TARAKAN - Tahun ini SNMPTN menggunakan dua pola, yakni pola SNMPTN dengan jalur undangan dan tertulis, serta pola SNMPTN mandiri pola mandiri siswa berprestasi dari berbagai daerah dan pola mandiri yang mengikuti ujian tertulis.
Wakil Rektor Bidang Akademik Universita Borneo Tarakan (UBT) Prof Dr Muhammad Bahri Arifin, mengatakan pendaftaran SNMPTN jalur undangan di UBT telah ditutup 18 Mei, dan tercatat ada 196 orang yang mendaftar, tapi yang diterima hanya 88 orang.
"Mereka yang diterima di jalur undangan harus kembali melakukan registrasi pada 31 Mei dan 1 Juni. Kalau mereka yang diterima ini tidak melakukan registrasi, berarti dianggap mengundurkan diri," katanya.
Sedangkan SNMPTN mandiri rencananya akan baru dilaksanakan 1 Juli mendatang. Kuota yang disediakan pun hanya 30 persen dari kuota 1.160 orang yang diterima.
"Jadi mereka yang belum mendaftar bisa ikut di pola mandiri. Namun di pola mandiri ini kuota yang disediakan sedikit. Untuk pola mandiri siswa berprestasi dari berbagai daerah hanya 10 persen, dan pola mandiri dengan mengikuti ujian tertulis ini hanya 20 persen," ucapnya. (*)
Penulis : Junisah
Editor : Sumarsono
Sumber : kaltim.tribunnews (26 Mei 2011)
Redirect to TarakanBais
Jumat, 27 Mei 2011
SNMPTN Pola Mandiri Dilaksanakan 1 Juli di Universitas Borneo Tarakan
815 Cama Mendaftar SNMPTN di Universitas Borneo Tarakan
TARAKAN - Sebanyak 815 calon mahasiswa (Cama) ikut mendaftar Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) di Universitas Borneo Tarakan (UBT) yang telah ditutup Rabu (25/5/2011). Secara keseluruhan cama yang mendaftar sebanyak 1.830 orang. Sisanya memilih masuk di Perguruan Tinggi Negeri yang masuk wilayah III, seperti Universitas Mulawarman dan Universitas Brawijaya.
Menurut Wakil Rektor Bidang Akademik UBT Prof Dr Muhammad Bahri Arifin, SNMPTN jalur tertulis, UBT memiliki kuota 564 cama, dari 1.160 kuota yang ada dengan 17 program studi yang dimiliki UBT.
"Pelaksanaan ujian SNMPTN jalur tertulis akan dilaksanankan selama dua hari, 31 Mei dan 1 Juni, dengan menggunakan tiga lokasi, di Kampus UBT, SMPN 1 dan SDN 018 Tarakan. Untuk UBT akan digunakan cama yang memilih jurusan IPC, SMPN 1 jurusan IPS, dan SDN 018 jurusan IPA," ucapnya, Kamis (26/5/2011). (*)
Penulis : Junisah
Editor : Sumarsono
Sumber : kaltim.tribunnews (26 Mei 2011)
DPRD Tarakan Minta BBM Bersubsidi Ditambah
TARAKAN - DPRD Kota Tarakan meminta kepada Pertamina agar menambah kuota BBM bersubsidi di Kota Tarakan. Hal ini dikarenakan Kota Tarakan sebagai kota transit di empat daerah Kaltim bagian Utara, yakni Nunukan, Malinau, Bulungan dan Kabupaten Tana Tidung (KTT).
“Melihat ini lah, kuota BBM bersubsidi di Kota Tarakan harus ditambah. Apalagi transportasi laut seperti speedboat yang ada di daerah Kaltim bagian Utara ini, pasti mengisi premium di Tarakan,” ucap Ketua DPRD Kota Tarakan, Effendhi Djuprianto.
Terkait permintaan penambahan kuota BBM bersubdisi ini, rencananya DPRD Kota Tarakan akan segera menemui Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) di Jakarta.
“Yah ini harus kita bicarakan dengan kepada BPH Migas agar disampaikan kepada pemerintah dan Pertamina, tentang kondisi kebutuhan BBM di Kota Tarakan., kalau Tarakan itu merupakan jalur transit di beberapa daerah Kaltim bagian Utara ini. Tentunya nanti saat kita bertemu dengan BPH Migas, kita harus bersama-sama Pemkot Tarakan menyampaikan data yang sebenarnya,” ungkapnya.
Penulis : Junisah
Editor : Reza Rasyid Umar
Sumber : Tribun Kaltim
Sumber : kaltim.tribunnews (26 Mei 2011)
Byarpet di Tarakan Terjadi Akibat Penurunan Gas PT Medco
TARAKAN - Beberapa hari ini masih terjadi byarpet listrik di Kota Tarakan. Bahkan, Selasa (24/5/2011) di beberapa daerah byarpet sampai tiga kali sehari.
Walikota Tarakan Udin Hianggio mengaku telah menerima laporan dari PT PLN Tarakan mengenai penyebab byarpet, yakni karena adanya penurunan distribusi gas dari PT Medco.
"Saya dapat laporan dari PLN Tarakan katanya karena ada penurunan gas dari Medco. Saya tidak tahu juga mengapa gas ini bisa turun. Tapi saya berharap Medco dapat mengatasi hal ini, biar pendistribusian gas ke PT PLN bisa berjalan lancar dan tidak terjadi byarpet," ungkapnya.
Penurunan distribusi gas diakui oleh Operation Manager PT Medco E&P Tarakan Semakung Asset, Hendri Wahyudiatmoko melalui Bagian Humas, Arin Safarina.
"Memang terjadi penurunan suplai gas dari Medco ke PLN. Namun penurunannya ini hanya sedikit yaitu 0,5 MMSCFD dan tidak terlalu mempengaruhi padamnya listrik. Penyebab penurunannya ini sebenarnya normal dari sumur gas," ujar Arin yang dihubungi Tribun melalui handphone, Rabu (25/5/ 2011)
Arin mengatakan, PT Medco setiap hari mensuplai gas ke PT PLN sebesar 5-6 MMBTU. "Kalau pun terjadi penurunan gas seharusnya tidak terjadi byarpet, karena PLN bisa menggunakan bahan bakar lainya misalnya solar untuk membackup agar tidak byarpet," katanya. (*)
Penulis : Junisah
Editor : Sumarsono
Sumber : kaltim.tribunnews (25 Mei 2011)
Pemkot Tarakan akan Membangun Jalan Menuju PLTU
TARAKAN - Rencana pembangunan PLTU di Tarakan yang dilakukan PT PLN Tarakan mendapat dukungan dari Pemkot Tarakan. Sebagai bentuk dukungan, Pemkot Tarakan akan membangun jalan menuju PLTU yang saat ini masih berpasir dan berlumpur
“Yah rencananya untuk jalan menuju PLTU itu akan kita bangun. Namun untuk jumlah anggaran pembangunan jalan itu akan kita ajukan pada APBD tahun 2012. Yang penting PLTU itu bisa dibangun dulu,” ujar Walikota Tarakan, Udin Hianggio, Rabu (25/5/2011)
Seperti diketahui, dalam membangun PLTU tersebut, nantinya akan dilakukan secara bertahap. Tahap awal dibangun dengan kapasitas 2x7 MW dan ditargetkan tahun 2013 akan selesai. Sedangkan sisanya 2 MW akan dilanjutkan kembali, sehingga target 4x7 MW dapat dicapai dan bisa memenuhi kebutuhan listrik tidak hanya di Tarakan, tapi beberapa daerah di Kaltara.
Penulis : Junisah
Editor : Mathias Masan Ola
Sumber : Tribun Kaltim
Sumber : kaltim.tribunnews (25 Mei 2011)
Satu Warga Tarakan Belum Menerima Ganti Rugi
TARAKAN - Terkait ganti rugi lahan warga untuk pembangunan PLTU di Sungai Maya sebelah utara Kota Tarakan yang dilakukan PT PLN Tarakan, menurut Walikota Tarakan Udin Hianggio, masih ada satu warga yang belum mendapat ganti rugi.
Udin mengaku, dari laporan perwakilan PT PLN, ternyata dari 19 warga yang lahannya digunakan untuk pembangunan PLTU itu, ada satu warga yang belum menerima ganti rugi. Hal ini karena warga itu berada di luar daerah Tarakan.
“Meskipun satu warga ini belum terima ganti rugi, tapi intinya warga ini setuju. Saya juga mendapat laporan untuk ganti rugi langsung dikirimkan lewat rekening warga masing-masing,” ucapnya, Rabu (25/5/2011) di ruang kerjanya.
Mengenai berapa jumlah anggaran ganti rugi lahan yang dilakukan PT PLN, Walikota mengaku kurang mengetahuinya. "Saya kurang tahu lebih baik tanyakan langsung kepada PT PLN Tarakan," sarannya.
Sedangkan Sekretaris PT PLN Tarakan, Muyoto saat dimintai keterangannya terkait PLTU tersebut enggan untuk berkomentar. Selesai bertemu dengan Walikota Tarakan ia langsung pergi meninggalkan kantor Walikota Tarakan
Penulis : Junisah
Editor : Mathias Masan Ola
Sumber : Tribun Kaltim
Sumber : kaltim.tribunnews (25 Mei 2011)
Prof. Himawan Adinegoro : Bodoh Bila Lelang Dilakukan Secara Manual
“E-Proc itu enak, vendor-nya untung, tidak akan rugi, dan panitia lelang bisa tidur pulas” jelas Himawan.
Hal ini dikarenakan, melalui LPSE secara E-Proc dapat memperkecil peluang terjadinya penyuapan ketika kegiatan pelelangan berlangsung yang sering ditemukan pada proses lelang secara manual.
Dalam sosialisasinya, Himawan berharap agar penerapan E-Proc melalui LPSE dapat meningkatkan efisiensi penyerapan anggaran, dikarenakan proses pelelangan dapat dilakukan secara on line.
“Banyak sekali manfaat E-Proc dari pada mudharat-nya, khusnudzon lebih banyak daripada su udhon-nya,” jelasnya.
