Malundung Tarakan Segera Jadi Pelabuhan Internasional

TARAKAN – Pelabuhan Malundung segera meningkat statusnya menjadi pelabuhan internasional. Kepala Kantor Administrasi Pelabuhan (Adpel) Tarakan, Adang Rodiana mengatakan, agar bisa menjadi pelabuhan internasional, sebuah pelabuhan harus memiliki kelayakan sesuai dengan standar untuk mendapatkan sertifikat ISPS (Implementasi The International Ship and Port Facility Security, Red) Code. Dan saat ini, Pelabuhan Malundung sudah diakui layak memiliki sertifikat ISPS Code.

“Beberapa waktu lalu kita pernah dikunjungi  US Coast Guard dan mereka mengatakan kita layak mendapatkan sertifikat ISPS  Code,” ujar Adang saat ditemui Radar Tarakan, kemarin.

Dijelaskan Adang, ISPS Code merupakan perangkat aturan untuk mengamankan kapal dan fasilitas pelabuhan secara internasional. Fasilitas pengamanan yang ada di pelabuhan ini pun diakuinya sudah sangat lengkap dan layak menjadi pelabuhan internasional, diantaranya metal detector, explosive detector, CCTV dan X-ray.

“ISPS itu bagaimana pelabuhan bisa aman dan buktinya, saat kerusuhan kemarin (september kelabu, Red), pelabuhan Malundung terbukti aman dan tidak ada gangguan,” katanya.

Tidak itu saja. Untuk mendapatkan sertifikat ISPS itu, jelas Adang, berbagai persiapan sudah dilakukan, termasuk sudah membentuk komite keamanan yang bertujuan sebagai antisipasi terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan dan dilakukan lebih dini. “Begitu juga dengan kapal, harus aman. Contohnya, kalau kapal Korea masuk ke Pelabuhan Malundung, itu namanya kapal bangsa Korea, sehingga harus benar-benar aman,” katanya menanggapi pelabuhan Tarakan sebagai salahsatu pelabuhan yang masuk dalam salahsatu daftar zona war risk zone (zona resiko perang) sehingga harus memiliki sertifikat ISPS Code.

Sejauh ini, Pelabuhan Malundung memang banyak melayani bongkar muat yang melibatkan kapal-kapal luar negeri, seperti Korea dan kapal dari Negara lainnya untuk mendukung proses ekspor beberapa perusahaan di Tarakan. Bahkan dari catatan Adpel Tarakan, kapal yang merapat dan melakukan bongkar muat di Pelabuhan Malundung mencapai 240 persen dari sebelumnya.

“Pelabuhan Malundung tidak hanya melaksanakan pelayanan pelabuhan nasional namun sudah pelayanan pelabuhan internasional,” tandas Adang.

Persyaratan lain yang menjadi perhatian untuk mendapatkan sertifikat ISPS adalah aktivitas Pelabuhan Malundung sudah didukung oleh perangkat pengaman, yakni dukungan pemerintah, Syahbandar atau Administrator Pelabuhan, Imigrasi, Bea dan Cukai, Karantina Hewan dan Tumbuhan, Kesehatan Pelabuhan dan Kepolisian Sektor Kawasan Pelabuhan (KSKP).  “Jadi, dengan pertimbangan itu kita sangat layak mendapatkannya (ISPS, Red),” ujarnya. (nat)

Sumber : radartarakan (8 Februari 2011)