Redirect to TarakanBais

Jumat, 11 Maret 2011

Walikota Tarakan Dukung Program Rumah Murah

. Jumat, 11 Maret 2011

TARAKAN - Walikota Tarakan Udin Hianggio mendukung rencana program Kementrian Perumahan Rakyat (kemenpera) untuk membangun 100.000 unit murah seharga Rp 20 juta hingga Rp 25 juta perunit yang bisa dicicil 200 ribu perbulan.

"Saya sangat mendukung sekali rencana kementrian perumahan rakyat ini. Sebab ini sangat baik untuk membantu warga yang perekonomiannya kecil, untuk mendapatkan rumah," ucap orang nomor satu di Tarakan ini, Senin (7/3/2011) di rumah dinasnya, sebelum bertolak ke Jakarta.

Dikemukakan, sebagai bentuk dukungannya ia bersama stafnya berencana akan bertolak ke Jakarta pada 17 Maret mendatang untuk menemui menteri perumahan rakyat (menpera) untuk membahas program rumah murah tersebut.

Udin mengatakan, selain akan berangkat menemui menpera di Jakarta, pihaknya juga telah menyiapkan lahan rumah murah ini dengan luas lahan 100 hektar di daerah Juata Laut. "Kami sudah siapkan lahannya, dan untuk surat-suratnya dalam proses pembenahan. Kami harap ini dapat segera terlaksana untuk membantu warga Tarakan," ujarnya. (*)

Penulis : Junisah
Editor : Sumarsono

Sumber : tribunnews (7 Maret 2011)

305 PNS Tarakan Sudah Pegang Kunci Paling Lambat, Juni Rumah PNS Rampung

TARAKAN – Perumahan yang diperuntukkan bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkup Pemkot Tarakan diperkirakan paling lambat Juni mendatang sudah rampung. Site Manager Perumnas cabang Tarakan Suwanto menuturkan, perumahan yang berlokasi di Kelurahan Juata Permai itu, hingga saat ini secara fisik pembangunannya telah rampung 80 persen. “Insya Allah paling lambat Juni kita targetkan selesai. Karena tergantung cuaca yang mengakibatkan proses pengerjaan menjadi lambat. Juga pengiriman material ke Tarakan juga sering jadi masalah,” ujar Suwanto kepada Radar Tarakan, kemarin.

Untuk pemasangan jaringan listrik, air bersih PDAM, kata Suwanto, menjadi tanggung jawab Pemkot Tarakan dalam hal ini PLN Tarakan dan PDAM untuk menyelesaikannya. “Artinya kewajiban perumnas adalah menyelesaikan fisik rumah, sementara untuk fasilitas air, listrik itu adalah kewajiban dari pemerintah kota,” kata dia.

Disebutkannya, dari 500 unit yang siap dibangun oleh pihak Perumnas sesuai kesepakatan dengan Pemkot Tarakan, hingga saat ini sebanyak 305 unit telah menjadi hak milik PNS Tarakan. “Jumlah itu yang sudah mengambil kunci rumahnya yang diketahui oleh pihak perbankan, Pemkot Tarakan dan perumnas sendiri,” kata Suwanto.

Lebih jauh Agus mengatakan, kelak rumah yang dibangun di Juata Permai itu tidak hanya diperuntukkan khusus bagi PNS. “Sisanya kurang lebih 200 sekarang dalam tahap pembangunan. Nanti sisa itu kita masukan kedalam program tahun ini yakni fasilitas likuiditas, yang tidak hanya untuk PNS tapi semua kalangan masyarakat,” jelasnya.

Untuk diketahui harga rumah tersebut dipatok Rp 55 juta dengan pembayaran secara angsur maksimal 15 tahun lamanya, melalui Kredit Perumahan Rakyat (KPR). Perumahan yang dibangun di atas tanah seluas 1 hektare menggunakan tipe 27 dengan ukuran 4x6 dan luas tanah 10x18 meter.

Vieky Wowor, Site Manager Perum Perumnas Regional V yang membawahi Kaltim, Kalsel, Jateng dan Jogjakarta menambahkan, Perumnas disini hanya membangun rumah saja. Sedangkan yang menyiapkan sarana dan prasarananya seperti jaringan listrik dan distribusi air itu disiapkan oleh pemerintah kota sesuai dengan perjanjian kerjasama yang ditandatangani oleh pihak Perumnas dan pemkot.

Pihak Perumnas pada finishing pembangunan rumah tersebut dikatakan Vieky akan menjadi tanggung jawabnya hingga pada sambungan jaringan listrik dan distribusi air bersih ke dalam rumah. “Sedangkan untuk sambungan diluar rumah seperti pipa distribusi, transmisi untuk jaringan maupun PLN itu menjadi tanggung jawab pemerintah kota,” katanya.

