Hingga September Penderita 196 Orang
TARAKAN – Tarakan dan sekitarnya mulai memasuki musim hujan. Diperkirakan Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Tarakan, musim hukan melanda hingga akhir November 2011 ini. Oleh karenanya Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tarakan mengimbau warga agar tetap waspada, utamanya penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD).
“Kita mengharapkan disaat-saat seperti ini (musim hujan,red) warga lebih peka terhadap tempat-tempat yang bisa digenangi air yang dapat menjadi tempat berkembangnya jentik nyamuk,” imbau Arifin, SKM, Kepala Seksi Pencegahan dan Penanggulan Penyakit Dinkes Tarakan saat ditemui wartawan koran ini, kemarin (25/10). Untuk itu, pihaknya meminta kepada seluruh warga untuk mewaspadai genangan air dengan melakukan gerakan 3M (menguras, menutup dan mengubur) tempat-tempat yang bisa digenangi air serta menebarkan bubuk abate ke tempat penampungan air.
“Seiring dengan kondisi cuaca, kami akan terus meningkatkan upaya mengantisipasi penyakit DBD seperti membagikan bubuk abate dan gerakan pemberantasan sarang nyamuk kepada sejumlah warga terutama di wilayah yang tingkat endemisnya tinggi,” kata pria yang sebelumnya bertugas di Makassar ini kepada Radar Tarakan.
Ia menyebutkan, selama kurun waktu 2011 atau hingga 25 Oktober kemarin, di Kota Tarakan tercatat 196 kasus DBD dan meninggal sebanyak 4 orang. “Untuk bulan Oktober sendiri sampai saat hari ini (kemarin) ada 24 kasus, September lalu ada 29 kasus dan meninggal satu orang, mudah-mudahan jumlah ini bisa berkurang dan kita upayakan tidak ada yang meninggal lagi,” imbuhnya.
Gerakan abatisasi dan bersih-bersih dengan pola 3M merupakan salah satu upaya untuk menekan bertambahnya kasus DBD di kota ini. “Dari 20 Kelurahan yang ada hampir semuanya termasuk daerah endemis, tapi ada beberapa wilayah yang endemisnya tinggi seperti di Sebengkok dan Karang Anyar Pantai,” cetus Arifin. Menurut pantauan Dinkes Tarakan, timbulnya nyamuk aedes aegypty juga terdapat didalam rumah atau perkantoran yang dipicu melalui beberapa penampungan air minum seperti penampungan air di daerah dispenser yang tidak pernah dibersihkan.
“Penyebab meninggalnya penderita DBD pada September lalu itu karena ada sampah yang menggenang di bagian bawah rumah. Jadi meskpiun rumahnya bersih, risiko tempat perindukan nyamuk tetap ada,” tambah Arifin. Selain itu, Dinkes menilai keterlambatan masyarakat untuk membawa berobat keluarganya ke puskesmas ataupun rumah sakit juga salah satu penyebab meninggalnya pasien DBD.
Oleh karenanya, Ia berharap jika ada keluarga masyarakat yang menderita gejala DBD yang disertai panas tak menentu atau berlangsung hingga beberapa hari segera dirujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan yang lebih intensif. “Gejala awal DBD ini terus terang saja memang sulit terdeteksi sehingga kita selalu observasi. Karena kita berpatokan pada trombosit, trombosit itu kalau dibawah seratus ribu baru dia divonis DBD, tapi kalau gejala-gejala awal itu biasanya trombositnya tidak turun sampai seratus ribu kebawah, biasanya kalau sudah 100 ribu itu sudah parah sekali,” jelas Kepala Dinkes Tarakan, dr Khairul menambahkan.
Gejala awal DBD, lanjut dia, terkadang demam biasa dan demam tinggi. Namun jika penderita mengeluh hingga ke ulu hati serta muntah-muntah dan pendaraahan atau bintik-bintik merah harus segera ditangani. “Pencegahannya, kalau ada gejala-gejala seperti itu atau panas yang tidak jelas begitu, harus banyak minum dan istirahat,” saran dr Khairul. (sur/iza)
Sumber : radartarakan.co.id (26 Oktober 2011)
Redirect to TarakanBais
Selasa, 25 Oktober 2011
Waspada DBD, Sudah 4 Meninggal
.