Lebih lanjut dijelaskan himawan, sudah banyak contoh kasus di beberapa daerah yang berurusan dengan hukum bila lelang dilakukan secara manual. “Dari data yang saya himpun, kasus lelang manual yang bermasalah 90% dari pengadaan barang dan jasa, sedangkan 10%nya dari Penunjukan Langsung (PL),” terangnya mengingatkan.
Himawan juga mengatakan, Tarakan adalah daerah `Terisolasi` dalam artian hanya sebuah pulau kecil yang hanya bisa dijangkau melalui jalur laut dan udara. Jadi alangkah bodohnya bila semua lelang dilakukan secara manual.
“Kenapa saya katakan bodoh? Ya gimana vendor – vendor di kota besar bisa tau ada lelang, kalau lelang disini (red, Tarakan) masih dilakukan manual,” tegasnya.
“Jadi mulai saat ini beralihlah dari manual ke E-Proc, jaman sudah berubah sekarang,” ujar Himawan sebelum menutup sosialisasi tersebut.
MT – DD, Diskominfo Kota Tarakan
Sumber : tarakankota (27 Mei 2011) Klik disini untuk melanjutkan »»
Pengelola Koperasi Harus Memiliki Ilmu Stadart Yang Bersertifikasi
Beberapa hari lalu, Selasa (24/05), Dewan Koperasi Dan Industri (Dekopin) Daerah Kota Tarakan mengadakan Musyawarah Daerah (Musda) yang digelar di Hotel Paradise yang terletak dibilangan Mulawarman, Tarakan.
Salah satu tujuan dari kegiatan Musda ini adalah untuk menyamakan persepsi antara pengurus koperasi pusat, wilayah, dan cabang, sehingga dapat bersama-sama dengan pemerintah untuk membangun kesejahteraan koperasi Indonesia, dan memajukan koperasi dengan kualitas standar yang lebih baik lagi.
“Seluruh Dekopin pusat, wilayah, dan daerah, harus melaksanakan tugas. Artinya menyusun kembali perangkat-perangkat organisasi yang ada di kekuatan Dekopin pusat, wilayah dan daerah,” jelas ketua Dekopinda Kota Tarakan, Shadiq Kuswoyo.
“Tujuannya agar menyamakan persepsi antara tugas-tugas Dekopin yang ada di daerah, wilayah dan pusat bersama pemerintah,” lanjut Shadiq.
Dan yang perlu digaris bawahi dari Musda tersebut adalah bagi yang ingin ataupun sudah menjadi pengurus koprasi haruslah orang yang mempunyai komitmen dan mempunyai dasar ilmu tentang koprasi melalui sertifikasi.
“Para pengelola koperasi yang ada ini, harus dibekali ilmu yang standar melalui sertifikasi berdasarkan fungsi dan peran masing-masing,” Lanjutnya. Oleh karena itu, Kegiatan Musda kali ini, dilaksanakan untuk mencari jalan keluar dalam upaya meningkatkan kesejahteraan koperasi di Kota Tarakan, serta untuk memperbaiki manajemen koperasi sesuai dengan standar yang diharapkan.
Musda tersebut juga dihadiri pula oleh Ketua DEKOPIN Wilayah Provinsi Kalimantan Timur, Suratman.
MT – DD, Diskominfo Kota Tarakan.
Sumber : tarakankota (27 Mei 2011)
Kementerian Kehutanan Pilih Tarakan Jadi Tuan Rumah Expo Kehutanan 2011
TARAKAN - Kementerian Kehutanan RI memilih Kota Tarakan sebagai tuan rumah pelaksanaan Expo Kehutanan untuk tahun 2011. Menurut Kasubid analisis berita dan publikasi pusat humas Kementerian Kehutanan, Teguh Priyo, pelaksanaan Expo Kehutanan ini merupakan bagian dari bentuk kegiatan pembangunan kehutanan yang dilakukan kementerian kehutanan bekerjasama dengan Dinas Kehutanan Kota Tarakan.
Dalam kegiatan expo yang akan dilaksanakan 27-29 Mei di Grand Tarakan Mall (GTM) tersebut, Kementerian Kehutanan akan melibatkan seluruh instansi kehutanan yang berada di Kaltim. Di antaranya Balai Taman Nasional Kayan Mentarang, Balai Pengelolaan Gas Mahakam Berau (Samarinda), Balai Konservasi Sumber Daya Alam Provinsi Kaltim (Samarinda), Dinas Kehutanan Provinsi Kaltim, Balai Pemanfaatan dan Pemantauan Hasil Hutan Produksi (BP2HP) Samarinda, WWF (World Wide Fund for Nature). Selain itu, dalam pameran tersebut juga akan melibatkan beberapa instansi pemerintah kota, seperti BPLH dan Disbudparpora (Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga). Termasuk juga beberapa perusahaan perkayuan yang menjadi mitra kerja pemerintah akan terlibat dalam expo tersebut.
“Dalam program ini kami memang berkeliling sekali dalam setahun dengan tuan rumah bergantian dari seluruh kabupaten kota di Indonesia,” kata Teguh Priyo.
Menurutnya, Kota Tarakan memang memiliki penilaian poin yang baik sehingga meyakinkan pihak Kementerian Kehutanan untuk menunjuk Tarakan sebagai tuan rumah expo tahun ini. “Di Jakarta kami melihat beberapa potensi kehutanan sangat baik disini. Tarakan memiliki hutan mangrove yang sangat baik, selain hutan mangrove Bali yang cukup terkenal,” ujar Teguh.
Selain itu, di beberapa lokasi pesisir di Tarakan juga dinilai berhasil dalam mempertahankan hutan mangrove alaminya, terutama di sisi barat pulau Kalimantan.
Dalam kegiatan pameran yang rencananya akan dibuka secara resmi pada Jumat (27/5) malam di Grand Tarakan Mall sekitar pukul 18.30 WITA ini, akan dilakukan pameran program-program kehutanan dengan tema Internasional Hutan tahun 2011, dan tema expo “Hutan untuk Kemakmuran Rakyat”.
“Rencananya Kayan Mentarang akan menggelar pameran foto-foto hasil penelitian di Kayan Mentarang. Seru deh,” cetusnya.
Selain menggelar pameran, Kementerian Kehutanan juga akan menggelar talk show, yang akan dilaksanakan setiap hari selama pameran berlangsung. Pada hari Jumat besok, talkshow pertama dengan tema Rehabilitasi Lahan dan Perbaikan Lingkungan akan dimulai pukul tujuh malam di GTM.
Khusus talk show ini, Dinas Kehutanan akan melibatkan sejumlah SKPD-SKPD di jajaran pemkot Tarakan, perusahaan swasta, organisasi pecinta alam baik dari perguruan tinggi dan sekolah, serta pelajar. “Khusus hari Sabtu (28/5), kita akan melaksanakan penanaman seribu pohon mangrove di Kelurahan Lingkas Ujung. Kegiatan penanaman mangrove ini akan melibatkan seluruh peserta talk show,” kata Budi Setiawan, Kepala Dinas Kehutanan Tarakan di sela-sela meeting persiapan pameran, kemarin.
Khusus untuk penanaman mangrove ini, panitia akan menyiapkan transportasi dari lokasi pameran di GTM menuju ke Lingkas Ujung. Pasalnya, setelah dilakukan penanaman mangrove, akan dilanjutkan dengan pembagian bibit pohon kepada masyarakat umum di GTM, sebanyak 300 bibit pohon rambutan, mangga dan trembesi.(ddq)
Sumber : radartarakan (26 Mei 2011)
Kamis, 26 Mei 2011
Pemkot Tarakan Ajukan 4 Raperda ke Dewan
Diantaranya, raperda tentang RTRW kota Tarakan, raperda izin usaha peternakan include di dalamnya mengatur masalah penertiban izin pendirian usaha peternakan burung walet. Kemudian, mengatur permasalahan pengelolaan pariwisata di Tarakan lewat raperda penyelenggaraan usaha kepariwisataan serta raperda pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran.
“Semua prioritas, misal raperda sarang burung walet yang kini kian menjamur, harus dipercepat pembahasannya. Apalagi banyak pengusaha membangun rumah walet dengan ijin yang tidak sesuai,” ungkap Wali Kota Udin Hianggio.
Dimaksudkannya, kebanyakan pengusaha lantaran belum ada dasar hukum yang jelas mengatur izin dan penertiban serta persyaratan membangun usaha budidaya sarang burung walet ini, izin bangunan menyimpang peruntukkannya. Hanya mengajukan perijinan membangun rumah atau ruko, namun ternyata untuk sarang burung. HO (izin tetangga) pun tidak sesuai yang akhirnya banyak diprotes warga.
“Kami harapkan kepada dewan untuk benar-benar menjadikan prioritas pembahasan. Sebab dalam draf substansinya juga mengatur penertiban dan kewajiban para pengusaha walet. Supaya tetap memperhatikan tata ruang wilayah,” ujarnya.
“Selain itu, yang urgen raperda pencegahan bahaya kebakaran. Terkadang ada kesulitan menghandle kebakaran di beberapa lokasi, jadi perlu kita evaluasi dan sempurnakan. Juga soal kepariwisataan, substansinya meliputi usaha sarana pariwisata, pengusahaan obyek dan daya tarik wisata serta usaha jasa wisata dan promosi. Mekanisme pembahasan di dewan, kami harap secepatnya dan kami juga akan mulai siapkan perwali untuk mendukung perdanya,” tandas Udin.
Sementara, kalkulasi sementara, dari 20 perda termasuk rencana DPRD akan mengajukan 4 raperda inisiatif, PR pengajuan raperda dari Pemkot tinggal 12 perda untuk tahun 2011. Dimana sebelumnya sekitar Maret lalu telah disahkan perda kesehatan lingkungan, perda sistem administrasi kependudukan, perda Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Wali Kota tahun 2010 dan raperda pertanggungjawaban penggunaan anggaran tahun 2010.
