Redirect to TarakanBais

Selasa, 14 Juni 2011

Mendesak, Pembangunan TPA Baru di Tarakan

. Selasa, 14 Juni 2011

TARAKAN - Kepala Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman Kota Tarakan, Subono Samsudi mengatakan, saat ini kebutuhan pembangunan tempat pemerosesan akhir (TPA) sampah untuk menggantikan TPA yang saat ini masih aktif digunakan di Jl. Hake Babu sudah sangat mendesak. Sebab, selain lahan yang ada sudah sangat cukup padat, di sekitar lokasi tersebut juga sudah mulai berdiri pemukiman-pemukiman warga.

“Terus terang pembangunan TPA baru semakin mendesak, setelah belakangan ini buldoser di TPA lama juga rusak,” kata Subono Samsudi.

Sehingga pihaknya menilai sudah saatnya perlu ada peningkatan dari sisi sarana dan prasarana TPA. Tidak hanya itu, persoalan di TPA Hake Babu juga dinilai cukup kompleks, termasuk adanya komplain dari warga sekitar yang sering muncul bahkan sempat mengancam akan melakukan demo.

“Secara kasat mata memang masih ada space, namun lokasi yang ada ini sangat sempit dan mulai ada masyarakat di sekitarnya. Juga dekat dengan bandara dan sekolah sehingga dinilai kurang ideal untuk sebuah kota yang berkembang,” jelas Subono.

Kecuali untuk model pengelolaan sampah di negara maju, konsep yang digunakan sudah menggunakan full incenerator dan berwawasan lingkungan. “Kalau di sini masih semi pendamping,” bebernya.

Mantan kepala Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kota Tarakan itu menjelaskan, rencana TPA baru memang sudah masuk dalam kajian pemerintah kota dan telah disiapkan lokasi baru di Kelurahan Juata Kerikil, Kecamatan Tarakan Utara.
“TPA baru rencananya berkonsep sanitary landfill. Semoga bisa dilaksanakan dengan baik meskipun menuntut biaya yang tidak sedikit,” harapnya.

Untuk itu Subono berharap, agar pemerintah kota dan stakeholder terkait seperti DPRD tetap komitmen untuk mendukung TPA ramah lingkungan dengan konsep sanitary landfill tersebut karena dampak lingkungannya akan jauh lebih kecil dan bisa diminimalkan.

Terkait TPA baru ini, sambung Subono, pemerintah sudah menyiapkan lahan seluas 20 hektare dan telah dilakukan pembebasan. Untuk jalan masuk sudah dianggarkan dari tahun 2010, dan tahun ini akan diluncurkan.

“Pemerintah pusat juga ikut menyiapkan perencanaan, karena pemerintah pusat sangat komitmen untuk memberikan pembiayaan dalam pembangunan fisik TPA sanitary landfill yang akan datang,” jelasnya.

Untuk pembangunan TPA di Tarakan, memang tidak sesulit di kota-kota besar. Pembangunan TPA di Tarakan justru mendapat sambutan dari warga, tidak seperti di Bojong atau Bandung dan beberapa kota-kota besar yang sering mengalami penolakan. “Malah boleh saya katakan ada permintaan dan penawaran di daerah Kecamatan Tarakan Timur,” tandasnya.

Secara undang-undang, paling lambat tahun 2013 TPA baru ini sudah bisa dilaksanakan, dan TPA pendamping di Hake Babu sudah mulai dikurangi. “Berarti pada tahun 2014, TPA baru sudah mulai diisi. Intinya kalau lebih cepat lebih baik,” yakin Subono.

Untuk saat ini, sedang dipersiapkan jalan akses masuk menuju TPA yang memiliki luas lahan 20 hektare. Menyusul pembangunan fisik, persiapan alat berat, pos jaga dan lainnya. “Kalau memang jalan masuk bisa dikebut tahun ini, 2012 sudah bisa dimulai pembangunan fisiknya, dan 2013 sampah sudah mulai dicicil masuk atau minimal percobaan,” pungkas Subono.(ddq)

Sumber : jpnn.com (12 Juni 2011)

Entri Populer

Label

 

Link Banner

Total Tayangan Halaman

Powered By Blogger

Sahabat Tarakan

Tarakan Borneo Lovers is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com