Redirect to TarakanBais

Minggu, 12 Juni 2011

Bertahap, Mobil Dinas di Tarakan Pakai Gas

. Minggu, 12 Juni 2011

TARAKAN - Wacana Pemerintah Kota Tarakan memanfaatkan gas alam menjadi bahan bakar kendaraan mulai direalisasikan. Sejak kemarin, mobil dinas Walikota Tarakan berplat nomor KT 111 F dan mobil dinas ketua DPRD Tarakan berplat nomor KT 222 F jenis Kijang Innova sudah menggunakan bahan bakar gas (BBG).

“Resminya penggunaan BBG untuk kendaraan roda empat ini akan di-launching bersamaan dengan peresmian pengaliran gas bumi (Gas In) untuk rumah tangga di Kelurahan Sebengkok dan Karang Balik, 13 Juni mendatang oleh Dirjen Migas ESDM,” kata Kepala Dinas Kehutanan, Pertambangan dan Energi Kota Tarakan Budi Setiawan kepada Radar Tarakan kemarin.

Saat ini, mobil berbahan bakar gas tersebut semuanya masih disuplai oleh PT Medco. Sebagai pelopor, dua mobil dinas pejabat penting inilah yang memulainya. Dua mobil dinas tersebut sudah dilakukan modifikasi dengan menambahkan tabung gas berukuran 65 liter di bagasi belakang dan telah siap digunakan untuk operasional sehari-hari.

Untuk penggunaan BBG ini, sambung Budi, pemilik kendaraan tidak perlu khawatir kehabisan gas akan mogok di jalan. Pasalnya, di bagian kemudi depan sudah terpasang connector yang dapat memindahkan bahan bakar yang digunakan untuk dikembalikan ke premium atau pertamax. “Jadi bisa pakai premium bisa juga pakai gas,” kata Budi.

Ke depan, sambung Budi, Pemerintah Kota Tarakan memang akan mewacanakan supaya mobil-mobil dinas pemerintah kota ini semuanya menggunakan bahan bakar gas. Namun sebelum hal tersebut direalisasikan, yang menjadi tugas pemerintah kota saat ini adalah menyiapkan Stasiun Pengisian Bahan bakar Gas (SPBG) di Tarakan. “Secepatnya pemerintah akan mengkaji SPBG-nya. Kalau gasnya Medco sudah siap,” ujar Budi.

Untuk mendirikan SPBG tersebut, menurutnya membutuhkan proses yang tidak mudah. Namun pemerintah kota yakin pendirian SPBG tersebut bisa secepatnya direalisasikan di Tarakan.

“Dirjen migas menyambut baik hal ini, tinggal kesediaan investor saja yang siap membantu untuk membangun SPBG,” tukasnya.

Untuk sementara ini, dua mobil dinas pemerintah tersebut, dan mobil-mobil operasional Medco yang sudah menggunakan BBG melakukan pengisian ulang gas di penampungan gas G8 milik PT.Medco.

Walikota Udin Hianggio yang diwawancarai Radar Tarakan terkait hal ini mengaku, selain untuk mendukung pemanfaatan gas kota, mobil berbahan bakar gas ini bertujuan untuk membantu pemerintah pusat dalam mengurangi subsidi BBM. “Karena perlu disadari bahwa subsidi bahan bakar sangat tinggi. Dengan menggunakan bahan bakar gas ini, Insya Allah beban subsidi BBM pemerintah pusat akan lebih ringan,” jelasnya.

Namun demikian, walikota tetap mengingatkan kepada para stafnya, sebelum penggunaan mobil berbahan bakar gas ini disosialisasikan lebih banyak lagi, harus tersedia teknisi khusus untuk mobil BBG termasuk tempat pengisiannya. “Sehingga jika ada gangguan bisa ditangani,” ujar Udin di ruang kerjanya, kemarin.

“Saya berkomitmen akan mendorong mobil-mobil dinas pemerintah untuk menggunakan bahan bakar gas ini,” sambung wali kota.

Menurut walikota, dengan menggunakan bahan bakar gas ini, bisa dilakukan penghematan hingga 40-50 persen. Untuk pembangunan SPBG, wali kota berharap perusda bisa berperan lebih banyak lagi untuk mengundang sejumlah investor.

“Insya Allah tahun ini semua mobil FKPD dan kepala dinas disarankan untuk menjadi pelopor selanjutnya,” pungkas Udin.

SUDAH SERAHKAN JAMINAN BANK SATU MILIAR

Semoga ini menjadi keyakinan terakhir dari Pemkot Tarakan dan Perusda Kota Tarakan terkait optimalnya program City Gas Kota Tarakan atau dikenal juga dengan jaringan gas rumah tangga. Diinformasikan bahwa proses penyaluran gas perdana ke sambungan rumah akan dilaksanakan pada 11 Juni nanti oleh pihak terkait.

Sejauh ini, persoalan teknis sudah 99 persen tuntas, hanya tersisa permasalahan adanya warga yang telah menjadi pelanggan program ini, namun belum memiliki kompor gas atau sudah ada kompor gas namun belum terstandar untuk digunakan. Sementara persoalan administrasi, kemungkinan hanya tinggal ketetapan harga jual gas kepada masyarakat—yang diperkirakan mencapai Rp 2.800-an per meter kubik, serta dana jaminan bank yang wajib disetor Perusda.

Kepada Radar Tarakan, Walikota Tarakan H Udin Hianggio mengaku seluruh persoalan tersebut sudah tak menjadi kendala bagi penyaluran gas perdana yang direncanakan 11 Juni tersebut. Utamanya, soal dana jaminan bank yang besarannya mencapai Rp 500 juta. Sisanya, hanya bagian yang perlu dituntaskan Perusda Kota Tarakan. “Soal dana jaminan sudah tidak ada masalah, uangnya sudah kita sampaikan kepada Perusda sebesar Rp 1 miliar. Selama ini, masalahnya hanya perlu proses pencairan di DP2KA,” jelas wali kota.

Setelah proses gas in perdana dilakukan, maka direncanakan seremonial pemanfaatan program jargas rumah tangga ini akan dilangsungkan pada 13 Juni mendatang yang dihadiri oleh perwakilan Ditjen Migas.(ddq/ndy)

Sumber : radartarakan (11 Juni 2011)

Entri Populer

Label

 

Link Banner

Total Tayangan Halaman

Powered By Blogger

Sahabat Tarakan

Tarakan Borneo Lovers is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com