TARAKAN - Dalam sehari terjadi dua kali kebakaran di lokasi berbeda di Kota Tarakan, Senin (10/1/2011). Dua lokasi tersebut di rumah Laode Jalan Mulawarman RT 45 dan belakang gedung Diploma III Keperawatan Universitas Borneo di Jalan Pulau Irian.
Dua kali kebakaran ini tidak menimbulkan korban jiwa hanya saja harta benda yang habis terbakar. Kebakaran yang terjadi dua kali di Kota Tarakan dengan hari yang sama tentunya membuat kaget masyarakat Kota Tarakan.
Bagaimana tidak, pukul 10.00 terjadi kebakaran yang menimpa rumah Laode. Saat terjadi kebakaran, Laode bersama keluarganya tidak berada di rumah, karena sedang berada di Jawa, sehingga rumah Laode yang terbuat dari kayu pun habis terbakar.
Sore harinya pukul 16.30 kembali terjadi kebakaran di belakang gedung Diploma III Keperawatan. Tentunya kebakaran ini membuat kepanikan bagi mahasiswi-mahasiswa yang sedang mengikuti perkuliahan dan langsung berlari keluar gedung. (*)
Sumber : tribunkaltim (10 Januari 2011)
Redirect to TarakanBais
Rabu, 12 Januari 2011
Dua Kali Kebakaran dalam Sehari di Tarakan
Selasa, 11 Januari 2011
Tarakan Termasuk Kota Kecil Nyaman Huni
by TOKOH ARSITEKTUR TEMPO 2010

Banjir. Cerita lama yang makin membebat Jakarta karena dampaknya yang makin kompleks-ditambah faktor perubahan iklim yang mengacaukan musim. Banjir juga mengakibatkan kemacetan kian tak terurai. Orang marah dan frustrasi karena harus menghabiskan waktu dan energi di jalan.
Jakarta seperti masalah yang tanpa penyelesaian. Hingga muncul wacana pemindahan ibu kota ke luar Jakarta. Berbagai ahli mengajukan usul. Bahkan seminar dan diskusi berlangsung dalam berbagai tataran: lokal hingga nasional.
Yang lebih parah, ibu kota negara seluas 740,28 kilometer persegi, dengan jumlah penduduk sekitar 9,5 juta jiwa, serta intensitas kepadatan 14.464 per kilometer persegi itu berjalan tanpa arah. Rencana Tata Ruang dan Wilayah 2010 2030 hingga akhir 2010 masih berupa draf, belum disetujui sebagai produk hukum yang mengikat.
Daripada terus menggerutu dan mengkritik, toh Jakarta tidak juga berubah menjadi baik, lebih baik mencari alternatif. Inilah yang menjadi bahan diskusi kami dengan tim juri pemilihan Tokoh Arsitektur Tempo 2010, yaitu arsitek pengurus Ikatan Arsitek Indonesia, Bambang Eryudhawan; ahli lanskap dari Universitas Trisakti, Nirwono Joga; dan arsitek yang seniman, Yori Antar. Akhirnya, kami sepakat mengusung tema "Kota kota Kecil Nyaman Huni".
Pilihan itu bukannya tanpa landasan pertimbangan kehangatan.
Pertama, tema besar Hari Tata Ruang Kota Sedunia adalah smart green city planning, kota hijau yang cerdas. Ini sekaligus menjadi alasan kami "menghindari" kota besar, seperti ibu kota negara atau provinsi. Sebab, di Indonesia tidak akan ada contoh kota besar yang masuk kategori terencana dengan cerdas. Kalaupun ada, mungkin hanya satu atau dua.
Kedua, mempertimbangkan kehadiran korupsi. Kota nyaman huni (livable) tidak mungkin atau sangat sulit terwujud bila pemangkunya korup. Sulit menemukan kota besar yang bersih dari korupsi. Untuk itu, kami menengok hasil survei indeks persepsi korupsi Transparency International Indonesia terhadap 50 kota di Indonesia. Kota yang masuk urutan 1 25 kota terkorupsi dicoret.
Nirwono Joga, yang banyak menjadi juri dalam lomba perencanaan kota, memperkuat alasan kedua dengan tiga ukuran untuk memilih kota: segi ekologi, ekonomi, dan sosial. "Ini entry point. Yang kami pilih kota kota bersih dalam arti bersih dalam penyelenggaraan pemerintahan, bersih kotanya, dan roda perekonomiannya berjalan," katanya.
Ketiga, seperti yang ditulis dalam kolom "Berpaling ke Kota Nyaman Huni" oleh Eko Budihardjo, guru besar arsitektur dan perkotaan Universitas Diponegoro, Semarang. Tren dunia kini bukan lagi membahas kota kota besar seperti New York dan Los Angeles, karena di tempat tempat seperti itu sudah terlalu banyak keburukan yang menurunkan kualitas hidup manusia. Tata kota dunia sedang berfokus pada kota kota kecil nyaman huni, karena selain lebih ditata secara manusiawi dan demokratis, bisa menjadi alternatif orang untuk tinggal dan hidup sejahtera.
Setelah sepakat dengan tema, yang ditentukan berikutnya adalah zonasi, karena tidak mungkin membandingkan ukuran Jawa dengan kota di luar Jawa. Maka dibagilah menjadi barat, tengah, dan timur. Akhirnya terpilih kota kota kecil yang dipimpin oleh wali kota di Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi.
Masing masing kota pilihan punya ciri khas dan kekuatan. Dari semua pilihan berdasarkan debat, amatan, reportase, dan wawancara berbagai sumber, tersaringlah delapan kota: Sawahlunto di Sumatera Barat, Tegal dan Surakarta di Jawa Tengah, Blitar di Jawa Timur, Banjarbaru di Kalimantan Selatan, Balikpapan dan Tarakan di Kalimantan Timur, serta Bau bau di Sulawesi Tenggara.