“Semua perda yang disampaikan sesuai prolegda. Tapi dibahas tidaknya tunggu penyampaian pandangan fraksi, setelah itu diparipurnakan dan melihat jawaban pemerintah. Begitu mekanisme pengajuannya,” kata Agus Wahono, selaku Ketua Badan Legislasi Daerah (Banlegda) DPRD Tarakan.
Namun jelas Agus, keempat raperda yang diserahkan pemkot kemarin (25/5) sudah lengkap denga naskah akademis. Sehingga dimungkinkan pembahasan dan inti dari substansi raperda akan jelas peruntukkannya dan mempermudah pembahasan. “Draf sudah lengkap, diperkirakan Juni mulai pembahasan,” ucapnya.
Lebih spesifik pada raperda izin usaha peternakan yang mengatur masalah peternakan walet, terang politisi PKS ini, tidak membahas persoalan retribusi sebab telah tercantum dalam perda pajak daerah yang disahkan akhir tahun 2010 lalu. Namun memang, diakuinya untuk implementasi pajak budidaya walet masih belum maksimal lantaran penjelasan teknis lewat perda peternakan belum ada.
“Adanya perda peternakan inilah yang bisa memaksimalkan penerapan pajak walet. Tapi kami harap juga ke pemerintah, sembari kami optimalkan pembahasan melalui tim pembahasan di DPRD, baiknya sudah disiapkan pula perwalinya. Seimbang, jadi tidak ada lagi kesulitan menterjemahkan perda,” kata Agus Wahono.(dta)
Sumber : (26 Mei 2011) Klik disini untuk melanjutkan »»
Program APBD-P Tarakan 2011 Diharapkan Proporsional
TARAKAN – Surat edaran usulan program kerja untuk Tahun Anggaran (TA) Perubahan 2011 sudah disebarkan pemerintah kota kepada masing-masing organisasi perangkat daerah. Sehingga diperkirakan dalam masa akhir bulan ini seluruh usulan tersebut sudah dapat diterima oleh Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) untuk kemudian olah dan disusun, lalu diajukan ke DPRD pada Juni mendatang.
Dikatakan Sekretaris Kota (Sekkot) Tarakan Badrun MSi, dalam petunjuk edaran tersebut pemerintah kota menginginkan agar masing-masing SKPD mengusulkan program proporsional yang disesuaikan dengan jaminan realisasi dalam sisa waktu tahun anggaran. Terutama mengenai program-program kegiatan fisik serta lebih menitiberatkan pada penyempurnaan program yang sudah ditetapkan dalam APBD TA 2011 . “Dalam anggaran perubahan tidak harus nambah program, tapi bisa saja mengurangi. Kita akan evaluasi semuanya dengan pertimbangan penyesuaian pos serta prediksi waktu. Artinya yang proporsional,” terang Badrun yang ditemui usai mengikuti rapat paripurna di DPRD kemarin.
Pemerintah berkeinginan semua program APBD-P yang diusulkan ini dapat direalisasikan pada tahun ini pula. Sehingga sesuai arahan pada pemantapan penyusunan program APBD yang rasional dan dapat diserap maksimal.
Badrun mengungkapkan, dalam kalender TA 2011, akhir bulan ini merupakan batas akhir SKPD mengusulkan program kerja tersebut. Jika sesuai, Badrun juga berharap rancangan APBD-P ini dapat diajukan ke DPRD pada Juni akan datang, seperti halnya harapan wali kota Tarakan. “Agar sesuai waktu nanti kami akan cek SKPD mana yang sudah (mengusulkan program), mana yang belum,” ujarnya.
Realisasi pelaksanaan program APBD 2011 juga akan menjadi perhatian pemerintah kota dan TAPD, sehingga dapat dijadikan acuan kerja di APBD-P 2011. Badrun berharap untuk sisa lebih penggunaan anggaran (Silpa) dapat ditekan. “Silpa ini baru bisa kita lihat setelah kita membahas perubahan. Mudah-mudahan tidak ada program tertunda sehingga dapat dinikmati masyarakat,” harap Badrun. (ash)
Sumber : radartarakan (26 Mei 2011)
Pendaftar Tambah Daya Gratis 200 Pelanggan PLN Tarakan
TARAKAN – Hingga kemarin (24/5) pendaftar program tambah daya gratis untuk pelanggan listrik 450-900 Volt Ampere (VA) di wilayah PLN Tarakan mencapai kurang lebih 200 pelanggan.
“Jumlah ini merupakan yang mendaftar sampai dengan kemarin yang dibuka sejak bulan Februari 2011 lalu. Kami masih membuka pendaftaran bagi pelanggan yang berminat sampai 30 Juni nanti,” jelas Sekretaris PLN Tarakan Muyoto kepada Radar Tarakan.
Dia mengungkapkan, dalam program tambah daya gratis itu pihaknya tidak dapat menargetkan berapa banyak pelanggan yang akan diraih. “Targetnya sebanyak-banyaknya tanpa batas. Calon pelanggan yang mengikuti tambah daya gratis ini tetap mengikuti sistem pembayaran sebelumnya baik konvesional maupun pra bayar,” kata dia.
Setiap pelanggan yang mendaftar, lanjut Muyoto, PLN Tarakan mengupayakan akan dilakukan pemasangan tambah daya gratis secepatnya di setiap pemasangan sambungan rumah tanpa mengulurkan waktu lama. Program tambah daya gratis ini khusus diberikan untuk pelanggan berdaya 450 VA—900 VA yang ingin menambah daya terpasangnya menjadi 1.300 VA atau 2.200 VA.
“Atau dari 2 dan 4 Ampere ke 6 dan 10 Ampere dapat dilakukan tambah daya secara gratis. Mengenai syarat kami mempermudah persayaratan yaitu cukup membawa KTP dan rekening bulan kemarin,” katanya. Ditegaskan Muyoto, program tambah daya gratis ini dijamin tidak akan mengganggu pasokan listrik di PLN Tarakan.
Namun, kata dia, untuk pasokan gas sebagai tenaga pembangkit listrik dari PT Medco EP Tarakan hingga saat ini masih belum mencukupi di sejumlah mesin milik PLN Tarakan.
“Untuk hari ini pasokan gas pemangkit listrik mengalami peningkatan yakni sebesar 4,9 BBTUD dari rata-rata 4,6 BBTUD sebelumnya. Meski demikian pasokan itu belum dapat mencukupi kebutuhan yang sesungguhnya,” kata dia.
Pihaknya berharap, pasokan gas yang dihasilkan PT Medco EP Tarakan sebagai mitra kerja PLN Tarakan dapat meningkatkan lagi volume gas untuk mesin-mesin pembangkit listrik.
“Sehingga mesin-mesin kami yang menggunakan gas itu, bisa dioperasikan semaksimal mungkin dan tidak ada terjadinya pemadaman yang dikarenakan kebutuhan gas kurang,” tukasnya.(sur)
Sumber : radartarakan (26 Mei 2011)
Selasa, 24 Mei 2011
Syafruddin : Undang-Undang Bukan Melarang Namun Menertibkan
Ruang Serba Guna Kantor Walikota Tarakan,- Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Kalimantan Timur bekerja sama dengan Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Tarakan mengadakan sosialisasi dan dialog tentang undang-undang penyiaran pada hari Selasa, (24/05).
Dalam sosialisasi ini, Wakilwali Kota Tarakan, Suhardjo Trianto menyampaikan bahwa dilangsungkannya kegiatan sosialisasi ini merupakan upaya Pemerintah Daerah untuk menginformasikan peraturan dan tata tertib tentang penyiaran khususnya bagi media yang berada di Kota Tarakan.
“Sosialisasi ini merupakan usaha pemerinntah daerah untuk menyelagarakan peraturan dan tata tertib penyiaran sesuai peraturan pemerintah pusat,” tuturnya.
Kapala KPID Provensi Kalimantan Timur, H. Syafruddin AH. menyampaiakan bahwa peraturan perundang-undangan ini bukanlah upaya untuk melarang izin penyiaran namun lebih kepada upaya untuk mengatur dan menertibkan izin penyiaran untuk memberikan kenyamanan pada masayarakat.
“Undang-undang ini bukan melarang namun menertibkan,” jelasnya.
Sosialisasi dan dialog ini dihadiri oleh seluruh pengusaha telekomunikasi di Kota Tarakan seperti pemilik Radio dan TV Kabel dan beberapa kelapa SKPD terkait.
TT – DD, Diskominfo Kota Tarakan
Sumber : tarakankota (25 Mei 2011)
Prof Himawan : Yang Gak Mau E-Proc, Berarti PA !!
Gedung Serba Guna Kantor Walikota Tarakan,- Indonesia akan sangat bangga bila mempunyai orang – orang seperti Prof. Himawan Adinegoro. Betapa tidak orang seperti beliau memiliki komitmen mengikis KKN yang menjadi momok anak bangsa saat ini.
Himawan hadir di Tarakan dalam rangka memberikan paparan Sosialisasi Lembaga Pengadaan Secara Elektronik yang digelar oleh Diskominfo Kota Tarakan, Senin (23/05).
Waktu yang disediakan sekitar 2 jam terasa sangat pendek, karena apa yang beliau paparkan mengenai keuntungan menggunakan system E-Proc terasa sangat menarik sekaligus menghibur (red, menggelitik) para undangan yang umumnya penyelenggara lelang (red, SKPD) dan para vendor penyedia jasa.
Dikatakan Deputi Monitoring Evaluasi & Sistem Informasi tersebut, bila panitia lelang ingin tidur nyenyak dan tidak hantui rasa was – was maka gunakan sistim lelang on line atau yang lebih popular disebut E-Proc. Karena lelang secara on line akan lebih fair dan tidak ada vendor yang teraniaya.
“Dalam E-Proc saya jamin tidak akan ada penyimpangan, dan akan lebih fair bagi semua vendor yang mengikuti lelang,” jelas Himawan. Bila lelang masih dilakukan dengan cara manual (red, Penunjukan Langsung/ PL) maka lelang tersebut rentang penyimpangan, ini sudah menjadi rahasia umum.
“Memang dengan PL keuntungan materi yang didapat sudah pasti besar, namun jangan lupa anda yang melakukan PL sudah pasti dibidik oleh BPK dan KPK,” tegasnya.
