Redirect to TarakanBais

Kamis, 08 September 2011

Tahun Depan Dilengkapi Peralatan Bongkar Muat

. Kamis, 08 September 2011

TARAKAN – General Manager PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Tarakan, Idham mengatakan, fasilitas dan keamanan di Pelabuhan Malundung akan terus ditingkatkan.

Idham menyebutkan, untuk fasilitas umum, saat ini panjang pelabuhan sudah mencapai 380 meter yang dulunya hanya 250 meter. Selain itu di antaranya juga didukung terminal penumpang yang dibangun tahun 1993 dengan volume 1.268 meter persegi, gudang, lapangan penumpukan, pos jaga, dan tempat parkir dibuat tahun 1993 dengan volume 2.100 meter persegi.

“Pelabuhan Malundung sekarang juga sudah dilengkapi fasilitas keamanan untuk monitoring keamanan, kelancaran arus barang dan penumpang seperti X-Ray, walktrough metal detector, handheld explosive detector, handheld metal detector, CCTV dan ruang monitor CCTV yang ada di terminal penumpang, ruang kerja Adpel dan ruang kerja General Manager Pelindo,” kata Idham.

Jadi saat ini pelabuhan sudah dilengkapi pemantauan melalui CCTV sebanyak 10 titik yang sudah beroperasi. “Paling lambat awal Oktober akan kami tambah 11 titik CCTV lagi,” ujarnya.

Ke depannya, pelabuhan ini menurut Idham juga akan diupayakan menjadi terminal peti kemas dengan dilengkapi peralatan bongkar muat. Fasilitas tersebut antara lain Container Crand (CC) sebanyak satu unit, relestacker 2 unit, head truck 4 unit, dan peralatan lainnya.

“Sejumlah peralatan ini saat ini dalam masa pengadaan dan pada tahun 2012 semoga sudah terealisasi,” kata Idham.

Pertumbuhan traffic arus peti kemas dalam kurun waktu 5 tahun terakhir mengalami kenaikan rata-rata 5-7 persen. Seandainya perlengkapan bongkar muat sudah dapat terealisasi pada tahun 2012, maka aktifitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Malundung dipastikan mengalami peningkatan dari 10 box perjam menjadi 15-20 box setiap jamnya. Jika ini terealisasi, maka dapat mengurangi waktu tambat kapal di pelabuhan yang biasanya 2-3 etmal (hari) setiap bongkar muat peti kemas akan mampu dipercepat menjadi 1 hari saja.

Saat ini, Pelabuhan Malundung juga sudah menjadi kawasan pabean, yakni kawasan dengan batas-batas tertentu di pelabuhan laut atau tempat lain yang ditetapkan untuk lalu lintas barang yang sepenuhnya berada di bawah pengawasan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Penetapan Pelabuhan Malundung menjadi kawasan pabean ini sesuai Keputusan Menteri Keuangan Nomor : KEP-167/WBC.14/2011 tentang Penetapan sebagai Kawasan Pabean Atas Nama PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Tarakan tanggal 1 Juni 2011.

“Pelabuhan ini kira-kira awal Oktober diperkirakan sudah dapat sertifikat untuk ISPS-Code, yakni kapal-kapal yang berbendera asing sudah mendapat jaminan terhadap keamanan fasilitas pelabuhan. Jadi kapal asing nanti sudah tidak ragu untuk sandar di Pelabuhan Malundung karena sudah menerapkan sistem comply,” imbuh Idham.

Ditambahkan Manager Teknik PT Pelindo, Farurozi, dengan Pelabuhan Malundung sebagai kawasan pabean dan akan menerapkan sistem keamanan Comply ISPS-Code, syarat sebagai pelabuhan impor barang tertentu yang menjadi program Pemerintah Kota Tarakan dalam waktu dekat juga sudah dapat terpenuhi. Apalagi kedalaman laut pada ujung dermaga tempat tambat kapal cukup dalam, yakni 5 sampai 13 meter dari muka air terendah.

“Jadi kedalaman ujung dermaga Malundung bervariasi. Semakin ke kiri atau kearah timur pada dermaga baru semakin dalam yakni sekitar 13 meter, dan dermaga bagian barat kedalamannya 5 meter,” imbuhnya.

Pada kedalaman seperti itu, menurut Fahrurozi sudah memenuhi syarat untuk sandarnya kapal, baik kapal besar maupun kapal penumpang. Untuk kapal penumpang sendiri untuk dapat sandar di pelabuhan minimal kedalamannya adalah 5 meter, demikian juga dengan kapal kontainer. Sedangkan kapal besar antara 12-13 meter. Perhitungan kedalaman ini dihitung saat kondisi air laut dalam keadaan surut. Jika pasang, maka kedalaman akan bertambah sekitar kurang lebih 3,8 meter. Tapi sebenarnya menurut ketentuan kedalamannya minimal harus 6 meter.

“Makanya tahun ini rencananya kita akan mengeruk ujung dermaga sekitar 2 meter lagi. Jadi untuk kapal besar kita handle sandar sebelah timur dengan kedalaman 13 meter dan kapal penumpang atau kapal kontainer sandarnya kita arahkan ke sebelah barat. Sedangkan 10 meter dari bibir dermaga sudah sangat dalam, tidak masalah,” kata Fahrurozi.(jnu)

Sumber : radartarakan (8 September 2011)

Entri Populer

Label

 

Link Banner

Total Tayangan Halaman

Powered By Blogger

Sahabat Tarakan

Tarakan Borneo Lovers is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com