Penghargaan Tokoh Arsitektur kali ini kami berikan kepada para pemangku daerah, yaitu wali kota dan timnya, yang berhasil menjadikan kota mereka nyaman huni.
TIM ARSITEKTUR TEMPO 2010
Penanggung Jawab: Bina Bektiati, Koordinator: Ahmad Taufik, Penulis: Ahmad Taufik, Adek Media, Harun Mahbub, Tito Sianipar, Reporter: Tito Sianipar (Banjarbaru), Harun Mahbub (Baubau), Imran Ma (Lhokseumawe), Soetana Monang Hasibuan (Sibolga/Siantar), Febrianti (Sawahlunto), Arif Ardiansyah (Pagaralam), Jayadi Supriyadin (Tasikmalaya), Edi Faisol dan Sohirin (Tegal), Hari Tri Wasono (Blitar), Sri Gunawan Wibisono (Balikpapan), Suherman Madani (Parepare), Fotografi : Aryus P. Soekarno (koordinator) Desain: Ehwan Kurniawan (koordinator), Agus Darmawan Setiadi, Kiagus Auliansyah, Tri Watno Widodo. Bahasa: Sapto Nugroho, Dewi Kartika Teguh.
Sumber : Majalah Tempo (3 Januari 2011) Klik disini untuk melanjutkan »»
Rabu, 05 Januari 2011
Walikota Tarakan Resmikan Masjid Jami Hidayatullah
TARAKAN - Walikota Tarakan Udin Hianggio meresmikan Masjid Jami Pondok Pesantren Hidayatullah di Karungan, Minggu (2/1/2011). Peresmian ini ditandai dengan penandatanganan prasasti pembangunan Masjid Jami.
Udin berharap dengan dibangunnya masjid Jami ini dapat mendukung kelancaran dan kegiatan pondok pesantren, salah satunya meningkatkan kelancaran dalam membaca alquran bagi putra- putri pondok pesantren Hidayatulah.
"Saya juga berharap di Pesantren Hidayatullah ini dapat melahirkan qori dan qoriah terbaik agar nantinya dapat membawa nama Pemkot Tarakan ditingkat provinsi Kaltim. Sebab beberapa waktu lalu di ajang MTQ tingkat provinsi Kaltim kita sempat diurutan ke 12. Saya harap kedepannya peringkat di MTQ ini dapat diperbaiki," ujarnya.
Ketua Pembangunan Masjid Jami, Salman mengungkapkan, pembangunan masjid Jami yang berlantai II tersebut belum selesai 100 persen. Hingga saat ini pembangunannya baru selesai 70 persen dan masih kurang 30 persen lagi.
"Karena masih kurang 30 persen ini, kami berharap adanya bantuan lagi dari Pemkot Tarakan. Sebab saat ini Pemkot Tarakan sudah membantu sekitar 200 juta dari Rp 2 miliyar lebih dana yang kami anggarkan untuk pembangunan masjid ini," ucapnya. (*)
Sumber : tribunkaltim (2 Januari 2011)
Agus Adnan Jabat Dirut PDAM Kota Tarakan
TARAKAN - Tim Panitia Seleksi PDAM Kota Tarakan, akhirnya menetapkan Agus Adnan sebagai Direktur Utama PDAM Kota Tarakan. Terpilihnya Agus Adnan, setelah panitia melakukan rapat pleno dan adanya pertimbangan dari badan pengawas PDAM.
Walikota Tarakan Udin Hianggio pun, dalam waktu dekat ini akan segera mengeluarkan surat keputusan pengangkatan dan pelantikan Agus Adnan. "Insyallah Januari ini juga akan segera pengangkatan dan pelantikan. Hanya tinggal menunggu surat keputusan dari Walikota Tarakan," ujar Ketua Tim Panitia Seleksi, Badrun,yang juga Sekertaris Kota Tarakan, Senin (3/12/2011) di ruang kerjanya.
Agus Adnan terpilih setelah menyingkirkan rivalnya Agus Salim. Dalam berbagai rangkaian tes, mulai dari tes visi dan misi PDAM di depan tim panitia seleksi dan anggota DPRD Tarakan, tes psikologi dan tes tertulis nilai Agus Adnan lebih tinggi dari Agus Salim.(*)
Sumber : tribunkaltim (3 Januari 2011)
Entri Populer
-
Diusir di Malam Takbiran, Tidur di Emperan Rumah Warga ENTAH sial apa yang menerpa Eva di malam takbiran lalu. Hingga akhirnya, ia harus men...
-
Media Center Diskominfo City of Tarakan , - Department of Population and Civil (Disdukcapil) Tarakan City on Thursday (06/23) yesterday held...
-
UB Tarakan Kembangkan Kurikulum Akademik Dengan Airlangga Surabaya Ruang Kenawai, Kantor Walikota Tarakan,- Fakultas Hukum Universitas Airla...
-
Islamic Center Tarakan, Pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) yang berlansung sejak tanggal 12 Mei lalu telah berakhir. Dalam acara p...
-
Piala Adipura dan 9 Piala Adiwiyata TARAKAN – Hari ini (5/6), warga Kota Tarakan boleh tersenyum. Pasalnya, ada 10 penghargaan bidang l...
-
Ruang Tamu Khusus Bandara Juata,- Walikota Tarakan, H. Udin Hianggio bersama unsur Muspida, Rabu (30/05) menyambut kedatangan Piala Wahan...
-
Tarakan , Walikota Tarakan H, Udin Hianggio menerima penghargaan dari Dirjen Migas sebagai kepala daerah yang paling banyak memberi bantuan ...