“Apalagi proyek PL-nya bermasalah, dan menjadi sorotan masyarakat, di tambah lagi dengan vendor yang merasa teraniaya karena 3 tahun berturut-turut tidak pernah mendapatkan proyek PL tersebut, sedangkan yang mendapatkan proyek PL adalah si 4L (Lu Lagi, Lu Lagi). Sudah Pasti akan ada laporan masuk ke BPK & KPK,” jelas Profesor yang memiliki sense of humor sangat baik.
Jadi bila mulai 2011 ini masih ada yang tidak mau menggunakan E-Proc, maka sesungguhnya dia sudah menginjakan satu kakinya di pintu Lembaga Pemasyarakatan.
“Kalau masih ada sekarang yang gak mau pakai E-Proc berarti dia Sarap, Gila, Alias PA !!,” ujarnya berapi-api dengan dialek betawi.
DD, Diskominfo Kota Tarakan
Sumber : tarakankota (24 Mei 2011) Klik disini untuk melanjutkan »»
Walikota Tarakan : Perkembangan IT Cukup Mengagumkan
Walikota Tarakan, H. Udin Hianggio, dalam amanatnya, Jumat (20/05), menyampaikan, peringatan Hari Kebangkitan Nasional kali ini mempunyai makna tersendiri, karena untuk pertama kalinya pelaksanaan disinergikan dengan hari Pendidikan Nasional Tahun 2011.
“Kedua event tersebut memiliki tema yang sama, memiliki semangat yang tidak jauh berbeda,” tuturnya.
Tema Harkitnas dan Hardiknas sama-sama mengisyaratkan perlunya bangsa Indonesia membangun dan memantapkan karakter bangsa ditengah pengaruh lingkungan efek dunia yang berkembang sangat cepat dari perkembangan teknologi, informasi dan komunikasi.
“Perkembangan teknologi dan informasi ditanah air kita, dewasa ini cukup mengagumkan,” jelasnya.
Dalam pidatonya, beliau menyampaikan bahwa berdasarkan data tahun 2010 jumlah penggunaa seluler mencapai 170 juta, penggunaan internet berkembang hingga 17 %, perkembangan teknologi penyiaran berkembang dari teknologi analog ke digital sehingga memungkinkan berkembangnya konten informasi, hiburan dan data secara luar biasa.
“Perkembangan ini juga disatu sisi cukup menggembirakan kita semua, karena mudahnya mengakses berbagai konten,” tuturnya
Berdasarkan data Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dari 10 program lembaga penyiaran, 30 % diantaranya tidak memenuhi persyaratan sebagai materi yang mendidik, mencerahkan dan memberdayakan masyarakat.
Oleh sebab itu melalui peringatah HARKITNAS dan HARDIKNAS ini, sudah saatnya kita melakukan introspeksi bersama agar peristiwa-peristiwa yang tidak sesuai dengan budaya bangsa dapat dihindari dan seluruh komponen bangsa perlu secara bersama-sama menyikapi hal ini sehingga tercipta suatu karakter bangsa yang toleran bersatu dalam perbedaan.
HT – DD, Diskominfo Kota Tarakan
Sumber : tarakankota (23 Mei 2011) Klik disini untuk melanjutkan »»
Walikota Tarakan : Banyak Orang Pintar, Tapi Sedikit Berakhlak Mulia
Dalam sambutannya Walikota Tarakan mengatakan bahwa PKK Kota Tarakan sampai dengan saat ini telah menunjukkan berbagai prestasi, dan hal tersebut berimbas dapat meningkatkan kinerja dan membangun keluarga yang sehat dan sejahtera.
Walikota juga mengatakan bahwa PKK Kota Tarakan dapat menjadi ujung tombak bagi masyarakat dan bisa menjadikan masyarakat yang berahklak dan bermoral mulia. Saat ini dikalangan masyarakat sangat banyak orang pintar, namun menurut Udin sangat sedikit orang yang berakhlak mulia.
“Mari programkan hal-hal yang positif untuk membangun masyarakat yang sejahtera, memiliki Ahklak dan bermoral,” tutunya.
Acara tersebut dibuka secara resmi oleh Walikota Tarakan H. Udin Hianggio, dan ditandai pemukulan gong oleh Sekretaris PKK Pusat, Rahmawati, didampingi Ibu Hj. Zulaeha udin Hianggio selaku Ketua TP PKK.
HT – DD, Diskominfo Kota Tarakan
Sumber : tarakankota (20 Mei 2011) Klik disini untuk melanjutkan »»
Senin, 23 Mei 2011
Tarakan Jadi Pilot Project SPIP
TARAKAN – Sekretaris Kota (sekkot) Tarakan Drs H Badrun MSi mengingatkan, meskipun Tunjangan Perbaikan Penghasilan (TPP) telah dilakukan pemerintah kota Tarakan kepada ribuan pegawai, namun TPP ini tetap akan menjadi salahsatu materi pembinaan. Dengan tujuan, seluruh pegawai pemerintah kota di Tarakan harus mampu meningkatkan motivasi kinerja di unit kerja masing-masing sesuai dengan tanggung jawab yang telah dibebankan baik secara kolektif maupun personal. “Lahirnya TPP melalui Perwali No. 13 ini, merupakan salahsatu bentuk perhatian Pemkot Tarakan terhadap pegawai untuk dapat melaksanakan tugas sebagai sebuah keseimbangan antara hak dan kewajiban,” kata sekkot Tarakan, H. Badrun.
Sekkot juga menyinggung tentang diundangkannya tiga paket perundangan yang baru soal reformasi keuangan negara. Yakni UU No. 15, No.17 dan No.1 tentang Pengelolaan Keuangan Negara. Dalam tataran kebijakan pemerintah kota berkaitan dengan reformasi keuangan tersebut, telah melakukan kerjasama dengan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) dan telah dilaksanakan wisuda beberapa lulusan dari STAN tersebut. “Semoga dengan adanya lulusan dari STAN di lingkungan atau di unit-unit kerja SKPD ini, dapat memperkuat reformasi keuangan negara agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan baik secara kolektif maupun secara perseorangan,” harapnya.
Lanjutnya, aplikasi ketiga undang-undang tersebut, adalah para pegawai dituntut melaksanakan SPIP (Sistem Pengawasan Intern Pemerintah). Tidak hanya menyangkut persoalan keuangan namun secara menyeluruh (berbagai aspek) yang menyangkut dengan kinerja birokrasi. Tarakan yang saat ini sudah menerapkan SPIP, menurut H Badrun, harus dilaksanakan dengan baik, bahkan menurutnya Tarakan menjadi pilot project penerapan SPIP dari 500 pemerintahan daerah tingkat II se-Indonesia.(ddq)
Sumber : radartarakan (24 Mei 2011)
1 Juni, Jaringan City Gas di Tarakan Beroperasi
TARAKAN - Mulai 1 Juni mendatang sebanyak 3.366 sambungan jaringan gas rumah tangga (city gas) Kota Tarakan di Kelurahan Sebengkok dan Karang Balik akan beroperasi.
"Sudah dipastikan 1 Juni ini program city gas di Kota Tarakan sudah beroperasi dan dinikmati masyarakat. Ini bisa kita pastikan setelah kami rapat dengan Dirjen Migas di Jakarta beberapa waktu lalu," ucap Dirut Perusda Tarakan, Tigor Nainggolan, Senin (23/5/2011).
Tigor mengatakan, agar program city gas dapat berjalan dengan lancar di dua kelurahan trersebut, pihaknya saat ini sedang melakukan modifikasi kompor dari kompor elpiji menjadi kompor natural gas.
"Saat ini masyarakat kita masih banyak yang menggunakan kompor elpiji. Untuk itu kompor yang ada di masyarakat ini kita modifikasi menjadi kompor natural gas. Kita lakukan modifikasi hanya pada sukuyernya (aliran gas ke kompor) saja atau noselnya kita agak perbesar supaya aliran gas bisa masuk ke kompor," ungkapnya. (*)
Penulis : Junisah
Editor : Sumarsono
Sumber : kaltim.tribunnews (23 Mei 2011)
Pemkot Tarakan Dukung Medco Ngebor 2 Sumur
TARAKAN - Rencana PT Medco E&P Indonesia Tarakan Semakung yang akan melakukan pengeboran dua sumur di Tarakan mendapat dukungan dari Pemkot Tarakan.
Walikota Tarakan Udin Hianggio mengungkapkan, Pemkot Tarakan sepenuhnya mendukung langkah Medco untuk melakukan pengeboran dua sumur di Kota Tarakan.
"Saya mendukung, karena gas yang dihasilkan PT Medco ini untuk mengupayakan kebutuhan gas dan listrik di Tarakan dan juga untuk kepentingan masyarakat Tarakan," katanya, Senin (23/5/2011).
Kegiatan pengeboran dua sumur ini PT Medco masih dalam tahap koordinasi dengan pemkot Tarakan, yaitu masalah perizinan yang diajukan oleh BP Migas dan sosialisasi Upaya Kelola Lingkungan (UKL)/ Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL).
Izin prinsip pengeboran di Mamburungan, Senin (23/5/2011) telah diberikan kepada Walikota Tarakan. Sedangkan izin pengeboran di Kampung Empat masih dalam proses diajukan kepada Walikota Tarakan. (*)
Penulis : Junisah
Editor : Sumarsono
Sumber : kaltim.tribunnews (23 Mei 2011)
PT Medco Akan Mengebor Dua Sumur di Tarakan
TARAKAN - PT Medco E&P Indonesia yang beroperasi di Tarakan dan Semakung pertengahan tahun ini akan mengebor dua sumur di daerah Mamburungan Timur dan lokasi Safira di Kampung Empat.
Menurut Operation Manager PT Medco E&P Tarakan Semakung Asset, Hendri Wahyudiatomoko, pengeboran sumur dilakukan untuk meningkatkan produksi minyak dan gas yang saat ini semakin merosot di Indonesia.
