Akhirnya tiga kecamatan yaitu Tarakan Barat, Tarakan Tengah dan Tarakan Utara sudah melaksanakan tahapan-tahapan kegiatan, termasuk pelaksanaan pembangunan yang dianggap tidak bertentangan dengan aturan yang ada, baik kegiatan yang bersumber dari musrenbang dan hasil reses DPRD.
Dijelaskan Wahyudin, surat keputusan walikota tersebut lahir atas dasar kesepakatan dan komitmen dari empat camat yang ditandatangani di depan walikota langsung. Namun sangat disayangkan, sampai saat ini pihak kecamatan Tarakan Timur sama sekali belum ada tahapan ke arah sana, apalagi melaksanakan kegiatan yang selama ini ditunggu-tunggu oleh masyarakat dan menjadi harapan besar masyarakat.
“Sesuai komitmen pemerintah, apabila ada PNS termasuk camat yang tidak siap untuk melaksanakan kegiatan di wilayahnya, maka akan diganti. Tapi komitmen tersebut tidak terbukti,” ujar Wahyudin.
“Kami tidak menuntut camat yang harus diganti, tapi kami mempertanyakan komitmen pemerintah untuk melaksanakan pembangunan di masyarakat. Jangan terlalu memaksakan untuk mempertahankan jabatan seseorang sementara masyarakat banyak dikorbankan,” sambung Wahyudin.
Untuk diketahui, Camat Tarakan Timur Hanip Matiksan sudah mengajukan pengunduran diri dan permohonan mutasi kepada walikota, ditembuskan kepada wakil walikota, sekretaris kota, asisten administrasi umum, asisten pemerintahan, kepala BKD dan inspektur kota Tarakan melalui surat tertulis tertanggal 25 Juli 2011. Namun sampai dengan dilakukannya mutasi pada minggu lalu, posisi Hanip tidak bergeser.
Dikatakan Wahyudin, ada pertanyaan besar di masyarakat yang menunggu pembangunan tersebut. Yaitu apa yang menjadi kendala sehingga pemerintah belum menindaklanjuti surat permohonan mutasi yang disampaikan camat Tarakan Timur. “Padahal ini sudah menjadi keresahan di masyarakat,” tukasnya.
Pihaknya mengkhawatirkan, masyarakat kembali akan datang berbondong-bondong ke DPRD untuk mempertanyakan persoalan ini lantaran tak kunjung ada penyelesaian.
Ditemui terpisah, Ketua Forum Koordinasi Ketua Rukun Tetangga (FKKRT) Tarakan H.M.Rusli H. Jabba mengungkapkan, pihaknya juga mempertanyakan program kegiatan yang bersumber dari APBD Kota Tarakan tahun anggaran 2011. Termasuk adanya isu pengalihan anggaran yang sempat dilontarkan Sekkot Badrun, dan mendapat tanggapan keras dari Aksindo Tarakan yang disampaikan Fajar Ngewa beberapa waktu lalu.
“Kenapa tidak dialihkan saja ke pembangunan di wilayah RT yang tidak dapat kegiatan sama sekali. Minimal semenisasi di wilayah RT yang jalanannya tidak bagus,” kata Rusli.
Pasalnya, saat ini ada RT yang tidak dapat kegiatan pembangunan sama sekali, padahal ada ratusan program pembangunan kegiatan yang sedang dijalankan. “Semestinya semua RT juga dapat agar ada pemerataan, namun pada kenyataannya tidak merata. Padahal semua RT sudah mengajukan usulan di musrenbang,” tuturnya.
Saat ini kata Rusli Jabba lagi, sejumlah ketua RT mengharapkan ada kegiatan pembangunan di wilayahnya. “Kalau ada salah jalur di pemerintah sehingga dilakukan penundaan maka perlu dilakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait. Kami mengharapkan pembangunan di wilayah RT pembangunan tetap jalan. Yang jelas RT dan warga sangat menunggu pembangunan,” pungkasnya.
Dikonfirmasi terpisah, Walikota Tarakan Udin Hianggio merespon positif apa yang disampaikan sejumlah LSM tersebut. Menurut Haji Udin, apa yang menjadi persoalan di masyarakat memang harus segera dicari jalan keluarnya oleh pemerintah sebagai abdi negara. ”Besok (hari ini) kita memang ada pelantikan, namun didominasi pelantikan kepala sekolah. Tapi saya belum tahu laporannya apakah persoalan yang lalu juga menjadi perhatian serius tim,” kata Udin Hianggio kepada Radar Tarakan dihubungi kemarin sore.
Dikatakan walikota, secara khusus dirinya memang sudah meminta kepada staf untuk segera mengambil sikap terkait persoalan di Kecamatan Tarakan Timur. Termasuk persoalan pengajuan pengunduran diri Camat Tarakan Timur.
”Pemerintah memang harus tegas terkait persoalan ini. Jika memang dianggap menghambat, mari cari solusinya,” tegas walikota lagi.
Secara khusus, lanjut Udin Hianggio, dirinya memang sudah meminta kepada Asisten I Bidang Pemerintahan dan Badan Kepegawaian Daerah dalam rapat baperjakat untuk melakukan kajian tersebut. Disinggung apakah posisi camat Tarakan Timur juga akan dimutasi pada pelantikan kepala sekolah hari ini, Udin Hianggio enggan berkomentar lagi.(ddq)
Sumber : radartarakan.co.id (6 Oktober 2011)