PU Akui Atasi Banjir Sering Terkendala Pembebasan Lahan
Hal ini diakui Wakil Walikota Tarakan Suhardjo yang pagi kemarin sekira pukul 07.30 melakukan tinjauan lapangan ke beberapa titik langganan banjir dan seputaran Kota Tarakan. Hasilnya, wawali juga mengaku prihatin dengan kondisi Tarakan saat ini, yang menurutnya jumlah titik banjir seolah tak berkurang bahkan cenderung bertambah.
“Lihat saja di depan Stadion Datu Adil, di situ biasanya tak pernah kebanjiran lebih dari satu meter. Tapi tadi pagi (kemarin, Red.), cukup luar biasa ketinggiannya mencapai 1 meter lebih. Akibatnya, lalu lintas terhambat bahkan ada beberapa kendaraan yang mogok karena terendam air setinggi itu,” ujar wawali.
Agar tak berbeda perspektif terhadap pola penanganan banjir dan penyebabnya, wawali juga menyambangi Dinas Pekerjaan Umum (DPU) sekaligus mengajak para aparatur DPU yang berkompeten untuk melihat langsung kondisi di lapangan saat hujan deras.
“Untuk mengatasi banjir di Tarakan, ada perencanaan jangka pendek dan jangka panjangnya. Itu yang diinformasikan DPU,” ucap wawali.
Perencanaan jangka pendek yang diharapkan mampu mengatasi masalah genangan air yang merendam beberapa wilayah, dilakukan dengan membuat gorong-gorong atau sodetan baru. “Salah satu yang akan dilakukan rehab saluran gorong-gorongnya adalah saluran lama yang ada di depan Stadion Datu Adil. Entah akan diperlebar atau akan dibenahi, kita tunggu aksi DPU,” tandasnya.
Dari pantauan wartawan harian ini di beberapa titik banjir yang terjadi kemarin, aktivitas masyarakat sempat terkendala akibat tingginya air yang menutupi badan jalan di persekitaran Stadion Datu Adil juga perkampungan di Kelurahan Kampung Satu/Skip. Bahkan, ada beberapa kendaraan bermotor roda dua yang mogok.
Sumber : radartarakan.co.id (1 Juli 2011)