"Produksi migas di Indonesia menurun. Pemerintah mengimbau kepada seluruh Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS), salah satunya Medco meningkatkan produksi migas," ucapnya, Senin (23/5/2011) di ruang kerjanya.
Hendri mengungkapkan, rencananya pengeboran dua sumur di Mamburungan Timur dan Kampung Empat pada kedalaman rata-rata 3.000 meter untuk mencari produksi migas.
"Mudah-mudahan dari pengeboran yang kami lakukan dapat memberikan kontribusi kepada pemerintah kota Tarakan dalam mengupayakan kebutuhan gas dan listrik di Kota Tarakan. Nantinya hasil gas yang didapatkan dari dua sumur ini 100 persen untuk kebutuhan Kota Tarakan dan tidak kita kirim ke tempat lain," ungkapnya. (*)
Penulis : Junisah
Editor : Sumarsono
Sumber : kaltim.tribunnews (23 Mei 2011)
Dishub Tarakan Keluarkan Kartu Kendali BBM
TARAKAN - Meskipun kendaraan roda dua, empat dan truk tidak lagi kesulitan mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis premium dan solar, namun ternyata hingga saat ini kesulitan mendapatkan BBM masih dirasakan oleh 52 speedboat regular di Pelabuhan Tengkayu I, dan para nelayan.
Untuk mengatasi permasalahan ini Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi (Disperindagkop dan UMKM), bekerjasama dengan Dinas Perhubungan (Dishub) dan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Tarakan telah mengambil langkah mengeluarkan kartu kendali pembelian BBM.
Rencananya kebutuhan BBM untuk 52 speedboat regular akan diarahkan ke SPPB, APMS Dahlia dan APMS Tengkawang dengan menggunakan kartu kendali transportasi laut yang dikeluarkan Dishub Kota Tarakan.
Untuk kebutuhan BBM nelayan akan diarahkan ke kios-kios Koperasi Paguntaka, APMS Bengel, APMS PT Mitra Seta Lestari dengan menggunakan kartu kendali nelayan yang dikeluarkan DKP Kota Tarakan.
“Solusi inilah yang tepat menurut kami agar speedboat reluger yang melayani 5 kabupaten di Kaltim bagian utara dan juga nelayan mendapat BBM,” ucap Kepala Disperindagkop dan UMKM Kota Tarakan, Alexandria saat mengikuti rapat pembahasan BBM, di ruang Kenawai, Sabtu (21/5/2011)
Pria yang akrab disapa Alex ini mengatakan, nanti untuk pengawasan pembelian BBM di laut tidak hanya dilakukan kepolisian, melainkan juga dari Dishub dan DKP Kota Tarakan.
Kepala Dishub Kota Tarakan, Budi Prayitno mengatakan, pihaknya akan segera melakukan pengawasan pembelian BBM di SPBB, APMS Dahlia dan APMS Tengkawang. “Kami akan segera melakukan pengawasan, mengingat beberapa hari lagi kuota BBM untuk speedboat akan habis,” katanya.
Sementara Kapolres Tarakan AKBP Budi Prasetyo mengaku, pihaknya akan mendukung pengawasan pembelian BBM ini. “Kami siap melakukan pengawasan, asalkan sudah ada dasar hukumnya. Apalagi kami juga sudah membentuk tim pengawasan BBM,” ucapnya.
Sedangkan Walikota Tarakan, Udin Hianggio mengaku, mendukung langkah yang dilakukan Disperindagkop, Dishub, DKP, dan Polres Tarakan. “Saya dukung, tapi khusus untuk nelayan jangan sampai ada tumpang tindih. Sebab pedagang bensin eceran juga menjual kepada nelayan. Jangan sampai ini malah merugikan masyarakat yang lain,” katanya.
33 Kios BBM Dijatah 2 Drum Premium
UNTUK mendistribusikan BBM bersubsidi jenis premium dan solar kepada 33 kios BBM yang tergabung dalam Koperasi Paguntaka, Disperindagkop Kota Tarakan akan membatasi jatah premium dan solar terhadap 33 kios BBM tersebut.
Rencananya untuk jatah premium dan solar masing-masing sebanyak dua drum per hari. Bahkan untuk alat angkut BBM dari APMS ke kios-kios memakai kendaraan roda empat jenis pick up. “Ini kita lakukan agar pengawasan pendistribusian BBM dari APMS ke kios-kios menjadi lebih baik,” ucap Kepala Disperindagkop Alexandria.
Kapolres Tarakan AKBP Budi Prasetyo menyarankan kepada Disperindagkop agar kendaran pick up tersebut diberikan nomor. “Sebaiknya kendaraan pick up tersebut diberikan nomor, biar kami yang melakukan pengawasan di lapangan menjadi tahu. Sehingga pengawasan juga menjadi lebih baik,” katanya.
Penulis : Junisah
Editor : Mathias Masan Ola
Sumber : Tribun Kaltim
Sumber : kaltim.tribunnews (22 Mei 2011)
Kamis, 19 Mei 2011
Dana Musorkot Tarakan Dianggarkan Rp 115 Juta
TARAKAN - Terkait dengan penyelenggaran Musyawarah Olaharga Kota (Musorkot) Kota Tarakan untuk pemilihan Ketua Umum KONI Tarkaan periode 2011-2014 ini, Ketua Oranizing Commite (OC), Syafruddin mengatakan, anggaran untuk penyelenggaran ini membutuhkan dana sebesar Rp 115 juta.
"Dana ini memang cukup besar, karena salah satunya kami disini mengundang pengurus KONI Kaltim. Jadi mulai akomodasi hingga penginapannya kami yang tanggung. Apalagi di Musotkot ini nantinya ada 5 orang pengurus KONI Kaltim yang datang," katanya, Kamis (19/5/2011) yang ditemui tribunkaltim.co.id, di Ruang VIP Room Bandara Juwata Tarakan, saat menjemput 5 orang pengurus KONI Kaltim.
Syafruddin mengaku, dana anggaran Rp 115 juta ini dikembalikan lagi kepada Pemkot Tarakan yang memiliki anggaran, apakah disetujui atau tidak. "Kami serahkan kepada Pemkot Tarakan, berapa anggaran yang diberikan kami terima, karena waktu Musorkot ini tinggal sehari lagi,' katanya.
Mengenai anggaran yang diajukan OC tersebut, Walikota Tarakan, Udin Hianggio mengaku, pada prisnipnya pihaknya mendukung kegiatan Musorkot ini. Untuk itu dana yang diajukan itu nantinya harus dilihat terlebih dahulu oleh stafnya.
Penulis : Junisah
Editor : Adhinata Kusuma
Sumber : kaltim.tribunnews (19 Mei 2011)
Walikota Tarakan pun Ikut Nonton Pesawat Sukhoi
TARAKAN - Kehadiran pesawat Sukhoi, Hercules, dan helikpoter Puma di Bandara Juwata Tarakan, Kamis (19/5/2011) menarik perhatian Walikota Tarakan Udin Hianggio dan Wakil Walikota Suhardjo Trianto.
Mereka ini pun menonton dari dekat pesawat Sukhoi dan foto bareng bersama pejabat Muspida yang hadir berserta kru pilot pesawat tempur Sukhoi. Bahkan Udin menyempatkan dirinya naik ke dalam kokpit pesawat Sukhoi.
Tak hanya itu moment kehadiran pesawat dan helikopter milik TNI AU, juga dimanfaatkan Komunitas Pencinta Senifoto Tarakan. Sebanyak 10 dan anggota komunitas ini beramai-ramai memotret pesawat Sukhoi, Hercules dan helikpoter Puma yang ada di bandara.
Ketua Komunitas Pecinta Senifoto Tarakan, Alan mengaku, mereka hunting untuk foto, karena kebetulan mendapatkan kesempatan dari Lanud Tarakan untuk mengabdikan moment tersebut. (*)
Penulis : Junisah
Editor : Sumarsono
Sumber : kaltim.tribunnews (18 Mei 2011)
Masyarakat Tarakan Diberikan Kesempatan Naik Hercules
"Untuk masyarakat silahan datang. Di sini masyarakat bisa melihat dari dekat pesawat Sukhoi, Hercules dan helikpter Puma yang kita pamerkan. Bahkan juga bisa foto bareng dengan kru-kru TNI AU," ucap Danlanud Tarakan, Letkol Navigasi Budi Handoyo, Rabu (18/5/2011) di Bandara Juwata Tarakan.
Budi mengatakan, selain dapat melihat secara dekat dan foto bareng, masyarakat juga diberikan kesempatan terbang keliling Kota Tarakan (joy flight) menggunakan pesawat Hercules.
"Jadi yang ingin datang, kumpul saja di terminal kargo Bandara Juwata Tarakan. Nantinya petugas TNI AU yang akan memberikan arahan untuk menuju tempat pameran pesawat dan terbang dengan menggunakan pesawat Hercules," katanya. (*)
Penulis : Junisah
Editor : Sumarsono
Sumber : kaltim.tribunnews (18 Mei 2011) Klik disini untuk melanjutkan »»
Masyarakat Tarakan Antusias Melihat Pesawat Sukhoi
Mereka pun takjub dengan pesawat tempur milik TNI AU. Bahkan ketika pesawat landing dan mengeluarkan parasut beberapa masyarakat kagum. "Woow keren banget ya. Pasti pilotnya ganteng-ganteng," ucap seorang ibu yang ikut mengambil gambar pesawat sukhoi dengna menggunakan kamera handphone.
Tak hanya itu, beberapa penumpang pesawat Sriwijaya yang juga tiba di Bandara Juwata, dan turun dari pesawat, ikutan mengabadikan pesawat Sukhoi yang datang dari Lanud Sultan Hasanuddin Makassar.
Aviq, salah satu masyarakat yang mananti kedatangan pesawat Sukhoi mengaku, penasaran ingin melihat secara dekat bentuk pesawat Sukhoi tersebut. "Apalagi tadi waktu melintas di udara keren banget tuh," katanya. (*)
Penulis : Junisah
Editor : Sumarsono
Sumber : kaltim.tribunnews (18 Mei 2011) Klik disini untuk melanjutkan »»
Walikota Tarakan: Minimal Kelulusan Siswa Dapat Dipertahankan
TARAKAN - Walikota Tarakan Udin Hianggio menyambut baik prosentase kelulusan siswa tingkat SMA/MA/SMK Kota Tarakanyang tahun ini mencapai 98,38 persen.