Selasa, 25 Oktober 2011
Entri Populer
-
Mungkin ini yang Anda cari : Foto Kerusuhan (Bentrok/Konflik) Warga di Tarakan Panglima Kumbang Kebalkan Massa, Panglima Burung Terbangkan P...
-
Tuntaskan Pembangunan Makolanud TARAKAN - Tongkat komando kepemimpinan di Pangkalan Udara (Lanud) Tarakan resmi berpindah dari Letkol Pener...
-
Hingga September, Empat Penderita Meninggal Dunia TARAKAN – Masyarakat Kota Tarakan yang meninggal dunia akibat menderita penyakit Demam Be...
-
TARAKAN – Masih tingginya harga material konstruksi bangunan membuat pengembang properti di Kota Tarakan kurang bergairah. Sebab, tingginya...
-
Tarakan , Lelang Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kota Tarakan kembali melakukan pelatihan lelang E-Proc untuk para penyedia jasa pada Kam...
-
Piala Adipura dan 9 Piala Adiwiyata TARAKAN – Hari ini (5/6), warga Kota Tarakan boleh tersenyum. Pasalnya, ada 10 penghargaan bidang l...
-
TARAKAN - Kekahwatiran Kota Tarakan tidak dapat mempertahankan piala adipura tahun 2011 ternyata menjadi kenyataan. Walikota Tarakan Udin H...
-
TARAKAN - Menindaklanjuti Surat Edaran Walikota Tarakan nomor 300/1076/PEM tentang Ketertiban Umum selama bulan puasa 1432 H tertanggal 25 ...
-
Usaha Budidaya Walet Dikendalikan Perda TARAKAN – Satu lagi peraturan daerah (perda) dihasilkan, yaitu mengatur izin usaha peternakan. Ke...
-
Sentot : Kontraktor Wajib Penuhi Sesuai Kontrak TARAKAN –Penyidikan pada proyek pembangunan 60 unit rumah layak huni (RLH) dari Dinas Peker...
Label
Agama
(23)
Anggaran
(2)
Barongsai
(1)
BAZ
(2)
BBM
(17)
Bencana Alam
(1)
Budaya
(5)
CPNS
(2)
Cuaca
(2)
Ekonomi
(25)
English
(3)
Expo
(1)
Fasilitas
(28)
Galeri Foto
(21)
Gas
(4)
Hiburan
(9)
HUT Tarakan
(2)
Iklim
(1)
Kampus
(1)
Kasus
(4)
Kebersihan
(5)
Kecelakaan
(4)
Kehutanan
(3)
Kejaksaan
(1)
Kelurahan
(4)
Kependudukan
(1)
Kesehatan
(23)
Keuangan
(1)
KNPI
(2)
Komunitas
(4)
Koperasi
(12)
Korupsi
(2)
Kriminal
(26)
KTP
(9)
Lingkungan Hidup
(7)
Lowongan Kerja
(5)
Migas
(2)
Narkoba
(2)
Olahraga
(32)
Pariwisata
(22)
Parlemen
(16)
PDAM
(5)
Pejabat
(1)
Pelayanan
(3)
Pemerintah
(35)
Pendidikan
(80)
Peraturan
(8)
Perbankan
(3)
Perikanan
(1)
Peristiwa
(27)
Perizinan
(1)
Pertambangan dan Energi
(2)
Pertanahan
(1)
Pertanian
(8)
Perumahan
(9)
Peternakan
(2)
PLN
(6)
PNS
(11)
Polisi
(2)
Politik
(7)
Polres
(11)
Prestasi
(38)
Proyek
(8)
Sembako
(1)
Serba Serbi
(8)
Sosial
(8)
Tarakan
(334)
Teknologi Informasi
(14)
Telpon
(1)
Tenaga Kerja
(2)
TNI-AD
(1)
TNI-AU
(4)
Transportasi
(35)
Walikota
(24)
Warga
(2)