Gedung Serba Guna Kantor Walikota Tarakan,- Indonesia akan sangat bangga bila mempunyai orang – orang seperti Prof. Himawan Adinegoro. Betapa tidak orang seperti beliau memiliki komitmen mengikis KKN yang menjadi momok anak bangsa saat ini.
Himawan hadir di Tarakan dalam rangka memberikan paparan Sosialisasi Lembaga Pengadaan Secara Elektronik yang digelar oleh Diskominfo Kota Tarakan, Senin (23/05).
Waktu yang disediakan sekitar 2 jam terasa sangat pendek, karena apa yang beliau paparkan mengenai keuntungan menggunakan system E-Proc terasa sangat menarik sekaligus menghibur (red, menggelitik) para undangan yang umumnya penyelenggara lelang (red, SKPD) dan para vendor penyedia jasa.
Dikatakan Deputi Monitoring Evaluasi & Sistem Informasi tersebut, bila panitia lelang ingin tidur nyenyak dan tidak hantui rasa was – was maka gunakan sistim lelang on line atau yang lebih popular disebut E-Proc. Karena lelang secara on line akan lebih fair dan tidak ada vendor yang teraniaya.
“Dalam E-Proc saya jamin tidak akan ada penyimpangan, dan akan lebih fair bagi semua vendor yang mengikuti lelang,” jelas Himawan. Bila lelang masih dilakukan dengan cara manual (red, Penunjukan Langsung/ PL) maka lelang tersebut rentang penyimpangan, ini sudah menjadi rahasia umum.
“Memang dengan PL keuntungan materi yang didapat sudah pasti besar, namun jangan lupa anda yang melakukan PL sudah pasti dibidik oleh BPK dan KPK,” tegasnya.
“Apalagi proyek PL-nya bermasalah, dan menjadi sorotan masyarakat, di tambah lagi dengan vendor yang merasa teraniaya karena 3 tahun berturut-turut tidak pernah mendapatkan proyek PL tersebut, sedangkan yang mendapatkan proyek PL adalah si 4L (Lu Lagi, Lu Lagi). Sudah Pasti akan ada laporan masuk ke BPK & KPK,” jelas Profesor yang memiliki sense of humor sangat baik.
Jadi bila mulai 2011 ini masih ada yang tidak mau menggunakan E-Proc, maka sesungguhnya dia sudah menginjakan satu kakinya di pintu Lembaga Pemasyarakatan.
“Kalau masih ada sekarang yang gak mau pakai E-Proc berarti dia Sarap, Gila, Alias PA !!,” ujarnya berapi-api dengan dialek betawi.
DD, Diskominfo Kota Tarakan
Sumber : tarakankota (24 Mei 2011)