Pasalnya dari 2002 siswa yang ikut UN, sebanyak 1.970 siswa lulus dan, 32 siswa tidak lulus.
"Ini suatu prestasi yang cukup bagus. Setidaknya tahun ini prosentase kelulusannya jauh lebih baik, daripada dua tahun sebelumnya,"ucap Udin, Selasa (17/5/2011) yang ditemui Tribun di rumah dinasnya.
Orang nomor satu di Tarakan ini mengingatkan, meskipun tahun ini kelulusannya jauh lebih baik, tapi semua pihak, termasuk Dinas Pendidikan (Disdik) Tarakan, dan sekolah-sekolah jangan langsung berpuas diri dengan hasil yang dicapai tahun ini.
"Tidak boleh cepat berpuas diri. Tapi setidaknya untuk kedepan prosentase kelulusan dapat lebih ditingkatkan. Yah minimal apa yang telah dilakukan tahun ini dapat dipertahankan," ujarnya.
Penulis : Junisah
Editor : Adhinata Kusuma
Sumber : kaltim.tribunnews (17 Mei 2011)
32 Siswa di Tarakan Tidak Lulus
TARAKAN - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Tarakan menyatakan siswa SMA/MA/SMK yang tidak lulus bukan 52 siswa seperti data yang diberikan Disdik Kaltim, melainkan hanya 32 siswa.
Menurut Kepala Disdik Tarakan Sudirman, perbedaan data ketidaklulusan siswa ini, karena Disdik Kaltim hanya menilai secara makro dan tidak membuka satu persatu nilai kegiatannya.
"Sedangkan kepala sekolah di masing-masing sekolah meneliti satu persatu nilai siswanya, sehingga kepala sekolah yang tahu persis kelulusan anaknya, dan bukan Disdik," ujarnya, Senin (16/5/2011)
Sudirman mengaku, adanya perbedaan data ini pula, dikarenakan nilai kelulusan siswa tahun ini bergantung dengan dua komponen yaitu nilai Ujian Nasional (UN) dengan komposisi 60 persen dan ujian sekolah 40 persen.
"Yah komposisi 40 persen inilah yang diperhitungkan sekolah. Sebab 40 persen ini diambil dari nilai rapot dan ujian sekolah. Jadi sewaktu sekolah menghitung antara nilai UN dan nilai ujian sekolah memperoleh rata-rata nilai 5,5 keatas, berarti anak yang bersangkutan itu lulus," ujarnya. (*)
Penulis : Junisah
Editor : Sumarsono
Sumber : kaltim.tribunnews (16 Mei 2011)
CPNS Pemkot Tarakan Terjaring Razia
TARAKAN - Kecamatan Tarakan Barat bersama Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Polsek Tarakan Barat menggelar razia penghuni kos dan rumah sewa di wilayah Kelurahan Karang Anyar.
Razia yang berlangsung secara mendadak ini mengejutkan penghuni kos dan rumah sewa. Dalam razia ini petugas menemukan sepasang suami istri yang berstatus CPNS Pemkot Tarakan yang hingga saat ini belum melapor kepada Ketua RT setempat dengan alasan sibuk bekerja.
Razia dari tiga tim gabungan ini berhasil menemukan 28 pria dan wanita dengan berbagai alasan, mulai dari yang belum memiliki KTP dan telah memiliki KTP, namun belum melapor kepada RT setempat.
Sekretaris Camat Tarakan Barat Sofyan mengungkapkan, pihaknya melakukan razia ini berkaitan dengan Perda Nomor 05 Tahun 2007 tentang pengaturan penataan dan pengedengalian penduduk dan memudahkan pembinaan, pengawasan dan pengendalian terhadap kegiatan usaha kos-kosan dan rumah sewa.(*)
Penulis : Junisah
Editor : Fransina
Sumber : kaltim.tribunnews (15 Mei 2011)
Rabu, 11 Mei 2011
Walikota Tarakan Tak Akan Cabut Surat Edaran Pembatasan BBM
TARAKAN - Tuntutan dari pedagang bensin eceran agar Surat Edaran Walikota Tarakan tentang pembatasan pembelian BBM bersubsidi jenis premium dan solar dicabut, tidak akan pernah dipenuhi.
Walikota Tarakan Udin Hianggio menegaskan, tidak akan mencabut Surat Edaran Walikota tersebut. "Saya tidak akan mencabut surat edaran tersebut, sebab ini untuk kepentingan masyarakat. Coba lihat di SPBU dan APMS sejak ada surat edaran, antrean panjang kendaraan di SPBU dan APMS tidak ada lagi," ujarnya setibanya di Ruang VIP Room Bandara Juwata Tarakan, Rabu (11/5/2011) .
Menurut Udin, berbicara tentang mata pencaharian, semua orang pasti membutuhkannya. Namun hanya saja harus ada aturan yang tegas agar semua berjalan dengan tertib.
"Kita harus tegas, ini untuk kepentingan masyarakat juga. Setelah saya buat surat edaran ini banyak yang SMS ke saya, bahwa surat edaran itu membawa dampak positif.Artinya sudah tidak ada antrean panjang lagi, dan semua kendaraan pun mendapatkan premium dan solar di SPBU dan APMS," ujarnya.
Udin menyarankan, sebaiknya pedagang bensin eceran lebih baik menjual BBM non subdisi. "Kalau mau jualan yang nonsubsidi. Nanti saya fasilitasi dengan PT Pertamina. Bagaimanapun menjual BBM bersubsidi melanggara aturan," ucapnya.
Pembatasan pembelian BBM bagi kendaraan ini berdasarkan Surat Edaran Walikota Tarakan Udin Hianggio Nomor 510/670/DPPK& UMKM. Untuk kendaraan roda dua hanya Rp 15.000 premium perhari, roda empat 100.000 premium/solar perhari, dan truk Rp 150.000 solar perhari. (*)
Penulis : Junisah
Editor : Sumarsono
Sumber : kaltim.tribunnews (11 Mei 2011)
Tuntutan Tidak Dipenuhi, Pedagang Bensin Eceran Tarakan Kembali Demo
TARAKAN – Lagi-lagi pedagang bensin atau premium dan solar eceran di Kota Tarakan, demo, Rabu (11/5/2011) di halaman Kantor DPRD Tarakan. Ini demo yang ketiga kalinya.
Mereka demo lagi, karena hingga saat ini tuntutan mereka agar surat edaran Walikota Tarakan yang membatasi pembelian Bahan Bakar Minyak bersubsidi jenis premium dan solar bagi kendaraaan di SPBU dan APMS belum dicabut.
Aksi demo ini pun agak berbeda dari aksi demo sebelumnya. Kali ini mereka tidak hanya membawa spanduk dari karton, namun juga ada salah satu pendemo yang membawa mobil jenazah.
Koordinator demo Yohannes Dullah, mengaku, mereka kembali demo, karena hingga saat ini, tuntutan mereka agar surat edaran Walikota Tarakan tersebut dicabut, tidak diindahkan.
“Kami minta surat edaran Walikota Tarakan dicabut. Supaya kami bisa membeli bensin seperti biasa, dan kami pun tetap dapat membeli bensin Rp 100.000 per hari. Bukannya dibatasi menggunakan motor yang hanya Rp 15.000 per hari,” ucapnya.
Penulis : Junisah
Editor : Mathias Masan Ola
Sumber : Tribun Kaltim
Sumber : kaltim.tribunnew (11 Mei 2011)
Selasa, 10 Mei 2011
SMPN 1 Tarakan Punya 24 Polisi Lingkungan
TARAKAN - Sebagai sekolah yang telah mendapatkan calon sekolah Adiwiyata tahun 2010 dan mengikuti penilaian tahap 1 Adiwiyata tahun 2011 SMPN 1 Tarakan telah memiliki polisi lingkungan.
Polisi lingkungan yang berasal dari siswa ini bertugas menegur siswa apabila menemukan memabung sampah sembarangan ataupun merusak tanaman. Dalam keseharianya polisi ini menggunakan rompi dan topi hijau.
Sebanyak 24 polisi lingkungan ini bertugas setiap istirahat. Mereka berkeliling di lingkungan sekolah untuk melihat apakah ada siswa ataupun guru yang membuang sampah sembarangan.
Muhchica, salah satu polisi lingkungan mengaku, selama tiga bulan bertugas ia tidak pernah mendapatkan teman ataupun guru yang membuang sampah sembarangan ataupun merusak tanaman.
"Saya tidak pernah menemukan ada teman atau pun guru yang membuang sampah sembarangan. Kalau ada tentu saya akan mencatat di buku saku, dan nantinya akan saya serahkan kepada guru pengawas kami untuk diberikan sangsi," ujar siswa kelas 8, Selasa (10/5/2011)
Editor : Adhinata Kusuma
Sumber : Tribun Kaltim
Sumber : kaltim.tribunnews (10 Mei 2011)
Dua Sekolah Tarakan Masuk Nominasi Adiwiyata 2011
TARAKAN - Dua sekolah di Kota Tarakan, masing-masing SMP Negeri 1 Tarakan dan SMK Negeri 1 Tarakan masuk nominasi Adiwiyata tahun 2011 yang diselenggarakan Kementerian Lingkungan Hidup.
Untuk SMP Negeri 1 masuk nominasi penghargaan adiwiyata tahap satu atau sekolah adiwiyata. Pasalnya tahun 2010 SMP Negeri 1 ini telah meraih calon sekolah adiwiyata. Sedangkan SMK Negeri 1 masuk nominasi penghargaan calon sekolah adiwiyata.
