Redirect to TarakanBais

Kamis, 15 September 2011

Soal Akun Facebook, Walikota Resmi Lapor Polisi

. Kamis, 15 September 2011

Akun Tarakan Ku Langsung Hilang

TARAKAN - Walikota Tarakan H Udin Hianggio akhirnya melaporkan dugaan pencemaran nama baik dalam akun jejaring sosial Facebook “Tarakan Ku”.

Rabu (14/9) sore kemarin, sepulang ngantor walikota didampingi sekretaris kota H Badrun resmi melaporkan kasus ini ke Polres Tarakan dan diterima oleh Kapolres Tarakan AKBP Drs Agustinus Budi Prasetyo.

“Saya secara resmi melaporkan ke polisi dan akan berproses melalui bagian hukum pemerintah kota dan Polres Tarakan,” kata Udin Hianggio kemarin.

Menurutnya, langkah ini dilakukannya untuk menimbulkan efek jera terhadap fitnah-fitnah yang dilontarkan oleh oknum di akun Facebook tersebut. “Ini bentuk pembusukan-pembusukan yang mereka lakukan. Misalnya soal calon ketua Golkar,” katanya.

Untuk diketahui, sejak beredar kabar Udin Hianggio melaporkan pemilik akun Facebook Tarakan Ku itu ke polres, akun tersebut langsung ditutup alias tak bisa diakses. Namun sebelum ditutup, pada Rabu pagi akun Tarakan Ku sempat memposting status. Status itu menyoal Ketua KONI Tarakan, Yusuf Lamansyah yang disebutnya akan menjadi suksesor Udin Hianggio.

Mengenai hal in, walikota juga membantahnya. “Golkar itu bukan sembarang mengusulkan orang untuk calon 2014. Ini masih terlalu jauh dan kami tetap mengacu kepada aturan yang sudah ada protabnya dari partai. Yaitu untuk menentukan calon tetap melalui konvensi dan konvensi ini melalui survey. Jadi tidak benar beredar isu bahwa saya mendukung salah satu orang,” beber Udin.

Kata dia, meski dia sebagai ketua Golkar bukan lantas dirinya seenaknya menentukan siapa yang akan maju menjadi calon pada 2014.

Nah, upaya menempuh jalur hukum ini juga upaya agar tidak ada saling kecurigaan di internal pemerintah kota Tarakan. Mengingat status akun Facebook yang dituliskan tersebut terkesan dilakukan orang dalam dan orang dekat di pemerintah kota. “Karena curiga itu berdosa kita. Mudah-mudahan mereka sadar dan memahami apa yang mereka lakukan karena memfitnah orang itu lebih berat dosanya,” ujar Udin.

Dia menyerahkan sepenuhnya kasus ini kepada polres Tarakan. Dan walikota pun menyakini dengan kecanggihan teknologi yang ada sekarang, semua bentuk kejahatan bisa saja terlacak. “Yang terpenting pelaku dan otaknya karena otaknya ini menginginkan pemerintahan kacau,” tegasnya. Soal motif, dirinya pun enggan untuk menuduh macam-macam. “Yang jelas ini pencemaran nama baik,” tegasnya.

Kepada media, dirinya mengaku siap untuk dikritisi siapa saja. Namun tentunya dengan cara yang benar bukan dengan cara yang tidak sportif seperti ini. “Saya terbuka, kalau mau datang silakan ke kantor saya. Sampaikan kritikan langsung kepada saya dengan cara yang santun,” sarannya.

Terkait kasus ini, walikota pun mengaku baru mengetahui beredar fitnah soal fitnah sejak tiga hari kemarin dari keluarganya di rumah. “Malah anak saya yang sudah mendapatkan email yang digunakan, yaitu bekantanlepas@yahoo.co.id,” ungkap walikota.

Selama ini, sambungnya, dirinya pribadi merasa tidak pernah memiliki musuh. “Saya janji satu periode selama ini tidak ada kepentingan apa-apa. Saya hanya ingin menyelesaikan masalah, bukan meninggalkan masalah,” tegas dia.

Sebelumnya, akun Tarakan Ku ini membuat heboh dengan memposting hal-hal yang berkenaan dengan pemerintah kota Tarakan. Akun ini pernah menulis soal camat Tarakan Utara yang katanya sudah diperiksa 8 kali oleh Polres Tarakan dalam kaitan kasus pembebasan lahan PLTU Sungai Maya. Akun ini juga sempat menulis soal pribadi Udin Hianggio. Selain itu sempat juga disinggung soal Sekretaris Kota, Drs Badrun dan Wakil Walikota Tarakan, Suhardjo T dan juga ketua DPRD Tarakan Effendhi Djuprianto.

Ketua DPRD Tarakan Effendhi Djuprianto juga mengaku keberatan atas disinggungnya nama dia di akun Tarakan Ku. “Secara pribadi pencatutan nama dalam komentar tersebut, jelas merasa keberatan. Tapi keinginan melaporkan, perlu berkoordinasi dengan fraksi Golkar di lembaga kedewanan,” ucap Effendhi.

Politisi Golkar ini juga enggan menanggapi serius, hanya menilai perbuatan pihak iseng yang tidak bertanggung jawab. Ia menyerahkan penilaian sepenuhnya kepada masyarakat, sebab secara keseluruhan dewan bekerja sesuai tupoksi dan agenda kedewanan untuk kemaslahatan masyarakat Tarakan.

“Tidak ingin menanggapi panjang biar masyarakat yang menilai,” tegasnya kemarin (14/9).

Tanggapan lain datang dari Aliansi Masyarakat Peduli Pembangunan Tarakan, Erick Hendrawan. Kritik dan saran pada akun itu menurut dia baik dan membangun. Akan tetapi penyampaiannya tanpa etika bahkan tidak konstruktif dan “menyerang” pribadi – pribadi. “Penyerangan atau pembusukan karakter terhadap pejabat Negara, jika tidak benar bisa menimbulkan fitnah,” ungkap Erick. Sarannya, jika memang ingin memberikan masukan dan saran seyogyanya pemilik akun tersebut muncul ke permukaan. “Apapun bentuknya kritik dan saran yang konstruktif pasti diterima. Sebaliknya jika kritik tersebut tidak pada porsinya maka akan menimbulkan pemberitaan yang tidak sesuai,” tandasnya. (ddq/dta)

Sumber : radartarakan (15 September 2011)

Entri Populer

Label

 

Link Banner

Total Tayangan Halaman

Powered By Blogger

Sahabat Tarakan

Tarakan Borneo Lovers is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com