan. One visitor (Kiki Rizkia, red) that successfully we interviewed said keingintauannya against Soka Crabs are on the rise in Tarakan.

"I want to see what the Soka Crab? Since I heard that the crab is currently a pre-eminent, especially for processed into various culinary, "says original Bandung youth who are currently pioneering effort in the Flower City Cuisine.

Winner wins the Best Stand Tarakan in Indonesia City Expo I was very interested with the Crab 2010Dirinya Soka because easily processed, and the results are very indulgent culinary explorers tongue. "I've tried culinary ingredients processed from Soka Crab, and it feels really champion when just fried in flour packing," he explained.

In addition to Soka Crab, Tarakan City Government led by Economic & Development Section, and supported the Department of Marine & Fishery, Disperindagkopin SMEs, Public Relations & Information Section, BKD, Bappeda, and Forest Service show the original product areas such as Shrimp, Fruit Lai, arranging fruit, fish Thin etc, really - really succeeded in drawing attention of visitors.

The success of the City Government of Tarakan won the Best Stand I, explained Head of Ekbang, Hamid Amren, SE, ie, Tarakan has a superior product featuring native, best practices by local government management of public services such as management in the field of hygiene, the application of IT in several SKPD, Mangrove forest management. Tarakan City Government also contributed to three tree species Aghatis in the event ICE 2010 as a contribution to prevent Global Warming.

In addition to the second and third positions were occupied Stand Stand Surabaya City Government and the Central Jakarta City Government. Of the 77 booths that followed comprised 54 ICE 2010 Stand municipal government in Indonesia as a member APEKSI, the rest of the Stand Departments, Ministries, Non Government Institutions Department, Pemrov throughout Indonesia, and Private. DD, Public Relations & Information

Source: TarakanKota.go.id (6 August 2010)

Klik disini untuk melanjutkan »»

Tarakan Students Win Two of World Chess Champion in Turki

.

TARAKAN Borneo - Achievements boast carved student named Dita Karenza Tarakan. Girl born 21 April 2000 Tarakan has just won two champions at the same time at the World School Chess Championship event in 2010 which lasted from 19 July to 1 August in Istanbul Turkey.

In the event the worl School Chess Championship girl who was familiarly called Dita won the third winner in the Standard Chess number and Second Place in Computer Chess number. Obviously winning the 10-year-old girl is a remarkable achievement for Indonesia, and especially the city of Tarakan in East Kalimantan.

As a form of recognition of their achievement, the Mayor of Tarakan, Udin Hianggio immediately welcomed the arrival of Dita which accompanied the mother and grandmother in the VIP Room Juata Tarakan Airport, at 13.00, Tuesday (03/09/2010). When the couple arrived at Tarakan child Neny Rosa and Karjani were smiling while holding cup victory.

Udin said the achievements Dita is not only the pride of the town of Tarakan, but throughout Indonesia. "This extraordinary achievement, of course, with this achievement, we would expect in Tarakan, there emerged a new Dita-Dita

With this achievement, Udin plans to provide educational scholarships. "Insyallah this scholarship will we think together PERCASI (All-Indonesian Chess Association) Tarakan, because for this achievement already exists protapnya," he said. . (*)

Source: TribunKaltim (3 August 2010)

Klik disini untuk melanjutkan »»

Charity Coast and Sea Going So Juata Recreation Center

.

TARAKAN Borneo - Department of Culture, Tourism, Youth and Sports (Disbudparora) Tarakan City began this year (2010, Red) will gradually make the arrangement in some coastal areas Tarakan become a tourism area.

Starting from the old Charity Coast to continue the arrangement which are in the process of reclamation until Juata Sea area adjacent to the ferry port.

It said the Head of Disbudparora Muhammad Idrus, for Charity Old Beach area, next to 2011 is planned to be a tourist area similar water game water boom, with planning area of 2.7 kilometers. With a budget allocation from the government since last year for the supply of land of about USD 20 billion.

"But still there are problems of land acquisition. Ready new 3 hectares, and in other disputes. Between citizens of Charity with outside parties Tarakan unfinished. But in principle, the people agreed exempt but still must be resolved internally, "explained M. Idrus.

Former Head of Governance is also mentioned, because the area was considered quite integreted Charity into a family recreation area, on an ongoing basis other locations such as the Natural orchid garden will be used also with the availability of garden insects and bird parks.

"Not only that, vacant land in the area of the University of Borneo Tarakan (UBT), we have to say in musrembang, will be dipagar. Used to be ecotourism region, "he explained to Radar Tarakan.

Regions ecotourism is going inhabited by the deer and other animals. Therefore, besides being the object of family tourism, could become a vehicle for a kind of educational research and learning in school children. "We're actively exploring the potential of tourism-jealous in Tarakan. In addition to contributing to regional income, towing investors as well. So the plan for the area along the road trying to do our charity was supported by other attractions. Not only the beach, "he explained.

The condition of the northern coast of Tarakan area that is Juata Sea was planned to be transformed by Disbudparora as a tourism area. Because excellence Juata Sea area where people can enjoy the sunset (sunset), as in Kuta Bali. As a complement to sunrise (sunrise) from the Coast Charity.

