Redirect to TarakanBais

Selasa, 05 Juli 2011

Tinggi Gelombang Capai 2 Meter

. Selasa, 05 Juli 2011

Pertemuan Angin Semakin Tinggi di Wilayah Utara

TARAKAN – Sejak Minggu (3/7) malam, tinggi gelombang di perairan utara Kaltim dan hampir di seluruh perairan Indonesia meningkat antara 0,75 meter hingga 2 meter. Kondisi ini diperkirakan masih terjadi hingga 3 hari kedepan.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Tarakan Sutadi Rahardjo kepada Radar Tarakan saat ditemui di ruang kerjanya kemarin (4/7). “Kondisi ini akibat pengaruh kecepatan angin yang mencapai 23 knot (1 knot setara 1,2 kilometer, Red.) per jam semalam,” kata Sutadi Raharjo.

Tingginya kecepatan angin ini sudah terjadi sejak Mei lalu dan diperkirakan baru berakhir pada pekan kedua atau ketiga Juli mendatang.

Selain itu intensitas hujan juga masih diperkirakan tinggi lantaran tekanan udara saat ini terkonsentrasi di wilayah utara khatulistiwa, tepatnya di bagian selatan Filipina. Sehingga angin yang bergerak dari berbagai arah, utama dari sisi barat daya, selatan, dan timur khatulistiwa terkonsentrasi menuju selatan Filipina. “Kondisi ini menyebabkan pertemuan angin semakin tinggi di wilayah utara yang menyebabkan terbentuknya awan Commulus Nimbus pembawa hujan,” terangnya.

Kejadian hujan disertai petir dan guntur yang umumnya terjadi pada dini hari, menurut Sutadi juga dipengaruhi kondisi angin yang cukup rendah tersebut. Tingginya intensitas hujan ini diperkirakan baru akan turun pada pekan kedua dan ketiga di bulan ini hingga pertengahan Agustus.

“Kalau tidak dipengaruhi angin global dan angin lokal yang tidak seperti biasanya, intensitas hujan diprediksi turun hingga pertengahan Agustus nanti. Tapi bukan kemarau, biasanya per bulan sekitar 300 milimeter, nanti bisa kurang dari 200 milimeter,” imbuhnya.

Sementara itu, meletusnya gunung Soputan di Sulawesi Utara pada Minggu dini hari lalu yang menyebabkan merebaknya debu abu vulkanik diyakini tidak berimbas pada wilayah utara Kaltim mengingat jauhnya kedua wilayah ini. “Angin timur laut dari arah Sulawesi Utara akan langsung menuju ke pusat konsentrasi tekanan udara di selatan Filipina, sehingga abu vulkanik tidak menyebar di utara Kaltim,” jelasnya.(ash)

Sumber : radartarakan.co.id (5 Juli 2011)

Entri Populer

Label

 

Link Banner

Total Tayangan Halaman

Powered By Blogger

Sahabat Tarakan

Tarakan Borneo Lovers is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com