Terkait nominasi adiwiyata ini, Selasa (10/5/2011) tim penilai dari pusat yang terdiri dari perwakilan Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Pendidikan Nasional, dan LSM yang bergerak dibidang lingkungan yang telah ditetapkan Menteri Negara Lingkungan Hidup, mengunjungi dua sekolah ini untuk melakukan penilaian
Ada empat indikator penilaian yang dilakukan dengan komposisi nilai yang berbeda-beda. Pertama, pengembangan kebijakan sekolah peduli dan berbudaya lingkungan dengan nilai 40 persen. Kedua, pengembangan kurikulum berbasis lingkungan nilai 30 persen. Ketiga, pengembangan kegiatan berbasis pastisipatif nilai 20 persen. Keempat, pengembangan atau pengelolan sarana pendukung sekolah nilai 10 persen.
Kepala Bidang Komunitas Pendidikan Lingkungan, Kementerian Lingkungan Hidup, Susi R Sadikin mengungkapkan, pemberian adiwiyata terhadap sekolah yang peduli dengan lingkungan hidup ini telah dilaksanakan mulai tahun 2006.
"Disini kami tidak hanya menilai sekolah yang bersih ataupun sekolah yang hijau karena ada tanamannya. Namun yang kami nilai, bagaimana partisipasi komunitas sekolah yang melibatkan mulai dari kepala sekolah, guru, siswa, penjaga kebun dan penjaga kantin dalam mengelola dan menjaga lingkungan di sekolah. Itulah yang paling penting kita melakukan penilaian," ungkapnya.
Penulis : Junisah
Editor : Adhinata Kusuma
Sumber : kaltim.tribunnews (10 Mei 2011)
SMPN 1 Tarakan Punya 24 Polisi Lingkungan
TARAKAN - Sebagai sekolah yang telah mendapatkan calon sekolah Adiwiyata tahun 2010 dan mengikuti penilaian tahap 1 Adiwiyata tahun 2011 SMPN 1 Tarakan telah memiliki polisi lingkungan.
Polisi lingkungan yang berasal dari siswa ini bertugas menegur siswa apabila menemukan memabung sampah sembarangan ataupun merusak tanaman. Dalam keseharianya polisi ini menggunakan rompi dan topi hijau.
Sebanyak 24 polisi lingkungan ini bertugas setiap istirahat. Mereka berkeliling di lingkungan sekolah untuk melihat apakah ada siswa ataupun guru yang membuang sampah sembarangan.
Muhchica, salah satu polisi lingkungan mengaku, selama tiga bulan bertugas ia tidak pernah mendapatkan teman ataupun guru yang membuang sampah sembarangan ataupun merusak tanaman.
"Saya tidak pernah menemukan ada teman atau pun guru yang membuang sampah sembarangan. Kalau ada tentu saya akan mencatat di buku saku, dan nantinya akan saya serahkan kepada guru pengawas kami untuk diberikan sangsi," ujar siswa kelas 8, Selasa (10/5/2011)
Editor : Adhinata Kusuma
Sumber : Tribun Kaltim
Sumber : kaltim.tribunnews (10 Mei 2011)
UASBN di Tarakan Berjalan Lancar
TARAKAN - Wakil Walikota Tarakan, Suhardjo Trianto memantau pelaksanaan hari pertama Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN) yang diikuti 60 SD/ MI Kota Tarakan, Selasa (10/5/2011).
Orang nomor dua di Tarakan ini memantau pelaksanaan UASBN di beberapa sekolah, di antaranya, di SDN 009 Karang Anyar dan SDN 017 Karang Anyar Pantai.
Suhardjo mengatakan, ia melihat pelaksanaan UASBN di SD Kota Tarakan berjalan lancar, tanpa ada hambatan. “Kita lihat yah berjalan dengan lancar, kita berharap anak-anak didik kita bisa lulus. Bahkan yang sakit pun tetap mengikuti UASBN, juga diharapkan bisa lulus dan melanjutkan ke jenjang SLTP,” ujarnya.
UASBN SD/MI di Kota Tarakan diikuti sebanyak 3.158 siswa yang berasal dari 60 sekolah SD/MI di Tarakan. Untuk pengawasan ujian ini menerapkan pengawasan sistem silang, yang setiap kelas diisi dua pengawas.
Penulis : Junisah
Editor : Mathias Masan Ola
Sumber : kaltim.tribunnews (10 Mei 2011)
Bandara Juwata Siapkan Rute Internasional Tarakan-Tawau-Keke
TARAKAN - Tahun ini Bandara Juwata Tarakan akan kembali membuka jalur penerbangan internasional. Rute penerbangan yang dipilih adalah Tarakan -Tawau- Keke (Kinabalu, Malaysia).
Menurut Kepala Bandara Juwata Tarakan, Husni Djau, untuk penerbangan ini pihaknya telah berupaya berkoordinasi dengan perhubungan udara tentang kesiapan penerbangan internasional ini.
“Kami lagi berupaya, dan nantinya penerbangan internasional ini akan menggunakan pesawat ATR 72. Kami berharap nantinya maskapai Wings Air dan Lion Air akan melayani rute penerbangan ini,” ujarnya, Senin (9/5/2011)
Diharapkan pula ada maskapai penerbangan lain dapat menambah penerbangan di jalur Kaltim bagian Utara. Pasalnya sudah dua bulan ini Trigana Air yang bisa melayani rute Kaltim bagian Utara tidak lagi beroperasi dengan alasan teknis.(*)
Penulis : Junisah
Editor : Fransina
Sumber : kaltim.tribunnews (10 Mei 2011)
Kehadiran Lion Air di Tarakan Seimbangkan Harga Tiket
TARAKAN - Dengan adanya penambahan penerbangan Lion Air yang memilih rute Tarakan-Jakarta mendapat respon yang baik dari manajemen Bandara Juwata Tarakan.
Kepala Bandara Juwata Tarakan, Husni Djau mengungkapkan, dengan adanya penambahan penerbangan Lion Air ini, menambah wahana penerbangan dan memajukan perekonomian dan pariwisata di Wilayah Kaltim bagian Utara.
“Alhamdulillah akhirnya Lion Air menambah volume penerbangan. Sebab ini upaya kami untuk meminta kepada dirjen perhubungan udara agar ada penambahan, karena load factor penumpang itu bisa mencapai 95 persen, sehingga penerbangan harus ditambah. Apalagi dengan masuknya Lion Air ini berarti ada keseimbangan harga tiket,” ujarnya, Senin (9/5/2011)
Penulis : Junisah
Editor : Fransina
Sumber : kaltim.tribunnews (10 Mei 2011)
Kelurahan Kampung Empat Mewakili Tarakan Ke Tingkat Kaltim
TARAKAN – Tim penilai lomba kelurahan tingkat Provinsi Kaltim melakukan penilaian terhadap Kelurahan Kampung Empat Kecamatan Tarakan Timur yang terpilih sebagai kelurahan yang mewakili Kota Tarakan ke Lomba Desa/Kampung/Kelurahan Tingkat Provinsi Kaltim, Senin (9/5/2011)
Tim penilain, terdiri dari unsur LPPM Universitas Mulawarwan, PPK Kaltim, BPP dan KB Kaltim, LPM Kaltim, Bidang Pemerintahan BPM-PD Kaltim Bidang Ekonomi BPM-PD Kaltim, dan Dinas Kesehatan Kaltim.
Ada 8 indikator dinilai yakni bidang pendidikan (19 sub indikator), bidang kesehatan masyarakat (16sub indikator) ekonomi masyarakat (17 sub indikator), keamanan dan ketertiban masyarakat (27 sub indikator), partisipasi masyarakat (8 sub indikator), pemerintahan (9 sub indikator) kelembagaan masyarakat (8 sub indkator) pemerdayaan kesejahteraan keluarga (12 sub indikator) dan ditambah penilaian pariwisata, kepustakan dan kearsipan.
Menurut Sarno salah seorang tim penilai, penilaian lomba desa/ kampung/ kelurahan ini dilaksanakan setiap tahun. Yang dimulai dari tingkat kecamatan, kabupaten, kota, provinsi hingga nasional. “Kami melakukan penilaian ini berdasarkan tingkat keberhasilan pembangunan yang dilaksankan pemerintah bersama masyarakat yang menitik beratkan pada usaha gotong royongan dan swadayaan masyarakat,” ucapnya.
Kelurahan Kampung Empat terpilih, setelah menyisihkan 20 kelurahan dari empat kecamatan di Kota Tarakan. Diantaranya, Kelurahan Juata Laut, Pamusian, Karang Balik, Sebengkok, Kampung Satu Skip.(*)
Penulis : Junisah
Editor : Fransina
Sumber : kaltim.tribunnews (10 Mei 2011)
Lion Air Tambah Penerbangan Langsung Tarakan - Jakarta
TARAKAN - Tidak beroperasionalnya maskapai Mandala Airlines di Bandara Juwata Tarakan, akhirnya manajemen Bandara Juwata Tarakan memutuskan untuk menambah jadwal penerbangan. Kali ini yang berminat menambah penerbangan yakni Lion Air.
Mulai 6 Mei 2011, penerbangan Lion Air menjadi tiga kali sehari dari sebelumnya sebelumnya sehari dua kali. Untuk penambahan ini Lion Air mengambil rute langsung Tarakan-Jakarta atau tanpa harus transit di Balikpapan, seperti dua flight sebelumnya.
Untuk direct Tarakan–Jakarta, Lion Air menggunakan dua pesawat jenis Boeing MD-82 yang berkapasitas 165 seats dan Boeing MD- 90 berkapasitas 168 seats. Perjalanan yang ditempuh dengan menggunakan pesawat ini hanya 2,5 jam.
Sedangkan jadwal penerbanganya dari Jakarta –Tarakan, berangkat pukul 12.05 WIB tiba pukul 15.40 WITA. Tarakan-Jakarta berangkat pukul 16.20 WITA, tiba pukul 17.55 WIB. Harga tiket dipatok dari mulai Rp 500.000 hingga Rp 1 juta.
District Manager Lion Air Tarakan, Arie Setiarto mengungkapkan, saat pertamakali Lion Air masuk di Tarakan pernah melakukan penerbangan langsung Tarakan-Jakarta. Setelah itu vakum dan kembali lagi beroperasi. “Kami kembali melakukan Tarakan direct Jakarta ini, karena keputusan dari manajemen pusat Lion Air,” ujar Arie, Senin (9/10/2011) di Bandara Juwata Tarakan.