"We've reviewed the site, will be laid out in Juata Sea tourist area, exactly in between the Harbour Ferry and Polairud. Kan no empty space there, open space will be offshore. It could be a complementary tourist attraction after the area east of Tarakan, "he concluded. (DTA)

Source: Radar Tarakan (July 3, 2010)

Klik disini untuk melanjutkan »»

Universitas Borneo Tarakan Ready So PTN

.

Tarakan Borneo - The process of changing the status of the University of Borneo Tarakan (UBT) to State University (PTN) in the northern East Kalimantan (Kaltim) will be determined on Tuesday (22 / 6) future. At that time, the management of UBT and four other universities that will be transformed into a state will hold a final presentation in the presence of a number of relevant officials in charge of the Ministry Country of Administrative Reform (State Ministry for the PAN). Earlier, on Monday (21 / 6) UBT management will hold a similar event at the Ministry of National Education (Events Calendar).

Academic Vice Rector I, Prof. Dr. M. Bahri Arifin mention if the presentation in the two ministries is the end of the effort to convince stakeholders that the UBT worthy of PTN, then stay internal preparatory steps that need to be done. Because, other approaches attempt has been made in advance.

"This was done because of changes in legislation related to legal education (BHP) to PTN back. I think the presentation at the State Ministry for the PAN was indeed the final presentation, "Bahri said yesterday (19 / 6).

Is there a door to reach the status of educators already looks clear? Responding to this, Bahri believe it is so clearly visible. One of them is the opportunity for the UBT to add new courses to add a variant of the current Prodi. And, he said the additions, adapted to the percentage of potential interest to a prospective student Prodi. "So far, potential students lead to two Prodi, nursing and teacher training. Two Prodi has more than 50 percent interest in new students, "he said.

Which will be developed into new Prodi is nursing. Currently, nursing has become institutionally Faculty of Health Sciences (FIK) after the Academy of Nursing (Nursing) City Government of Tarakan merged into one part of the UBT. FIK consists of two Prodi, namely Diploma III of Nursing and Midwifery Diploma III. "Well, for institutional FIK is intact it should be made Prodi that Strata One (S1). Prodi also associated support equipment when UBT became PTN, "he said. (Ndy / kpnn)

Source: KaltimPost (June 20, 2010)

Klik disini untuk melanjutkan »»

Senin, 06 September 2010

Gubernur Kaltim Kagumi Pembangunan Islamic Centre Tarakan

. Senin, 06 September 2010

Gubernur Kaltim Kagumi Pembangunan Islamic Centre TarakanTARAKAN - Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Awang Faroek Ishak berserta rombongan, di sela-sela kunjungan Safari Ramadhan di Kota Tarakan, Jumat (3/9/2010) menyempatkan untuk melihat sejumlah pembangunan di Kota Tarakan, salah satunya pembangunan Islamic Centre yang berada di Kampung Empat.

Hujan yang menguyur Kota Tarakan, tidak menyurutkan semangat Awang Faroek berserta rombongan meninjau pembangunan masjid. Awang yang didampingi Walikota Tarakan, Udin Hianggio dan Wakil Walikota Tarakan, Suhardjo Trianto tiba di Islamic Center dengan menggunakan bis Pemkot Tarakan.

Saat melangkahkan kaki memasuki bagian dalam masjid, orang nomor satu di Kaltim ini langsung takjub dengan kemengahan Islamic Centre. "Wah bagus nih masjidnya, bangunan menaranya tinggi," ucapnya yang beberapa kali memuji.

Melihat menara masjid yang cukup tinggi, Awang bertanya kepada Deputi Project Manager PT Prambanan sebagai kontraktor pembangunan Islamic Centre, Jati Kusuma. "Berapa ini tingginya," ucap Awang sambil menunjuk menara. Jati Kusuma pun langsung menjawab 24 meter. Wah tinggi sekali ya," ucapnya.

Setelah itu Awang yang juga didampingi Sekertaris Provinsi (Sekprov) Kaltim, Irianto Lambrie rombongan langsung naik ke lantai II. Di lantai II ini Awang kembali kagum dengan bagian plasa.

"Wah plasanya ini besar juga ya, bisa juga ini digunakan untuk shalat," celetuknya.
Awang pun menyarankan agar plasa yang bernuansa outdoor ini dibuatkan payung, seperti yang ada di Madinah.

"Kalau bisa dibuatkan payung yang bisa buka tutup seperti yang ada di Madinah. Memang sih harganya cukup mahal, tapi siapa tahu saja Walikota Tarakan mau membantu," ucap Awang sambil tersenyum. Udin Hianggio hanya senyum-senyum mendengar pernyataan Awang. (*)

Sumber: TribunKaltim (3 September 2010) Borneo

Klik disini untuk melanjutkan »»

Entri Populer

Label

 

Link Banner

Total Tayangan Halaman

Powered By Blogger

Sahabat Tarakan

Tarakan Borneo Lovers is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com