Redirect to TarakanBais

Senin, 18 April 2011

Pertamina Tarakan Genjot Produksi, Setahun Reaktivasi 65 Sumur Tua

. Senin, 18 April 2011

Pertamina Tarakan Genjot Produksi, Setahun Reaktivasi 65 Sumur Tua - Ardiz BorneoTARAKAN – PT Pertamina Unit Bisnis Eksplorasi dan Produksi Sangasanga Tarakan terus menggenjot produksi dari sumur-sumur tua miliknya.

Staf Humas Pertamina, Hariyanto mengatakan, dalam setahun diprogramkan 65 sumur yang akan direaktivasi kembali produktif menghasilkan minyak-minyak mentah. Dari total 1.439 sumur yang tersebar di Pamusian, Juata, Sesanip, dan beberapa di wilayah Tarakan bagian timur, baru aktif sekitar 72 sumur yang dibuka mulai tahun 2008 hingga tahun ini.

Sisanya ungkap Hariyanto, masih sumur suspended yang akan diaktifkan kembali. Bahkan, ada sumur injeksi sekitar 14 sumur, yakni saat mengeksplorasi minyak dari perut bumi, minyak bercampur air.

“Pertahun ada 65 sumur, perkembangan kini sudah ada kurang lebih 72 sumur yang dibuka untuk mempertahankan pertumbuhan produksi minyak. Apalagi sumur-sumur tua ini memiliki potensi menghasilkan minyak yang cukup baik, maka dilakukan peningkatan lewat reaktivasi cara pengeboran pada fokus area,” ungkap Haryanto.

Untuk produksi dari data hingga akhir 2010, Pertamina UBEP Sangasanga Tarakan mampu menghasilkan sekitar 8.000 barel oli per day (bpod). Khusus untuk Tarakan, mengalami kenaikan signifikan sebesar 1.000 barel bopd per-hari. Untuk pengelolaannya, minyak dari sumur berupa minyak mentah, ditankerkan ke Refinery Unit V Balikpapan.

“Dari alih kelola, dari Medco hanya memproduksi sekitar 300 barel bpod. Naik hingga mencapai 1.000 barel per hari ketika dikelola Pertamina. Hal ini cukup signifikan kenaikannya. Maka dari itu, ditarget lagi setiap tahun ada 62 sumur tua yang diaktifkan kembali agar produksi minyak bisa lebih meningkat,” jelas Haryanto.

Lebih lanjut Hariyanto menerangkan, tingginya eksplorasi sumur-sumur minyak di Tarakan ini juga untuk meningkatkan bagi hasil dari Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) langsung ke Pemerintah Kota Tarakan. Tahun ini berdasarkan informasi, pemkot memperoleh dana bagi hasil sebesar Rp 300 miliar. Sedangkan untuk feedback positif langsung dirasakan masyarakat, Pertamina UBEP Sangasanga Tarakan memprogramkan beberapa program CSR (Coorporate Social Responsibility). “Tak dipungkiri, ada saja masyarakat pertanyakan feedback dari Pertamina genjot aktivasi sumur-sumur tua seperti apa. Yang jelas, kalau di Pemkot dapat dana bagi hasil ratusan miliar. Yang langsung ke masyarakat, kita ada program pemberdayaan CSR, salah satunya itu program pengembangan tambak model silvofishery. Yakni penanaman mangrove di lokasi tambak seluas 2 hektar milik Pertamina yang dikelola petani tambak, setelah panen perdana September 2010 lalu dinilai sukses menghasilkan komoditi yang berkualitas. Ini juga program kepedulian terhadap lingkungan berkoordinasi dengan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) dan Dishutamben, sebagai antisipasi pemanasan global,” pungkasnya. (dta)

Sumber : radartarakan (18 April 2011)

Entri Populer

Label

 

Link Banner

Total Tayangan Halaman

Powered By Blogger

Sahabat Tarakan

Tarakan Borneo Lovers is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com