Dia mengharapkan bagi para PNS atau sebagai calon penghuni rumah yang telah ditetapkan oleh pemerintah kota agar memanfaatkan dengan baik kredit perumahan itu. “Karena mereka juga menggunakan fasilitas subsidi uang muka yang ketentuannya rumah itu tidak bisa diperjual belikan selama 5 tahun. Jadi jangan fasilitas yang sudah diberikan sebagai ajang bisnis,” tutup Vieky. (sur)

Sumber : radartarakan (11 Maret 2011)


REI Tarakan Minta Dilibatkan Soal Rencana Pembangunan Perumahan Murah

TARAKAN – Real Estate Indonesia (REI) cabang Tarakan minta dilibatkan dalam proyek pembangunan rumah murah. REI menilai wacana Pemkot Tarakan untuk membangun perumahan murah hanya berjalan sepihak. Padahal menurut koordinator REI Tarakan Abdul Khair, rencananya program itu melalui kementerian perumahan rakyat (Menpera) yang bekerjasama dengan REI Pusat. Namun Pemkot Tarakan hingga saat ini belum melakukan koordinasi dengan REI Tarakan yang mempunyai tanggung jawab soal pengembang perumahan di Tarakan. “Kami sebagai bagian dari REI merasa dilangkahi oleh pemerintah daerah karena mereka membangun tanpa koordinasi,” kata Khair kepada Radar Tarakan, kemarin.

Dikatakan, langkah Pemkot Tarakan melakukan rencana pengembangan perumahan di Bumi Paguntaka ini sebenarnya baik dan patut didukung. Namun, ia meminta, Pemkot mestinya menggandeng REI. Ini juga berdasarkan peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah yang melibatkan REI. “Itu kan bisa kami tangani, tinggal pemerintah nanti apakah menyetujui rencana pembangunan jalannya, listriknya, PDAM-nya dan terutama IMB-nya,” katanya.

Sebelumnya diberitakan, terkait rencana pemerintah melalui Kementerian Negara Perumahan Rakyat (Kemenpera) untuk meluncurkan program rumah murah, Wali Kota Tarakan H Udin Hianggio berencana untuk membincangkannya langsung dengan pihak Kemenpera. Agar semakin jelas, Wali Kota Tarakan akan membawa serta Kepala Badan Pembangunan Daerah M. Yunus Abbas. Kedatangan perwakilan Pemkot Tarakan tersebut, terkait dengan kepastian dapat atau tidaknya Tarakan pada program rumah murah tahap I yang direncanakan 100 ribu unit rumah untuk seluruh Indonesia.

Yunus Abbas kepada Radar Tarakan mengatakan, program ini masih dalam pengkajian. Meski begitu, Pemkot Tarakan akan menyeriusinya dengan melakukan diskusi langsung dengan staf Kemenpera yang membidangi atau Menteri Perumahan Rakyat Suharso Monoarfa. “17 Maret, kita ke Kemenpera untuk membahasnya juga soal program lainnya,” ucap Yunus Abbas.

Terpisah, Wali Kota Udin Hianggio berharap program ini dalam realisasinya kelak bakal tepat sasaran. “Program ini sangat baik, dari itu kita wajib mendukungnya. Kita siapkan lahan yang sudah dilengkapi surat-suratnya,” tandas Udin Hianggio.

Program rumah murah dengan biaya Rp 20-26 juta ini, memiliki mekanisme subsidi dan bebas biaya uang muka. Peruntukkannya, bagi masyarakat dengan pendapatan atau penghasilan di bawah Rp 2,5 juta per bulan atau akan menyesuaikan dengan UMR (upah minimum regional). Pemerintah akan memberikan subsidi berupa tanah. Tanah yang digunakan milik Badan Usaha Milik Negara. Pemerintah juga akan menggunakan data Kredit Usaha Rakyat dari perbankan dalam menentukan target.

Soal rumah murah ini, kata Abdul Khair yang juga saat ini Ketua Kadin Tarakan ini, jika program pembangunan perumahan ini Pemkot Tarakan mau bekerjsaama dengan REI Tarakan, maka pemkot tak perlu mengeluarkan duit. “Artinya serahkan saja kepada REI yang membangun, siapkan lahan tinggal nanti kalkulasi dengan pemerintah. Jadi pemerintah itu tidak usahlah ikut-ikut jadi pelopor atau pengembang atau pemilik proyeknya,” tutup dia. (sur)

Sumber : radartarakan (11 Maret 2011)

Entri Populer

Label

 

Link Banner

Total Tayangan Halaman

Powered By Blogger

Sahabat Tarakan

Tarakan Borneo Lovers is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com