Penulis : Junisah
Editor : Fransina
Sumber : kaltim.tribunnews (10 Mei 2011)
64 Pelajar SMP Ikut Olimpiade Sains Tingkat Kota
TARAKAN – Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Tarakan menggelar Olimpiade Sains tingkat Kota Tarakan, di Ruangan Kelas SMPN 2 Tarakan, Sabtu (7/5/2011). Olimpiade ini diikuti 64 pelajar dari seluruh SMP negeri dan swasta.
Di olimpiade sains ini ada empat matapelajaran yang diikuti 64 pelajar tersebut. Terdiri dari matapelajaran, Matematika, Fisika, IPA dan IPS. Mereka yang ikut ini pelajar yang masih duduk di kelas 8 atau kelas 2 SMP.
Mereka yang ikut ini pun merupakan pelajar pilihan yang berprestasi di sekolahnya masing-masing. Artinya mereka ini mempunyai nilai rata-rata 7,5 keatas di masing-masiing matapelajaran yang dilombakan.
Kasi Kurikulum Pendidikan Menegah, Disdik Kota Tarakan, Tajuddin Noor mengungkapkan, nantinya pelajar yang berhasil keluar sebagai pemenang 1,2 dan 3 di masing-masing matapelajaran akan dikirim ke tingkat Pronvisi Kaltim untuk dipertandingkan kembali dengan pelajar dari 14 kabupaten dan kota di Kaltim.
“Pelajar yang keluar sebagai pemenang pertama di tingkat Provinsi Kaltim ini akan diikutkan ke tingkat nasional mewaliki Kaltim. Kami berharap anak-anak didik kami di Kota Tarakan dapat mewakili Kaltim di tingkat nasional,” ucapnya, Sabtu (7/5/2011) yang ditemui Tribun, di SMP Negeri 2 Tarakan.
Penulis : Junisah
Editor : Reza Rasyid Umar
Sumber : kaltim.tribunnews (7 Mei 2011)
Pernikahan Massal di Tarakan Diwarnai Gelak Tawa
TARAKAN - Pernikahan massal gratis yang diselenggarakan Paguyuban Keluarga Jawa (Pakuwaja) Kota Tarakan di halaman Kantor Kelurahan Karang Balik, Sabtu (7/5/2011) diwarnai gelak tawa tamu yang hadir.
Mereka tertawa karena diantara 24 pasangan suami-istri yang dinikahkan penghulu dari kantor kementeria agama Kota Tarakan, ada beberapa suami yang yang salah mengucapkan ijab Kabul di hadapan penghulu.
Seperti Hadi Purnomo. Hadi yang menggenakan baju koko lengkap dengan peci, beberapa kali salah mengucapkan mahar yang diberikan. Hadi harusnya menyebut mahar sebesar Rp 50.000, namun ia mengucapkan Rp 50.
Mendengar ini langsung tamu undangan yang hadir tertawa dan tersenyum, tak terkecuali Ketua Umum Pakuwaja Kota Tarakan Suhardjo Trianto yang menyaksikan pun ikut tersenyum. Hadi pun mengulang hingga berhasil mengucapkannya.
Ketua Umum Pakuwaja Kota Tarakan, Suhardjo Trianto, yang juga Wakil Walikota Tarakan ini berharap pasangan suami-istri ini dapat menjadi keluarga yang sakinah mawaddah warohmah.(*)
Penulis : Junisah
Editor : Fransina
Sumber : kaltim.tribunnews (7 Mei 2011)
Surat Walikota Tentang Pembatasan Pembelian BBM Akan Direvisi
TARAKAN - Tuntutan pedagang bensin eceran Kota Tarakan yang meminta agar Surat Edaran Walikota Tarakan membatasi pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis premium dan solar bagi kendaraan di SPBU dan APMS dicabut, ternyata tidak akan dilakukan. Pemkot Tarakan hanya akan melakukan revisi terhadap surat edaran tersebut.
“Surat edaran Walikota Tarakan tentang pembatasan BBM tidak akan dicabut. Hanya saja ada beberapa butir di surat edaran tersebut yang akan dilakukan direvisi untuk mengakomodir keinginan pedagang bensin eceran ini,” ucap Wakil Walikota Tarakan Tarakan, Suhardjo Trianto, Jumat (6/5/2011).
Suhardjo mengatakan, revisi ini dilakukan sebagai salah satu kebijakan dari Pemkot Tarakan , karena pedagang bensin eceran, memberikan alasan, bahwa menjual bensin eceran ini sebagai mata pencaharian dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga bersama istri dan anak.
“Kalau sudah begini, tentunya ini harus kita akomodir, meskipun apa yang dilakukan pedagang eceran bensin ini menyalahi aturan yang ada. Sebab mereka ini belinya langsung dari SPBU dan APMS,” ujarnya.
Penulis : Junisah
Editor : Reza Rasyid Umar
Sumber : kaltim.tribunnews (6 Mei 2011)
Wawali Tarakan Ikut Pengobatan Gratis
TARAKAN - Pemeriksaan dan pengobatan gratis yang digelar Lanud Tarakan, Kamis (5/5/2011) tak hanya diikuti masyarakat Tarakan, Wakil Walikota Tarakan Suhardjo Trianto ikut memeriksakan dirinya.
Orang nomor dua di Tarakan ini diperiksa jantung, kadar gula dan tensi darahnya. Saat diperiksa dan dilihat hasilnya dokter memastikan Suhardjo dalam keadaan sehat. Jantung dan kadar gulanya normal dan tidak ada gangguan. Sedangkan tensi darahnya juga normal yaitu 110/80.
Suhardjo Trianto mengatakan, ia menyambut baik kegiatan pemeriksaan dan pengobatan gratis yang telah dilakukan Lanud Tarakan. "Bakti social seperti ini baik sekali. Apalagi pengobatan dan pelayanan kesehatan seperti ini sangat dibutuhkan masyarakat," ujarnya. (*)
Penulis : Junisah
Editor : Sumarsono
Sumber : kaltim.tribunnews (5 Mei 2011)
Lanud Tarakan Gelar Pengobatan Gratis
TARAKAN - Pangkalan Udara (Lanud) Tarakan menggelar pemeriksaan dan pengobatan gratis kepada masyarakat Tarakan. Kegiatan ini digelar selama dua hari, 4 -5 Mei 2011 di Lanud Tarakan.
Animo masyarakat yang mengikuti pengobatan gratis luar biasa. Selama dua hari ada sekitar 350 masyarakat yang mengikuti pengobatan. Aksi pengobatan ditangani dokter-dokter spesialis dari tim medis Dinas Kesehatan TNI AU.
Ada 15 dokter spesialis yang diterjunkan dalam pengobatan gratis ini, diantaranya dokter spesialis THT, kandungan, penyakit dalam, syaraf, gigi, mata dan mulut. Masyarakat yang mengikuti pengobatan ini tidak hanya mendapat pemeriksaan dari dokter spesialis, namun juga diberikan obat gratis.
Danlanud Tarakan Letkol Budi Handoyo mengungkapkan, pemeriksaan dan pengobatan gratis ini adalah flying spesialis, program dari TNI AU sebagai bentuk kepedulian TNI AU terhadap masyarakat yang di daerah memiliki jumlah dokter spesialis yang masih minim.
"Kami lihat Tarakan ini dokter spesialisnya masih terbatas. Untuk itulah kami menghubungi mabes TNI AU, agar di Lanud Tarakan digelar kegiatan ini. Ternyata kegiatan ini direspon baik, dan akhirnya dikirimkanlah 15 dokter spesialis untuk mengobati masyarakat di sini," katanya. (*)
Penulis : Junisah
Editor : Sumarsono
Sumber : kaltim.tribunnews (5 Mei 2011)
Mahasiswa STMIK PPKIA Tarakan Demo Robot Humanoid
TARAKAN - Mahasiswa STMIK PPKIA Tarakanita Rahmawati Tarakan yang meraih Juara I Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI) Regional V Indonesia Timur mendapat apresiasi dari Pemkot Tarakan.
Sebagai bentuk apresiasi Walikota Tarakan Udin Hianggio meminta kepada mahasiswa STMIK PPKIA Tarakan mendemokan cara kerja robot-robot tersebut di ruang kerjanya, Rabu ( 4/5/2011).
Ada dua robot yang didemokan di hadapan Walikota, yakni robot humanoid dan robot cerdas pemadam api. Saat didemokan robot humanoid yang diberinama Blue Human G1 berjalan seperti manusia dan mampu menendang bola di hadapannya.
Untuk robot cerdas berkaki pemadam api ini berbentuk seperti spiderman yang memiliki enam kaki. Robot berjalan mencari lilin yang telah dinyalakan. Setelah terdeteksi robot yang diberi nama Blue Leg G2 ini pun langsung mengembuskan kipas anginnya dan seketika api di atas lilin langsung padam.
Saat melihat cara kerja robot tersebut, Udin Hianggio didampingi Sekretaris Kota Badrun berserta Asisten Bidang Kesejahteraan Ibrahim kagum atas robot yang dibuat mahasiswa tersebut. Bahkan Ibrahim pun mengusulkan agar robot pemadam api tidak menggunakan kipas melainkan menggunakan air. (*)
Penulis : Junisah
Editor : Sumarsono
Sumber : kaltim.tribunnews (4 Mei 2011)
Entri Populer
-
TARAKAN - DPRD Kota Tarakan meminta kepada Pertamina agar menambah kuota BBM bersubsidi di Kota Tarakan. Hal ini dikarenakan Kota Tarakan s...
-
Tax paying public awareness in Tarakan and Nunukan was quite high. This is evidenced by the tax revenue target has been determined that the ...
-
----===[[[[|||| OOPPSS.. HAS BEEN HACKED ||||]]]]===---- Status : DEFACEMENT Defacer : TARAKAN CODER TEAM |Quick_5ilv3r | Dr. CruZz | Tukuk ...